Raja Silat II

11.6K 46 2
                                    

seorang yang sangat cerdik. Aku tidak perlu bicara tentunya

kamu orang sudah tahu sendiri. Buat apa aku yang hidup

enak-enak didaerah Cian Pian sebelah selatan dengan susah

payah pergi kemari, hey Liem Tou aku belum gila ??.

"Siapa yang mau urus kamu gila atau tidak, hey pengemis

gila kau mau bawa aku kemana?”

Ciang Beng Hu hanya memandang sekejap kearahnya

sambil tersenyum sedang mulutnya tetap membungkam.

Tidak terasa hawa amarah Liem Tou muncul kembali,

teriaknya keras dengan amat gusar.

“Terhadap kawanan bajingan yang tidak tahu malu seperti

kalian aku Liem Tou walaupun binasa juga tidak akan

menyerah, aku omong terus terang saja padamu, jika kalian

mau paksa aku barterus terang mengakui tempat penyimpinan

kitab pusaka To Kong Pit Liok itu.. hemm hemm jangan

harap."

"Hemm, , kau tak usah banyak bacot, tunggu saja" ujar

Ciang Beng Hu dengan amat dingin.

Sehabis berkata teriaknya denagn keras.

"Beng Lan masuk, bangsat cilik ini sampai sekarang masih

tetap bandel saja kelihatannya dia belum merasakan kelihayan

kita. Hemm totok jalan darah pulasnya dulu."

Tiraikasih Website

http://kangzusi.com/

Song Beng Lan segera menyahut dan menotok jalan darah

pulas dari Liem Tou. Saketika itu juga Liem Tou hanya

merasakan matanya menjadi kabur kemudian tertidur dengan

nyenyaknya .

Menanti dia sadar kembali entah sudah lewat berapa saat

lamanya, juga tidak tahu kini sudah berada dimana. Dia hanya

merasa tempat itu begitu gelap gulitanya sehingga tak

sanggup untuk melihat lima jarinya sendiri. Tempat itu begitu

gelap serta apeknya sehingga terasa susah untuk bernapas.

Dengan cepat Liem Tou menggerakkan badannya, kiranya

seluruh tubuhnya sudah terlepas dari totakan maupun ikatan

tali, tidak terasa gumamnya seorang diri.

“Mereka bawa kemana aku ini ?"

Perlahan lahan dia bisa melihat juga keadaan ditempat itu,

ditengah keadaan yang sangat gelap secara samar-samar

terlihat olehnya kalau dia kini berada dalam sebuah gua yang

penuh lumpur didepan gua terdapat sebuah ruji-ruji kayu yang

sangat besar sekali sebagai penghalang jaIan, tapi diluar gua

itupun kelihatan tidak terdapat sedikit sinarpun juga.

Tangannya dengan perlahan lahan didorong kearah kayukayu

perintang jalan itu, tapi walau sudah didorong sekuat

Raja SilatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang