Sakit

114 114 85
                                    

⚠️ PERINGATAN ⚠️

Buat kalian yg baca cerita ini jaga kesehatan nya okay?
klo capek istirahat sambil minum jangan pergi cari yang lain

Selamat membaca ❤️

* * *

Lu yang ngasih harapan atau gua yang baperan?

"Mayaaa tungguinnn," ucap gadis itu lalu pergi berlari

Jam menunjukkan pukul 09:00 pagi. Hari ini jadwal menjenguk Razi. Lea memoles wajahnya dengan sedikit liptin dan bedak, setelah itu pergi menyusul kedua teman yang sudah rapi menunggu di depan.

Ketiganya sudah siap, "ayo berangkat"

"Eh beli apa dulu kek buat di bawa kesana? Yakali ga bawa apa-apa," ujar Lea

"Roti sama buah aja, nnti cari di supermarket depan" jawab Maya

"Boleh, sekalian beli minum buat kita juga"

Apartemen Razi

Kini mereka telah sampai di apartemen Razi,  Apartemen yang indah pasti harganya juga mehong sekali.

"Assalamu'alaikum" salam ketiganya, memasuki Apartemen yang tidak luas,tetapi sangat sangat luas

"Iqbal mana? kok ga ada?" pertanyaan pertama berasal dari Lea, sedari tadi mencari seseorang dikeliling namun tak terlihat batang hidungnya

Yang gatau siapa Iqbal, Iqbal itu Razi cuman Lea manggil dia Iqbal. biar beda dari yang lain

Tio menjawab, "Ada dikamar, samperin aja"

Ceklek..

Pintu terbuka.

Menampilkan lelaki tampan mengenakan baju hitam sedang duduk sendirian dikasurnya sedang bermain handphone.

"Assalamu'alaikum, Iqbal."

"Wa'alaikumsalam" jawab pria itu

Lea segera menghampiri Razi, mengecek apakah dia benar-benar sakit atau tidak?

"Sakit apa?" tanya nya

"Demam" jawab Razi. Tangan Lea pergi mendarat dikening pria itu

"Ihh iyaa, gara-gara kemaren ke Asrama Lea ya? Maap Iqbal, Lea kemarin main di asrama Rani terus ga aktifin handphone" Razi menatap Lea sekilas lalu kembali memainkan handphonenya. Kesal, Razi kesal karna Lea kemarin menghilang begitu saja. Anggap ini sebagai balasan Ratu kecil.

"Salah siapa ga aktifin handphone?"

"Salah Leaa, maap yaa." Lea Masih berusaha membujuk pria di depannya ini agar tidak kesal lagi

Tak ada respond, Lea kembali bertanya "Iqbal udah makan?" Razi menjawab dengan menggelengkan kepalanya pertanda ia belum makan

"Kenapa belum? Ayo makan, Lea suapin yaa" ucap Lea menarik tangan Razi agar bangun dari tempat tidur

"Ndamauuu Leaaa ih disini ajaaa" Huhh! sikap pria satu ini gampang sekali berubah-ubah. Tadi seperti orang yang tidak minat untuk berbicara, kini seperti anak kecil yang menahan mamahnya pergi

Lea yang paham akan perubahan sikap lelaki itu, kemudian mengingat isi chat mereka semalam. Razi ingin di peluk. "Makan dulu abis makan nanti peluk lama. Setuju?"

"Nda mauuu, mau peyuk yang lama ajaa" Nah benar kan dugaan Lea, buktinya sekarang Razi udah nemplok di badan Lea.

Enak bener ya pak.

RAZIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang