ARZY 1

124 65 33
                                    

Author pov

Pagi yang terasa indah, dengan suara gedoran pintu terdengar nyaring ditelinga sang pemilik mata yang masih tertutup. Bukannya sang pemilik bangun dari tidurnya, justru malah semakin merapatkan selimut dan semakin nyaman dalam tidurnya, siapa lagi gadis yang masih tertidur itu kalo bukan "Alika Maziyatus Zahra"

Untuk kedua kalinya suara gedoran itu terdengar lebih keras dari sebelumnya, Sang pemilik mata pun terganggu dan bangun dari tidurnya dengan merapalkan sumpah serapah yang ia ucapkan, karena merasa terganggu ia pun berlari ke arah pintu.

6:30

Dorr dorr dorr dorr

" Anak gak tau diri!!
Jam berapa ini?? Kenapa baru bangun? Ingat ya, kamu disini itu cuma numpang sama ayah kamu, tau diri dikit, gak semuanya harus seenak kamu" Ucap Ibunya dari luar kamar.

Dorrr dorrr dorrr

Ziya pov

Ishh gerutu Ziya dari dalam kamar.

Ia pun berlari menuju arah pintu yang di gedor sambil terus mengucapkan istighfar.

"Iya bu bentar!!" Ucap Ziya lembut dan mencoba tersenyum.

Bersamaan dengan pintu yang terbuka, omelan yang terus keluar dari mulut ibu pun tidak kunjung berhenti. Ziya yang pusing mendengar kata-kata pedas yang terlontar dari mulut ibu nya itu hanya sekedar mendengar dan mengucapkan istighfar dari dalam hati.

"Jam segini baru bangun!! Anak gak tau terimakasih kamu! Kalo kamu gini terus bisa-bisa kamu saya masukin pesantren !! Dasar gak tau diri!!" Ucap Ibu dan berlalu begitu saja dari hadapannya.

"Whattt?? Ma-masukin pesantren?" Saut nya dengan ekspresi terkejut, karena mendengar ucapan dari sang Ibu.

Ziya pun berlari mengejar ibu nya yang sudah berjalan menuruni anak tangga terakhir, kamar Ziya terletak dilantai 2 tepatnya disamping gudang yang kotor, entah karena ada masalah apa, ibunya sangat tidak suka akan kehadiran Ziya dirumahnya itu.

"Bu!! Ziya mohon
Jangan masukin Ziya ke pesantren bu, Ziya masih mau sama Ayah, Ziya mau jagain Ayah bu" Ucap nya memohon kepada Ibu nya.

Ibunya yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kalimat yang Ziya ucapkan hanya sekedar melirik dan bergumam dengan gumaman yang sangat jelas Ziya dengar.

"Hm! Makanya jadi anak itu tau diri dikit, cari kerja sana, biar gak selalu nyusahin keluarga!!" Gumamnya dengan nada suara ketus.

"T-tapi Ziya masih sekolah bu! Apa mungkin ada yang mau terima anak sekolah buat kerja? Sedangkan persyaratan kerja harus ada ijazah" Jawab nya terdengar pasrah, pasalnya Ziya yang berulang kali mencari kerja kesana kemari tetapi belum ada pihak yang menerima nya.

Ibunya yang jengah dengan jawaban anak tersebut, berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Ya Allah bantu Ziya!! Kenapa Ibu begitu tidak suka dengan kehadiran Ziya dirumah ini ya Allah" Batin Ziya berteriak menahan sesak akan semua perkataan yang terlontar dari mulut sang Ibu.

Author pov

Setelah terjadi drama dipagi hari saatnya seluruh keluarga berkumpul dimeja makan untuk melaksanakan sarapan.
Gadis cantik berumur 17 tahun itu menuruni anak tangga dengan balutan jilbab putih lengkap dengan seragam sekolahnya.

Setelah sampai di anak tangga terakhir, ia menjadi sorotan oleh keluarga nya, terutama oleh kakak laki-laki nya itu, yang kini sedang melirik sekilas Ziya yang turun dari anak tangga terakhir.

Sontak Ziya yang dilirik sedemikian hanya mengedikan bahu acuh dan tidak memikirkan apa yang terjadi suasana pagi di keluarga ini. Karena kakak laki-laki nya yang selalu acuh dan tidak peduli kepadanya membuat Ziya sedikit menjaga jarak, karena dirasa kakak nya itu tidak suka kepadanya dan selalu ingin Ia pergi dari rumah ini.

ARZY (Takdir Tasbih Cinta) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang