BAB 9

1 1 0
                                    


"Siapa aku?? KAU yang siapa?"



Arlon berlari menuju rumah sakit tempat Raclynne dirawat. Ia tak segan-segan mendobrak sebuah pintu kamar yang ternyata..

"RACLYNNE..! – eh.." dua orang asing dalam ruangan saling bertatapan dengan Arlon. Sama-sama tidak kenal dan sama-sama terkejut.

"Siapa kau?" Tanya Arlon.

"Siapa aku?? KAU yang siapa?" Tanya orang tersebut yang sedang duduk di samping pasien.

Arlon dengan raut wajah kesal langsung pergi meninggalkan tempat. Samantha baru saja berhasil mengejar Arlon. Ia menatap 2 orang asing di dalam kamar, menatap Arlon yang sudah pergi lagi, lalu kembali menatap 2 orang di dalam kamar. "M-Mmaaf! Maaf! Kami sedang mencari seseorang yang kemarin dirawat di sini!" ucap Samantha malu pada sikap adik asuhnya sendiri.

Arlon berlari menuju lobby rumah sakit dan langsung bertanya pada seorang perawat yang sedang bertugas.

"Permisi! Apakah pasien bernama Raclynne Case sudah tidak dirawat di sini?!"

"Eh? Raclynne Case? Umm, tolong tunggu sebentar Tuan! Akan saya periksa." Jawab sang perawat agak gelagapan karena mendadak ditodong Arlon.

"Raclynne, R-A-C-L-Y-N-N-E, Case."

"Um, maaf sebelumnya Tuan. Kalau boleh tahu, apa.."─"TIDAK USAH BANYAK TANYA! INI DARURAT!"

"T-tapi.."

"Nona Case adalah teman sekelas adikku di sekolah." jawab Samantha yang baru saja sampai di lobby.

"B-bbaiklah. Nona Case sudah keluar dari rumah sakit sejak kemarin."

Arlon berlari meninggalkan rumah sakit tanpa mengucap sepatah katapun.

Samantha merasa jengkel karena harus berulang kali membereskan masalah yang dibuat Arlon. "Dasar bocah tidak tahu tata krama! Lihat saja nanti. Akan kuberi pelajaran!" batin Samantha sambil meminta maaf pada perawat tadi.


. . .


Sudut pandang: Arlon

Ini benar-benar gawat! Aku tidak menyangka kalau Raclynne ternyata juga seorang peri. Tapi sedang apa dia berkeliaran di sini? Jangan-jangan dia juga sedang dihukum. Oh! Sekarang semuanya jadi masuk akal! Dia berteman denganku supaya semua orang berbuat jahat padanya. Dasar malas! Susah-susah aku mencari musuh, enak saja kau menumpang!

Tapi waktu di rumah sakit kemarin, sepertinya dia benar-benar tidak mengerti tentang dunia peri. Atau jangan-jangan dia hanya pura-pura ya?

Ah, terserah! Pokoknya, aku harus segera menemukan gadis itu dan membawanya pada Nyonya Harper untuk diselidiki. Ngomong-ngomong, sepertinya Samantha sudah lelah mengikutiku yang terus berlari untuk mencari Raclynne di berbagai tempat. Aku sudah mencarinya di rumah sakit, di sekolah, di tempat tinggalnya, bahkan aku sudah menelusuri area sekitar tempat tinggalnya. Tapi tidak ada orang yang tahu di mana dia berada. Ah! Menyusahkan saja!

Saat ini aku sedang berjalan di trotoar. Sepertinya aku sedang agak melamun sambil melihat-lihat beberapa toko yang kulewati. Tiba-tiba seseorang membuka pintu tepat di depanku.

GDEBRUK. ─ "Aduh!!"

Aku menubruk pintu toko itu. Dahiku sakit! Siapa sih yang membuka pintu sembaranga..─"KAU?!"

What's Behind the HoodieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang