Chapter 1 : Cold Night...

359 32 10
                                    

"hiks....hiks.... " sesenggukan seseorang terdengar jelas di malam yang dingin ini. Memandang klub milik ayah mereka yang ditutup karena krisis keuangan. Klub tersebut harus ditutup karena terlilit hutang, yang menyebabkan klub tersebut terpaksa ditutup. Namun malam itu, sorotan lampu mobil milik seorang pria paru baya mengusik keduanya, membuat mereka berbalik dan menatap pria tersebut.

Pria tersebut bersedia melunasi hutang klub milik keluarga mereka jika salah satu anak kembar mereka yang bernama 'Nanase Tenn' ikut bersamanya.

Anak bersurai crimson menggenggam tangan kakaknya dengan erat, enggan untuk melepaskannya. Anak bersurai baby pink selaku kakaknya membalas genggaman adiknya tersebut, lalu menariknya menuju dekapannya.

"Aku menolak untuk ikut denganmu!" Ucapnya lantang, hingga membuat pria paru baya tersebut sedikit tersentak oleh perkataannya. Namun bukannya kecewa ia malah mengukir senyum, lalu mengatakan "Jika kau menolak, maka kau dan keluargamu akan ditimpa oleh musibah." perkataannya membuat anak bernama 'Nanase Tenn' tersebut berkeringat dingin, masih mendekap erat adiknya ketika butiran salju mulai turun.

.

Kaze ga fuite, attakai tsutsumukomi

By:

Acha_Kimari32

.

.

Tak lama pria tersebut pergi meninggalkan kedua anak tersebut. "Te-Tenn-nii... " Ucap rilih salah satu anak di dekapan Tenn, butiran demi butiran salju putih turun. Sedikit demi sedikit membuat tumpukan salju terlihat, seakan butiran salju tersebut menjadi saksi awal kisah mereka berdua. Nafas terengah mulai terdengar, membuat Tenn bergerak cepat membawa adiknya pulang ke rumah.

.

Membaringkan perlahan tubuh adiknya di ranjang, beralih ke meja mencari inhaler milik adiknya yang sangat diperlukan disaat adiknya kambuh. "Riku, tenanglah. Buka mulutmu dan tarik nafasmu perlahan" Ucap Tenn lembut sambil memakaikan inhaler pada adiknya 'Nanase Riku', Beberapa saat setelah Tenn memakaikan Inhaler kepada Riku, akhirnya ia terlelap karena efek dari inhaler tersebut. Tenn bernafas lega, ia telah memilih keputusan yang tepat dengan menolak tawaran pria tersebut walaupun pria tersebut menawarkan akan membantu perekonomian keluarga Nanase dan biaya pengobatan Riku. Tenn merasa harus menolaknya karena, dari sosoknya saja Tenn merasa ia bukanlah orang yang segan untuk melakukan hal nekat untuk mendapatkan yang ia inginkan, Tenn menjadi gelisah dengan perkataan pria tadi "Jika kau menolak, maka kau dan keluargamu akan ditimpa oleh musibah." . sungguh mengerikan jika itu benar-benar terjadi.

"Tenn...nii?" suara lirih Riku membuyarkan lamunan Tenn, dengan cepat Tenn menghampiri adiknya dan menggenggan tangannya. "Aku disini Riku" Ucapnya lembut, terlihat bekas air mata di sudut matanya. Tenn berpikir apakah adiknya bermimpi buruk, "Tenn-nii tidak pergi kemana-mana kan?" tanyanya dengan suara yang gemetar, Tenn menggenggam erat tangan Riku dan menggeleng, "Tidak, aku akan disini menemani Riku. Tenn-nii tidak akan kemana-mana kok" Jawab Tenn mulai mengelus pelan surai merah adiknya, tak lama setelah itu adiknya terlelap kembali. Tenn tersenyum tipis, karena rasa kantuk yang sangat berat, Tenn akhirnya tertidur dalam posisi duduk sambil menggenggam tangan adiknya.

.

Tok... tok...tok...

Suara ketukan pintu mengganggu indra pendengaran Tenn, dengan berat hati ia membuka matanya dan beranjak kursi yang berada tepat disamping ranjang adiknya. Saat Tenn ingin meraih kenop pintu, adiknya memanggil namanya, "Tenn-nii? ada apa?" tanyanya sambil menatap Tenn yang berdiri di depan pintu. "Aku akan memeriksa siapa yang mengetuk pintu, mungkin saja itu Ayah dan Ibu yang baru saja sampai" Jawab Tenn lalu meraih kenop pintu dan membukanya. Berjalan sepanjang koridor rumahnya dan berhenti di sebuah pintu ganda, meraih gagang pintu dan membukanya. Tenn terkejut, ia kira yang mengetuk pintu adalah orang tuanya, melainkan seorang petugas polisi.

Kaze ga fuite, attakai tsutsumukomi. [IDOLiSH7 Fanfiction Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang