chapter 11

2.7K 261 31
                                    

.

.

BELUM SEMPAT NGEDIT OR BACA ULANG..!!!!
MAAF KALO GK NYAMBUNG!!!!

No copas!!!!
This story is Mine!!!

Di harap jadi pembaca yg bijak..

TYPO IS BONUS..

..

..











HAPPY READING^^

.




.



.


Renjun terbaring begitu lemah di ranjang rumah sakit itu.
Jarum infus kembali menghiasi tangan mungilnya .
Jeno duduk di sebelahnya tangannya yg besar tak pernah melepaskan genggamannya dari tangan Renjun.
Pria itu terus memandangi wajah pucat sang istri.

Jisung berdiri tidak jauh dari mereka,wajahnya di penuhi dengan lebam dan luka kecil di sudut bibirnya,pria itu tidak berniat mengobati lukanya ,hanya membersihkan darah di wajahnya setelah itu hanya di biarkam begitu saja.

Kedua pria itu terlihat menatap Renjun dengan khawatir dan penuh harap,
Berharap wanita itu akan segera membuka matanya.

Hingga tak lama kemudian Renjunpun membuka matanya.
Bulu mata lentik itu terlihat bergerak dengan perlahan,mengedip beberapa kali membiasakan pandangannya.
Orang yg pertama kali Renjun lihat kemudian adalah Jeno.
Pria itu menatapnya,dan mengusap rambutnya dengan lembut
"Sayang... " Panggil Jeno kemudian
"Apa yg sakit hm?kau pusing?,bagian mana yg sakit?" Lanjutnya menanyai

Renjun hanya menggelengkan kepalanya
"G....gwaenchana..." Ucap Renjun serak
Jeno tidak berbicara,pria itu kemudian menekan tombol di samping ranjang Renjun
"Biar dokter memeriksamu arra.." ucap Jeno.
Renjun kembali menganggukan kepalanya,kemudian wanita itu mengalihkan tatapannya pada orang yg berdiri agak jauh darinya.
"Oppa.." panggilnya seakan baru menyadari kehadiran pria itu
Jisung tersenyum kemudian mendekati Renjun
"Kau membuatku takut" ucapnya dengan jujur
Renjun hanya tersenyum dengan lemah
"Mianhae..." Ucapnya

Jeno mengeratkan genggamannya di tangan Renjun.
Pria itu sangat jelas tak menyukai istrinya berbicara dengan pria itu.
Namun Jeno masih mencoba menahan dirinya dan tidak ingin memulai pertengkaran kembali .
Ia hanya diam dan mencoba tak memperdulikannya .

Selang beberapa lama seorang dokterpun datang dan segera memeriksa Renjun dan menyiapkan berbagai test untuknya.
Jeno hanya membiarkannya dan terus mengawasinya dengan intens

"Bagaimana?" Tanya Jeno menatap dokter itu dengan tidak sabaran

Sang dokter terdiam,ia kemudian menghela nafasnya dengan berat

Jisung menatap pria berpakaian putih itu,iaa juga penasaran dengan apa yg akan di katakan pria itu,meskipun ia sudah bisa menerka-nerka sebelumnya.

"Untuk saat ini mungkin baik,janin dan sang ibu masih bisa bertahan" ucap sang dokter pada akhirnya

"J..janin? Maksud anda,s-saya"
Renjun membulatkan matanya karna merasa terkejut,pandangannya kemudian beralih pada perutnya sendiri,kemudian mengelusnya dengan perasaan tak percaya.
"Ya nyonya.. anda sedang mengandung,usia kandungan anda kurang lebih sudah 8 minggu"
Ucap sang dokter membenarkan

Renjun  masih merasa tak percaya,ia kembali mengelus perutnya,kali ini ia tersenyum
"Anakku.." ucap Renjun tak bisa menahan air matanya,kebahagiaan menyelimutinya ia merasa begitu penuh dengan perasaan hangat yg menyeruak begitu saja di hatinya.

My Husband is My Ex,sequel she is Mine /NOREN/GS//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang