Karya 6 (bagian 3 end)

4 2 0
                                    

2 Minggu kemudian.

Sekarang adalah hari yang sangat di nantikan oleh seluruh siswa kelas 12, yaitu kelulusan.

"Gua lulus gak ya?" Lucas mulai heboh.

"Kayaknya lu mah nggak, deh." Jaemin membalas santai.

"Gak usah ngadi-ngadi lu ye!" Lucas menoyor kepala Jaemin gemas.

"Udah-udah tu lihat Pak Jeung udah jalan ke sini," lerai Taeyong.

**

"Udah gua bilang gua itu lulus!" bangga Lucas .

"Iye lu lulus ," kata Jaemin lelah.

"Selamat ya kak Doy atas kelulusannya," kata Kay memberi selamat pada Doy.

"Iya thanks.”

"Mau kuliah di mana, Kak?" tanya Kay lagi .

"UI," jawabnya.

"Sekarang lu udah kelas 12 belajar yang rajin. Gua tau nilai lo semester ini turun," ucap doy lalu pergi menyusul teman-temannya.

**

"Kak ini gimana?"

"Tinggal dikali aja terus dibagi sama kayak yang atas.”

"Ahh kak Doy ini susah. Udahan aja ya ngerjainnya," rengek Kay.

"Enggak. Kerjain lagi," paksa Doy.

"Tapi ini susah.”

"Gua bantuin," tukas Doy.

"Emm bentar deh. Aku baru sadar kak Doy kenapa baik banget sama aku?" Kay heran.

"Sebelumnya gua mau tanya lo. Lo masih suka kan sama gua?" tanya Doy.

"Ehh anu kak rasanya udah turun, kok," jawab Kay.

"Naikin," kata Doy tiba-tiba.

"Ha?"

"Udah lanjutin kerjainnya.”

Satu jam kemudian.

"Kak udah selesai.”

"Pinter.” Doy mengacak rambut Kay.

"Haduh kak Doy jangan gitu. Kakak gak kasihan sama jantung aku?" dumel Kay.

"Hahaha lu lucu.” Doy tertawa. "Btw lo tau maksud gua apa tadi?"

"Enggak," kata Kay seadanya.

"Gua juga suka sama lu," jawab doy

"Udah gua pulang dulu, oh iya mulai sekarang lu jadi milik gua gak ada penolakan," ucap Doy lalu pergi.

Kay yang mendengar itu langsung mematung di tempatnya.

***

Satu tahun berlalu tak terasa.

"Huaa gua lulus!" teriak Kay.

"Pinter banget pacar Doy," ucap Doy sambil mengacak-acak rambut Kay.

"Tapi kak," potong Kay.

"Kenapa?" tanyanya.

"Aku ga masuk UI, padahal pengen banget ke sana.”

"Gapapa, lo udah berusaha masih ada tahun depan." Doy menyemangati.

"Tapi pasti Mama bakal marah banget sama aku. Dulu aku gak masuk IBS sekarang gak masuk UI.” Kay sendu.

"Gapapa gua bakal bantu lo." Doy tersenyum.

"Makasih, kak," ucap Kay.

Setelah hari itu, Kay makin semangat belajar dan dia yakin tahun depan bisa berkuliah di UI.

"Kerjainnya gak usah sampai malam, kalo capek gak usah di lanjutin," ujar Hyunjin.

Iya, beberapa hari yang lalu Hyunjin pulang ke Indonesia.

"Tapi kalo nanti Kay gak bisa masuk UI mama makin marah, Kay harus belajar lebih giat," lirih Kay dengan tetap memandang beberapa soal di depannya.

"Yaudah kakak tidur dulu, ya."

"Iya, Kak."

"Gua harus tetep belajar, harus! Ayo Kay semangat!”

Tiada hari tanpa belajar, bagi Kay sekarang belajar adalah hobinya.
Doy yang kini sibuk dengan kuliahnya sehingga jarang menemani Kay belajar.

"Meskipun gak ada kak Doy aku harus tetap semangat ," ucapnya.

Belajar, belajar, dan belajar .
Itu yang dilakukan oleh Kay .

**

Usahanya membuahkan hasil. Tahun ini Kay di terima di  Universitas yang diidamkannya.

"Kak aku bisa," ucapnya

"Kan udah gua bilang lu bisa," Doy meyakinkan sekali lagi.

***


“Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih cerdas”
- Henry Ford

Merayakan KegagalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang