Ketika Luhan menganggap tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan setelah bayi monster itu dia benar-benar harus menelan lagi kata-katanya. Karena keesokan harinya bayi itu datang lagi!
Luhan benar-benar marah, sejak awal dia tidak suka anak kecil meskipun sekarang dia berubah menjadi anak kecil. Tapi setidaknya dia adalah anak kecil yang lucu, manis, dan menggemaskan bukan bayi monster mengerikan dengan air liur menjijikan.
Menatap bayi di depannya, pipi bulat menggemaskan Luhan menggembung kesal. Tapi bayi monster itu tidak tahu bahwa Luhan marah dan hanya memiringkan kepalanya.
"Luuu Luuu" panggilan cadel bayi itu benar-benar di abaikan oleh Luhan. Luhan mengambil bebek karetnya dan pergi membelakangi Sehun yang menatapnya dengan tatapan polos.
"Luuu"
"Waaaa! (Berisik!)" Luhan melemparkan bebek karetnya ke kepala Sehun yang kini sedang berkaca-kaca.
Di dalam kepala anak itu dia berpikir 'Lulu melemparkan mainan, Lulu tidak senang' meskipun matanya berkaca-kaca dia masih merangkak untuk mendekati Luhan dan menodai pipi Luhan dengan air liurnya lagi.
Luhan hanya bisa menangis dalam hatinya, dia tidak lagi marah tapi terus mengutuk dengan bahasa bayi yang tidak di mengerti.
"Baaaa waaa waaaa (bajingan bastard! Mati saja!)"
Pemandangan ini di tangkap oleh para paman berjas hitam dan mereka menganggap Luhan dan Sehun sedang bermain bersama dengan harmonis. Jika Luhan tau apa yang mereka pikirkan dia pasti akan menggigit kepala para paman itu hingga botak.
Meskipun Luhan tidak menyukai Sehun, dia terpaksa menerimanya dan mulai bermain bersamanya ketika Sehun mulai datang dengan rutin setiap hari. Mereka sekarang benar-benar merangkak bersama, belajar berjalan bersama, makan bersama, tidur bersama. Mereka benar-benar tidak terpisahkan.
Yang paling mengejutkan adalah ketika kata pertama yang Luhan ucapkan adalah 'papa', kata pertama yang Sehun ucapkan malah kata 'Luhan' yang membuat Tuan dan Nyonya OH kecewa dalam hatinya. Sebenarnya anak mereka lebih menyukai temannya daripada orang tuanya sendiri. Hal ini menyebabkan pukulan mendalam kepada mereka.
Saat ini Luhan dan Sehun berusia 3 tahun, mereka sedang makan kue di halaman belakang.
"Lulu, makan" Sehun menyerahkan kuenya kepada Luhan dengan senang hati.
"Lulu kenyang. Hunhun makan saja" Sehun kecewa mendengarnya tapi dia masih mengobrol dengan Luhan.
"Lulu jika kita dewasa, kita akan menikah dan tinggal bersama" Luhan hampir memuntahkan darahnya ketika mendengar ini tapi dia segera menghela nafas dalam hatinya 'tenang Luhan, ini hanya bocah kecil yang tidak tahu apa-apa'
"Lulu tidak mau menikah dengan Hunhun"
"Kenapa?! Jika Lulu menikah denganku Lulu bisa makan enak setiap hari"
'Bocah kecil! Kau pikir aku gelandangan yang tidak punya uang. Ini adalah tuan muda Lu, tuan muda Lu ini adalah orang kaya tahu!' Luhan dalam hatinya sudah mengomel tapi dia mempertahankan wajah polosnya di depan Sehun.
"Hunhun laki-laki. Lulu akan menikahi perempuan bukan laki-laki"
Sehun berpikir sebentar sebelum menjawab Luhan "Jika sudah dewasa, aku bisa menjadi perempuan. Jika kita tetap bisa menikah"
Luhan yang lelah berdebat akhirnya mengalah. "Baik, Lulu akan menikah dengan Hunhun"
Luhan awalnya bermain-main dengan ini, tapi dia tidak tahu bahwa setelah ini para paman ini melapor kepada ayahnya dan orang tua Sehun. Lalu sebulan kemudian mereka berdua benar-benar bertunangan! Ini benar-benar bertunangan! Seorang bocah 3 tahun bertunangan! Terlebih lagi mereka berdua adalah laki-laki!
Luhan sekali lagi menelan banyak kutukan di dalam hatinya.
———
Babydeer_
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss Lu |HunHan|
FanfictionKetika Luhan membuka matanya dia berubah menjadi bayi bos besar! Lu Han: hoammm Para paman berjas hitam: Siapkan seluruh mainan sekarang! Bawa alat musik dan bawa makanan enak!