chapter 13

2.4K 215 35
                                    

.
No copas!!!!
This story is Mine!!!

Di harap jadi pembaca yg bijak..

TYPO IS BONUS..

..

..

HAPPY READING^^

.

..
.

.

.

Jeno membuka pintu rumahnya dengan perlahan.
Ia berjalan melewati ruangan demi ruangan yg sudah sangat sepi dan sunyi itu.
Ia melonggarkan ikatan dasi yg terasa mencekik lehernya itu.
Langkah kakinya kembali terhenti ketika ia melihat sang istri sedang tertidur di sofa,dengan sebuah pencahayaan yg minim.
Tubuh kecil itu meringkuk terlihat begitu lemah,kedua tangan mungilnya melingkar memeluk perutnya yg sudah semakin besar itu.
Jeno menghampirinya dan segera mengapit kaki dan tubuh itu ke pangkuannya.. Pria itu menggendong Renjun dan membawanya ke kamar.

Setelah sampai Jeno segera menidurkan istrinya itu di kasur .
Menyelimutinya agar wanita itu tetap merasa hangat.
Jeno memandangi wajah istrinya itu begitu dalam
Banyak perasaan yg selalu mengusik hatinya namun Jeno mencoba tak memerdulikannya.
Ia hanya ingin terus memandangi istrinya seperti ini setiap malam.
Memandangi keindahan yg Tuhan ciptakan.
Jeno mengelus rambut Renjun dengan sangat lembut.
"Ku bilang jangan menungguku pulang..
Tapi kau tak pernah mau mendengarkan"
Ucap Jeno pada keheningan
Tangannya terulur mengusap setiap inci dari wajah istrinya itu
"Kau semakin kurus sayang.."
Tangan Jeno kemudian berhenti di bibir mungil Renjun
"Bibirmu yg begitu merahpun semakin berangsur memudar,kau begitu pucat ..."
Jeno tak kuasa menahan perasaannya
Ia kemudian menjauhkan dirinya dari sang istri dan segera beranjak pergi menuju kamar mandi.

.

.

Renjun membuka matanya dengan perlahan,ia mendengar percikan air di kamar mandi.
Suaminya mungkin akan berlama-lama lagi di sana.
Renjun menghela nafasnya dengan berat
Dan mendudukan dirinya dengan susah payah.
Ia tidak tidur,ia sadar sepenuhnya ketika suaminya itu menggendong dan menidurkannya.
Bahkan ketika pria itu mencoba berbicara padanya.

Jeno..suaminya itu benar-benar semakin menjadi pendiam.
Ia hanya akan terus menatapnya dan memperlakukan Renjun dengan begitu hati-hati.
Pria itu benar-benar menjaganya seperti boneka porselin.
Renjun termenung dengan air mata yg terus menetes di pipinya.
Ia kemudian bangun dan beranjak perlahan menuju kamar mandi.
Ia mengetuk pintu itu beberapa kali
Hingga Renjun tidak mendengar suara air lagi .
Renjun mundur beberapa langkah ketika Jeno membuka pintu kamar mandi itu dan menatapnya dengan mata yg begitu merah,seperti habis menangis
"Kau bangun?" Tanya pria itu menatapnya sedikit kaget.
Renjun menatap suaminya itu dan mengangguk pelan.
"Aku terbangun ketika mendengar suara air.." bohong Renjun
Jeno mengangguk mengerti.
Renjun menatap Jeno lagi,pria itu basah kuyup,tentu saja
Namun bukan itu, Renjun yakin pria itu hanya membiarkan air terus membasahi dirinya,pria itu bahkan masih menggunakan semua pakaiannya,berapa lama pria itu membiarkan air dingin terus membasahinya.
Renjun menghembuskan nafas beratnya lagi.
Kemudian memaksa untuk masuk kedalam kamar mandi itu,Jeno sudah menahannya di pintu,namun wanita itu tetap memaksa,hingga mau tak mau Jeno membiarkannya.
"Tidurlah lagi... disini dingin" ucap Jeno
Renjun mengabaikannya,wanita itu dengan ringkih menyalakan air hangat dan kembali menghampirinya.
Membuka baju basah yg di kenakannya satu persatu hingga semua terlepas.
Jeno hanya membiarkannya,pria itu tak melepaskan pandangannya dari Renjun sedikitpun.
Tangan kecil itu menuntun Jeno agar duduk di atas kloset dan menghadapnya.
Renjun kemudian menyiram tubuh besar itu dengan air hangat.
Secara perlahan dan penuh kasih sayang.
Mengusap rambut itu dengan lembut.
Dan membawa gumpalan sabun beraroma sangat wangi itu ke tubuh suaminya.
Menggosoknya dengan lembut dan teliti.

My Husband is My Ex,sequel she is Mine /NOREN/GS//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang