"S-star-...la ik-ikut--" wanita yang terbaring lemah diatas tanah basah itu menggumam tak jelas.
Detik berikutnya tubuh lemah itu semakin melemah sampai akhirnya mata yang tadinya sayu itu tertutup sempurna.
"Mama bangun Ma!!"
"MAMA!!" pekik pemuda bersurai biru gelap itu dengan nafas tak beraturan. Mimpinya barusan benar - benar membuat dirinya merasa terlempar kembali ke masa lalu.
Masa dimana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri saat ibunya terdorong masuk ke dalam jurang yang cukup curam.
"Ma, Al rindu" setetes air mata meluruh ke pipi putih pemuda itu.
"Mama yang tenang ya, aku bakal balasin dendam Mama" monolog pemuda itu diakhir.
🌠🌠🌠
"Azeg akhirnya jadian ni bocah berdua" Jay berjalan memutari meja lalu berhenti tepat dibelakang pasangan Ilona-Saturnus.
Pemuda itu memajukan tubuhnya, menempatkan kepalanya diantara kepala Saturnus dan Ilona. "Beneran jadian kan tapi? Gak bercanda kan?" tanyanya kurang percaya.
Saturnus mendorong dahi Jay ke belakang "Gak ada kerjaan banget gue drama pacaran"
Jay berdecak sembari mengusap dahinya "Santuy kali! PJ pokoknya!"
Gio menjentikkan jarinya semangat "Ide bagus! Sini mana duit" pemuda itu menatap Saturnus dengan tangan menengadah layaknya sedang memalak seseorang. Hanya mereka yang berani begitu pada ketua mereka. Lagipula Saturnus lebih suka seperti ini daripada dirinya diagung - agungkan.
Saturnus mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah dari sakunya lalu memberikannya pada Gio tanpa banyak bicara. Kemudian kembali tangannya ia selipkan ke pinggang gadisnya.
"Buset dah posesif bener" sindir Bima.
Gista terkekeh "Lo kalo mau digituin bilang dong!" gadis itu ikut menyelipkan tangannya ke pinggang Bima lalu memeluk pemuda itu di bagian perut. Sedangkan Bima mendekap Gista lalu mencium pucuk kepala gadis itu.
"Panas banget ya anjir sekolah kita sekarang" gumam Jay sambil menabok lengan Biru.
Biru menggeleng "Lu aja kali yang kepanasan"
Jay melirik kesal kearah Biru "Salah gue nabok elu" kemudian pemuda itu berpindah duduk ke sebelah Gio, "Panas ya, Yo?"
"Iya euy, panas pisan" sahut Gio dengan logat sunda padahal dirinya bukan orang sunda.
"Lu sama Manda aja kali. Bukannya cewe idaman lo tuh, polos - polos gemesin gitu" celetuk Bima kearah Gio.
Gio bersidekap "Dia bukan polos tapi goblok! Udah gitu ngeselin bukan gemesin"
"Halah, awas aja lo suka sama dia. Gue bakal jadi orang pertama yang ngakak" sahut Jay.
Ilona yang sedari tadi menyimak kini angkat bicara "Manda murid baru kelas 10 bukan?"
"Iya tuh, yang cantik manis itu" jawab Jay.
Gio mendengus, "Cantik darimananya sih, katarak matanya Jay nih"
"Gue ramal lu bakal suka sama Manda terus jadian" Ilona mengangguk yakin tentang ramalannya. Gadis itu sangat percaya ramalannya tak pernah salah walau sebenarnya ia hanya asal tebak bukan benar - benar meramal.
Saturnus menoleh menatap Ilona "Yakin banget?"
Ilona menatap wajah Saturnus lalu memasang senyum "Iya dong. Ramalanku gak pernah salah"
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURNUS [COMPLETED]
Teen Fiction"Gue muak sama lo! Gue udah capek! Gue bahkan pernah mimpi lo hilang dari bumi, dan itu mimpi paling indah di hidup gue!" "Ah masa? Kalo gue pergi beneran nanti lo nangis gimana?" "Gak akan!" ---- Saturnus Virzea Araja, pemuda cuek namun galak yan...