seorang yang sangat cerdik. Aku tidak perlu bicara tentunya
kamu orang sudah tahu sendiri. Buat apa aku yang hidup
enak-enak didaerah Cian Pian sebelah selatan dengan susah
payah pergi kemari, hey Liem Tou aku belum gila ??.
"Siapa yang mau urus kamu gila atau tidak, hey pengemis
gila kau mau bawa aku kemana?”
Ciang Beng Hu hanya memandang sekejap kearahnya
sambil tersenyum sedang mulutnya tetap membungkam.
Tidak terasa hawa amarah Liem Tou muncul kembali,
teriaknya keras dengan amat gusar.
“Terhadap kawanan bajingan yang tidak tahu malu seperti
kalian aku Liem Tou walaupun binasa juga tidak akan
menyerah, aku omong terus terang saja padamu, jika kalian
mau paksa aku barterus terang mengakui tempat penyimpinan
kitab pusaka To Kong Pit Liok itu.. hemm hemm jangan
harap."
"Hemm, , kau tak usah banyak bacot, tunggu saja" ujar
Ciang Beng Hu dengan amat dingin.
Sehabis berkata teriaknya denagn keras.
"Beng Lan masuk, bangsat cilik ini sampai sekarang masih
tetap bandel saja kelihatannya dia belum merasakan kelihayan
kita. Hemm totok jalan darah pulasnya dulu."
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/
Song Beng Lan segera menyahut dan menotok jalan darah
pulas dari Liem Tou. Saketika itu juga Liem Tou hanya
merasakan matanya menjadi kabur kemudian tertidur dengan
nyenyaknya .
Menanti dia sadar kembali entah sudah lewat berapa saat
lamanya, juga tidak tahu kini sudah berada dimana. Dia hanya
merasa tempat itu begitu gelap gulitanya sehingga tak
sanggup untuk melihat lima jarinya sendiri. Tempat itu begitu
gelap serta apeknya sehingga terasa susah untuk bernapas.
Dengan cepat Liem Tou menggerakkan badannya, kiranya
seluruh tubuhnya sudah terlepas dari totakan maupun ikatan
tali, tidak terasa gumamnya seorang diri.
“Mereka bawa kemana aku ini ?"
Perlahan lahan dia bisa melihat juga keadaan ditempat itu,
ditengah keadaan yang sangat gelap secara samar-samar
terlihat olehnya kalau dia kini berada dalam sebuah gua yang
penuh lumpur didepan gua terdapat sebuah ruji-ruji kayu yang
sangat besar sekali sebagai penghalang jaIan, tapi diluar gua
itupun kelihatan tidak terdapat sedikit sinarpun juga.
Tangannya dengan perlahan lahan didorong kearah kayukayu
perintang jalan itu, tapi walau sudah didorong sekuat