BAB 3

4 2 0
                                    


"Tidak perlu membelaku."



Mengabaikan kejadian kurang mengenakkan dengan Thomas dan Burton, hari pertamaku di sekolah berjalan cukup lancar. Aku sudah memiliki beberapa teman. Bahkan Meghan dan Caithlyn mengajakku ke perpustakaan setelah pulang sekolah besok.

Anak-anak perempuan di sini, sepertinya cukup menyenangkan. Sebagian anak laki-laki juga menyenangkan. Tapi yang sebagiannya lagi..

Yah, kau tahu sendiri seperti apa.

Setelah seminggu bersekolah di sini, kenalanku pun bertambah banyak. Bahkan Meghan dan Caitlyn memperkenalkanku pada beberapa kakak kelas.

Aku mengenal banyak orang. Tapi anehnya, aku justru tidak kenal dengan teman sebangkuku sendiri. Yang kutahu hanya nama, serta sifat dingin dan pendiamnya yang nyaris membuatku yakin kalau dia itu bisu.

Rasanya aku mulai terbiasa duduk bersebelahan dengan patung. Bagiku tidak masalah jika dia memang tidak bisa berbaur. Satu-satunya hal yang kubenci darinya adalah..

TOPENGNYA!

Lebih tepatnya masker. Sekeras apapun aku mencoba, mustahil untuk mengetahui rupa wajahnya. Ternyata selain topi hoodie yang mengganggu itu, ia juga menggunakan masker. Kenapa tidak sekalian saja gulung tubuh dan kepalamu seperti mumi!

. . .

Hari ini akan diadakan lomba kuis cerdas cermat antar kelas pada 3 jam pelajaran terakhir. Hal ini sudah diberitahukan sejak 2 hari yang lalu, jadi aku sudah mempersiapkan diriku dengan mempelajari materi-materi yang kemungkinan akan ditanyakan.

"Hey, Arlon. Setelah pertanyaan diberikan, kau langsung beritahu apa jawabannya. Aku akan langsung menekan tombol ini setelah pertanyaan selesai dibacakan, jadi berpikirlah yang cepat!" kata Mark yang sudah berdiri tepat di depan meja kuis.

Dan benar saja. Semua pertanyaan sulit dijawab oleh Arlon, hingga akhirnya kelas kami menuju final.

Lawan kami kali ini adalah kelas unggulan. Seorang guru akan memberikan 5 pertanyaan, kelompok yang mendapat 3 poin lebih dulu akan jadi pemenangnya dan mendapatkan hadiah berupa nilai tambahan untuk pelajaran Biologi, Sejarah, dan Bahasa Inggris.

TEEETTTT!!

"Baik. Kelas A silakan menjawab."

Seseorang dari kelas seberang mendekatkan diri ke mikrofon di meja kuis.

"Jawabannya B."

Dalam hati aku terus berharap.

Semoga salah...

Semoga salah...

Semoga . . .

"BENAR! Kelas A mendapat 1 poin!"

"Sial!! Sekarang poin kita sama dengan mereka!" gerutu Peter.

"Dasar lambat! Kali ini kau harus menekan tombolnya lebih dulu dari mereka. Awas saja kalau sampai terlambat lagi!" omel Mark pada Enzo.

"Diamlah! Kali ini pasti kutekan tombolnya!" jawab Enzo.

Pertanyaan terakhirpun dibacakan dan..


TEEEEEETTTTT!!


"Baik. Kelas C, silakan menjawab pertanyaan."

What's Behind the HoodieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang