Bagian 4

14 1 0
                                    

Dimana kamu
Apakah kau rindu
Sungguh susah buat lupa
Hati tak bisa berdusta

Walau kutahu
Kau bukan untukku
Tapi tetap kau terindah
Cinta tak salah, Aku yang salah

🎵Mahalini ft Nuca - Aku yang salah🎵

Samar terdengar suara lagu dari tetangga sebelah rumah, membuat Agam kembali teringat saat perjalanan pulang tadi.
Sambil tersenyum dia keluar kamar menuju ruang makan. Yang disana sudah ada Mami, Papi dan Aghis, adik sematawayangnya yang masih berusia 12 tahun.

"Malam, bocil abang." sapa Agam sambil mencium pucuk kepala adiknya.

"Mamii,, Abang rusakin poni Aghis." adu Aghis sambil manyun.

"Ya ampuunn.. Tetep masih cantik kok sayang. Udah yuk dilanjut makannya. Agam mau mami ambilin ?"

"Agam ambil sendiri aja, Mi. Sok cantik ihh.. Masih kalah lo sama Syifa Hadju." ejek Agam lagi

"Bang, kak Syifa Hadju itu artis ya, jelas lah cantik. Entar kalo Aghis jadi artis, abang udah gak boleh cium cium aku." ujar Aghis sambil melemparkan rambut panjangnya kebelakang.

Yang lain hanya tertawa mendengar celotehan Aghis yang dianggap hanya lelucon.

"Diaminkan kek buat anaknya,gak support ih Mami." Aghis kembali manyun.

"Iya sayang iya, Amin. Mami pasti support lah, tapi makannya yg banyak ya, biar badannya OK. Kayak kak Karen, iya kan ?"

"Gak ah, gak suka sama ka Karen. Terlalu milih kalo makan. Ntar bodi aku gemoy gak bisa jadi model lagi..bla bla bla...", Aghis menirukan ucapan Karen saat ditanya kenapa kalo makan pilih pilih

"Hush.. Aghis, gak boleh gitu nak. Papi gak pernah ajarin itu kan. Lagian ka Karen kan calon kaka ipar kamu. Harus bisa menghargai dia. Ok ?" sahut Papi, yg sedari tadi hanya diam memperhatikan mulai mengeluarkan suara.

"Ok ,pi. Maaf."

Kembali Papi memperhatikan Agam yang tak ikut meladenin Aghis saat membahas tunangannya itu.

"Bang, nanti habis makan. Papi mau bicara ya."

"Oh iya, Pi."
Mami yang melihat kedua nya hanya diam tak menanggapi.

@@@@

Dikamarnya, Ana sibuk videoCall dengan temannya.

"Kamu yakin, An ?" Ola akhirnya membuka suara setelah panjang lebar Ana menceritakan hari pertamanya 'kerja' ditempat baru.

"Maksudnya yakin apa,Ol ?"

"Ya kamu yakin, bisa kerja profesional disana. Setelah kamu tau si Agam itu 'first love' kamu."

"Ola, mereka itu sekedar 'first love' pada masa itu, dan mereka juga masih belum ngerti apa2. Belum ada 'tembak-tembakan', jadi apa yang perlu dikhawatirin." Ina menambahkan

"Bener sih, gak ada yang perlu dikhawatirin. Toh Agam juga sudah tunangan kan kata Ana. Jadi ya pasti profesional lah. Iya kan An?" sambung Tari

"Iyalaahh,, itu cinta monyet kali Ol. Aku mah santai, gak tau kalo dia nya yg masih baper. Hahaha"

"Hem..awas ya kemakan omongan loh terlalu PD." seringai Ola.

"Ulala..lala..lala.." mereka mulai heboh sendiri

"Btw, gimana kampus? Aman?" tanya Ana

"Aman lah, 2 bulan ditinggal ketua BEM mah udah biasa ya." jawab Tari.

"Iyaa helooww,, ketua tugas luar kota. Wakil kena geret kemana mana sama Pak Dekan." sahut Ola, yang merengut mengingat saat dirinya dimintai tolong Pak Dekan membuat pidato yang akan disampikan beliau dalam rapat terbuka dengan REKTOR Universitas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My SupervisiorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang