beberapa kali kemudian laksana sambaran kilat meluncur
kearah Pouw Siam Ling.
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/
Pouw Siauw Ling ketika melihat Oei Poh memiliki gaya
gerakan yang begitu indah buru-buru melintangkan cambuk
Pek Kut Pian-nya keatas kepala untuk menantikan datangnya
serangan dari pihak musuh.
Hanya didalam sekejap saja seluruh ruangan sudah
dipenuhi dengan bayangan Oei Poh seorang diri yang
menyambar kian kemari, sedang jagoan lainnya pada berdiri
melongo-longo disisi kalangan.
Sebaliknya Lie Siauw Ie serta sigadis cantik pengangon
kambing dengan cemas membimbing bangun tubuh Liem Tou.
"Kau sudah terluka? Bagaimana dengan keadaan lukamu?"
Tanya kedua gadis itu dengan hampir berbareng.
Air muka Liem Tou pada saat itu amat pucat sedang
keadaannya rada payah kepalanya terasa amat pening sedang
dadanya mual, untung saja tenaga dalam yang dimilikinya
sudah mencapai pada taraf kesernpurnaannya. Setelah
mengatur pernapasan beberapa saat lamanya perasaan itu
berhasil ditekan keluar dari dalam tubuhnya.
"Aaakh …… tidak mengapa !” sahutnya kemudian sambil
tertawa ketika mendengar pertanyaan dari dua orang gadis
itu. “Oei Poh tidak akan bertindak kejam. Kemungkinan pula ia
bukan hanya sekali saja mendatangi perkampungan Ma Mo
san cung kita ini !”
Jilid 42 : Isi peti mati “Jenazah dari Liem Tou”
SETELAH mendengar perkataan tersebut Lie Siauw Ie serta
si gadis cantik pengangon kambing baru merasa lega.
Waktu itulah mendadak….
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/
“Pergi bentak Lie Loo jie dengan suara amat keras. “Braaak
..!” salah satu dari keempat orang berbaju hitam yang
mengepung diri Lie Loo jie sejak tadi itu berhasil kena
dihantam sehingga terpental keluar dari kalangan dan rubuh
tidak bisa bangun lagi.
“Tia. jangan lepaskan mereka barang seorangpun.” Teriak
si gadis cantik pengangon kambing,
Mendengar teriakan itu Liem Tou jadi kaget, ia tahu urusan
akan berubah semakin ruyam lagi.
Sedikit pun tidak salah, mendadak terdengar Boe Beng Tok
su mendengus dingin kemudian mengangkat pedang hitamnya
keatas dan melototi sekejap kearah si gadis cantik pangangon
kambing.
"Liem Tou, siapakah orang itu,” tanyanya kepada sang
pemuda dengan nada dingin.