5. Awal

51 16 29
                                    

"Ras.. lo berubah gender?"tanya dirga kebingungan. Aras tidak menjawab, pria itu terlihat sangat serius memperhatikan benda di tangannya.

"OMG lu beneran berubah jadi cewe!?"pekik bian kaget, karna tidak ada jawaban dari aras membuat mereka ber empat mengira itu semua benar.

"Kapan gue bilang iya?"tanya aras menatap keempat pria yang berdiri disampingnya.

"Makanya dijawab kalo orang nanya!"kesal elang, aras mendengus kecil.

"Buat aseya, bukan gue."

"Ngga malu beli ginian?"tanya dirga melirik aras sebentar kemudian memandangi berbagai merk kebutuhan bulanan wanita.

"Ngapain malu."

"Yaudah cepet! Daritadi bengong doang disini.."celetuk elang. Sudah lima belas menit mereka hanya berdiri di depan rak, elang mulai bosan.

"Yang ini aja nih!"seru carel mengambil asal.

Plak

Carel mengaduh ketika geplakan yang dilayangkan bian di kepalanya berdenyut sakit. Pria itu memberikannya tatapan maut,"itu kapas buat muka goblok!!"

"Eh ko gue baru tau."

Carel cengengesan kemudian, meletakkannya kembali dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan telunjuknya. Aras maju sedikit dan mengambil sebuah merk yang menarik perhatiannya.

"Yang ini kayanya lebih gede ngga si?"tanya aras mengambil sebuah pampers berukuran besar.

"Itu buat nenek-nenek ras, aseya emang udah tua?", dirga tertekan,sungguh.

Aras menghela nafas panjang, ia jadi pusing, kemudian aras meletakkan nya kembali.

"Mba kesini!!"teriak elang pada perempuan yang berjaga di kasir.

"Iya, ada apa ya?"tanyanya bingung ketika menghampiri mereka berlima.

"Mba kan cewe, biasanya pake yang mana?"tanya bian menunjuk rak berisi pembalut dengan senyum tanpa dosa.

"E-eh.."

"Pilihin buat pacar saya dong mba."sahut aras

"Biasanya pacar mas ukuran berapa?"

Kini mereka berlima semakin bingung dan pusing mengetahui pembalut memiliki ukuran.

"Kalo tau ngga bakal minta pilihin mba"sahut dirga.

"Yang sering dibeli aja mba."elang menimpali mulai merasa jengah.

"kita tunggu dikasir, nanti saya bayar."ucap aras menyelonong pergi begitu saja, diekori oleh keempat temannya.

"Jarang ada cowo yang ngga malu beliin pacarnya"lirih mba kasir mengambil salah satu pembalut lalu menyusul ke kasir.

___☆___

"Gue mau ke kantin ya! Laper!"teriak bian berlari disusul oleh carel di belakangnya. Elang dan dirga berhenti, membuat aras juga ikut berhenti melangkah.

"Lo mau ke kelas?"tanya elang diangguki cepat oleh aras.

"Gue juga laper banget ras, lo ngga mau ke kantin dulu?"kini dirga yang bertanya.

"Nanti gue nyusul. Lo berdua duluan aja.."balas aras tersenyum tipis.

"Hati-hati"pesan elang, kemudian mereka berdua berjalan meninggalkan aras sendirian di koridor menuju kelas, tanpa sepatah kata pria itu kembali melanjutkan niatnya yang tertunda.

ARAS / On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang