Bab 2.2

682 81 6
                                    

"Tuan muda! Hari ini kita akan pergi ke taman bermain!" Luhan di kelilingi lagi oleh para paman yang sudah seperti anjing peliharaannya.

"Bagaimana dengan papa?" Luhan bertanya sambil memiringkan kepalanya dengan matanya yang bulat dan sedikit berair karena baru bangun dari tidurnya.

Para paman "!!!" Kami akan mati dengan tenang setelah ini.

"Tuan sedang ada urusan, tuan muda bermain dengan kami saja"

"Oh..." Luhan terlihat kecewa dan para paman itu hampir mati lagi ketika melihat wajah cemberut Luhan yang menggemaskan.

Padahal sebenarnya Luhan hanya malas menjawab dan sedikit pusing setelah bangun.

"Lulu!" Pintu tiba-tiba terbuka dan Sehun masuk dengan pakaian olahraga dan tas anak ayam di punggungnya.

"Lulu ayo kita pergi ke taman bermain!" Luhan di tarik oleh Sehun yang bersemangat.

"Tunggu Hunhun. Lulu belum mandi" Luhan menjawab dengan malas lalu menguap.

"Oh kalau begitu ayo mandi" Sehun menarik Luhan ke arah lain.

"Paman, biar aku yang memandikan Lulu. Paman tunggu saja di sini"

Luhan "..." Apa?! Enyah!

°°°

Sehun, Luhan, dan para paman sampai di taman bermain. Sehun bersemangat dan menarik Luhan ke sana kemari. Bahkan para paman kewalahan!

Mereka naik komedi putar, gondola, lalu makan eskrim bersama-sama. Kemudian Sehun melihat mesin capit boneka. Dia melihat seorang pasangan muda di sana, pemuda itu mendapat boneka dan memberikannya kepada sang gadis. Dengan itu Sehun mendapatkan ide.

"Lulu ayo kemari!" Sehun kembali menyeret Luhan yang kelelahan. Tapi Luhan bahkan tidak memiliki tenaga untuk melawan sama sekali. Energi Luhan tidak bisa di bandingkan sama sekali dengan monster kecil ini! Apa mungkin karena usia mentalnya 30 tahun?

"Lulu apa kamu suka boneka rusa itu? Aku akan mendapatkannya untukmu!" Sehun menunjuk ke salah satu boneka yang ada di dalam mesin capit.

Luhan diam-diam mencibir dalam hatinya. Apa yang bocah ini bisa lakukan?

Kemudian setelah memasukkan koin, Sehun mulai memainkannya dan mendapatkan boneka rusa dengan satu kali coba.

Luhan diam. Hmmm mungkin bocah ini jenius, Luhan pikir.

Sehun dengan sombong menyerahkan boneka itu kepada Luhan. Wajahnya sekarang terlihat arogan, bahkan para paman mulai kesal.

"Tuan muda kami juga bisa mendapatkannya untukmu!" Para paman itu protes setelah melihat wajah menjengkelkan Sehun.

"Tidak ada yang boleh memberi boneka kepada calon istriku selain aku!" Sehun berkata sambil mengangkat dagunya.

Sepertinya bocah ini ingin di hajar? Mereka menyesal telah mengadukan percakapan para tuan muda ini! Apa boleh mereka mengajukan surat cerai untuk tuan muda mereka?

Mereka mulai menjelajahi taman hiburan lagi. Luhan mendekati sebuah maskot yang menurutnya menarik, Sehun otomatis mengekorinya.

"Lulu ada apa?" Sehun bertanya.

"Maskot ini terlihat menarik!"

Sehun yang mendengar ini kemudian berkata penuh dengan tekad. "Aku akan berbicara kepada ayah untuk menyewa maskot ke rumah kita"

Luhan kemudian diam tak berbicara, tapi kemudian Luhan tiba-tiba menyadari. Kenapa dia merasa telah melihat maskot ini dimana-mana?

Sebelum Luhan mendapatkan jawabannya, penglihatan dia menjadi gelap.

Ackkk! Dia di culik! Benar! Maskot ini mengikutinya!

———

Babydeer_

Paman! Tuan muda di culik!

Big Boss Lu |HunHan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang