Pasar malem

105 117 3
                                    

⚠️ peringatan ⚠️

buat kalian yanh baca cerita ini jaga kesehatan nya okay?
klo capek istirahat sambil minum jangan pergi cari yang lain

Selamat membaca ❤️

* * *

Bersyukur dengan semua yang kita telah miliki walau mungkin bukan itu yang kita inginkan

Asrama

Selesai mandi Lea, Tika dan Maya berkumpul di ruang TV.

"Kalian pada laper ga? gue pengen jajan keluar" Tanya Lea pada teman nya

"iya ni laper, tapi gue males keluar uda pw"

"yeuuu dasar, trs klo pada gamau keluar gua pergi sama siapa yakali sendiri, ogah lah"

Ting

tiba tiba suara notifikasi dari handphone lea bunyi

Bunglon
Kurcaci
ada di Asrama ga?
temenin keluar yuk

Leanira
YUKKK
pas banget gue lagi pengen keluar

Bunglon
Gua gue gua gue. lupa ha?
awas ye, liat aja nanti klo ketemu
di jemput jam 7, no ngaret ngaret

Leanira
Siap pak bos
(share lokasi)

Bunglon
okay

"pas banget tuh, lo ada temen keluar, balik bawa makanan buat kita kita ye"

"Aman itu mah"

Jam sudah menunjukan pukul 7. Lea daritadi sudah siap tinggal menunggu Razi datang saja

TOK TOK TOK

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, dari suaranya mirip Bunglon" Ucap Lea sekaligus berjalan ke arah pintu

pintu terbuka menampilkan sosok Razi yang berpakaian simpel, tidak mengurangi ke gantengnya justru bertambah dengan dia memakai pakaian seperti ini

"tuan putri sudah siap?" tany Razi pada Lea yang sedari tadi terus diem

"e-eh udh. mau berangkat sekarang?"

"ayo sekarang aja biar pulang nya ga kemaleman"

"bentar ya ambil tas dulu, sekalian bilang ke yang lain"

"oke, aku nunggu di depan ya"

Lea pergi ke dalem untuk mengambil tas sekalian bilang pada teman nya

"gua berangkat ya, Razi udh dateng. Kalian mau nitip apa?"

"kita mah asal lu balik dengan selamat aja Le. eh klo bisa Sate, Martabak, Burger, Pecel lele, Kebab, Ayam geprek, Nasi goreng. sebagai kawan yang baik kita pesen yang ngga memberatkan lu dan membuat kita kenyang"

"tenang aja ga ngeberatin gue kok, apasi yang ngga buat temen kea lu berdua"

"aduh Lea sayang makasih banyak deh muah muah muah" kedua teman Lea yang memeluk Lea sambil mencium pipi pipi Lea

"heh Markonah lepasin sesek napas gue kampret, dahla mau berangkat kasian yayang Razi udh nunggu di depan"

"oh iya buat makanan tadi, silahkan kalian berhalusinasi kapan makanan itu akan datang, yang jelas bukan malam ini"

RAZIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang