Haechan ga nyangka bakal ketemu Renjun disini. Renjun keliatan kayak anak baik-baik soalnya- maksudnya, yang ga pernah ke club gitu.
Renjun ngangguk. "Sama Mark... Umm... Yangyang... Jun... Hendery..."
Dia numpu dagunya sama satu tangan. Pandangannya sayu. Renjun tiba-tiba ngantuk banget. Wajahnya hampir nabrak meja gara-gara tangannya udah ga tahan numpu, tapi ga jadi karena telapak tangan Haechan nahan keningnya.
"Jangan tidur disini anjir!" Serunya was-was. Untung ada Haechan. Kalau nggak, uke semanis Renjun bakalan langsung dibungkus sama seme atau om om mesum disini.
"One slot of Jägermeister liqueur. On the rocks. Have a sip, Renjunie!"
Bartender tiba-tiba nyajiin minuman pesanannya. Renjun langsung agak berbinar karena minumannya cantik banget. Dia langsung neguk minumannya dan-
BRUUFHHT!
Mulutnya nyemburin minuman itu. Bartender sama Haechan yang liat langsung ketawa. Renjun ngelap mulutnya.
"Aneeeeh!" Ujarnya blak-blakan. Ga ada rasa segernya kayak mojito yang tadi dia minum. Rasanya... Kalo bisa Renjun deskripsiin, berasa lagi minum obat batuk. Ga boong deh. Nyesel banget Renjun.
Haechan noleh ke bartender. "Itu apaan anjir wkwkwkwwk!"
"Jägermeister." Cowok tadi nyengir. Dagunya nunjuk Renjun yang masih misuh-misuh. "Lah dia sendiri yang pesen."
Haechan ketawa lagi. Renjun kayaknya asal mesan aja deh. "Kasih mocktail aja. Temen gua ini."
"Aye!"
Tangan Haechan ngambil slot alkohol Renjun, terus langsung minum dalam satu tenggak. Haechan juga ga suka yang ini sebenernya. Tapi sayang kalo ga dihabisin. Mahal cuy.
"Jun temen lo mana?" Haechan narik kursi Renjun biar mereka deketan. Tangannya dilingkarin ngerangkul bahu Renjun. Renjun langsung nyandar di bahunya.
"Ung... Sana kali."
Renjun udah bener-bener mabok banget keliatannya. Napas Renjun udah berat. Pandangannya sayu. Haechan natap bartender yang nyajiin minuman mereka.
"The Purple Empress," dia sajiin ke Haechan, sementara gelas lainnya ke Renjun. "The Strawberry Basil Soda."
Renjun natap minumannya ga minat, tapi fokus sama punya Haechan. Cantik bangetttt!!!
"Mauuuuu~!" Tangan Renjun ngeraih cocktail Haechan, tapi dijauhin sama yang punya.
"Ga boleh anjir. Lo pasti dah banyak minum. Berapa gelas tadi?"
"Hng..." Renjun angkat dua tangannya, ngitung sebentar. "Empaat?"
Tapi jarinya nunjukin lima.
Haechan ketawa. "Gemes banget dah lo." Dia cubit pelan pipi Renjun sambil kecup puncak kepalanya. Haechan dekatin gelas Renjun ke pemiliknya. "Lo minum ini aja. Ga ada alkoholnya sumpah."
Renjun cemberut. Dia minum gelas yang ada di depannya pelan-pelan. Asam manis gitu rasanya. Lebih segar dan lebih dingin di tenggorokannya yang daritadi disiram alkohol. Lumayan juga buat nyembuhin lidahnya yang kebas.
Haechan masih ngelirik Renjun yang ngehabisin minumannya. Dia pukpuk pelan paha Renjun di rangkulannya. "Pulang?"
Renjun yang ngusel-ngusel langsung ngangguk. "Hnn ngantuk~" kepalanya udah makin berat. Haechan diam natap Renjun yang nutup kelopak mata dan akhirnya tidur.
Haechan pencet bel buat manggil waiter bar dan bayar pesanannya, habis itu gendong Renjun bridal dan jalan lewatin suatu meja.
Matanya bisa liat ada dua cowok yang lagi tepar di meja dan satunya yang masih nyadar. Mereka saling natap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throne 🔞
FanfictionKalau soal Renjun, mereka rela sih bagi-bagi. NoRenMinHyuck ⚠️ Harsh words ⚠️ Frontal ⚠️ Rated sex