00 : 01 - wine

1.9K 208 42
                                    

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

"Eduan, menurutmu gimana caranya menyatakan cinta?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eduan, menurutmu gimana caranya menyatakan cinta?"

Eduan menaikkan satu alisnya ketika mendengar pertanyaan dari perempuan di hadapannya. Eduan mengubah posisi duduknya dan mendekatkan wajahnya dengan [Name] yang saat ini menatapnya dengan pandangan aneh.

"Hah? Kau menyukai seseorang? Siapa?"

[Name] berdecak dan mendorong kepala Eduan dengan tangannya. "Kau terlalu dekat," terdapat jeda beberapa saat sebelum dia membuka suara kembali, "tentu saja Arie Hon! Aku sudah menyukainya sejak dulu..."

Eduan menyisip anggurnya dan menatap [Name] serius. "Kau pasti akan ditolak sih."

"Sialan!"

Tawa Eduan pecah. "Yah... tapi coba saja dulu, walau aku tidak begitu yakin."

[Name] menutup mulutnya dengan tangannya, menampilkan ekspresi kaget yang dibuat-buat. "Jangan bilang kau menyukaiku? Makanya kau terus mengatakan kalau Hon akan menolakku agar kau tidak merasa kehilangan! Aduh, maaf-maaf aja nih ya... sayang sekali! Kau itu termasuk salah satu dari ribuan cowok tidak beruntung yang tidak bisa mendapatkan hati seorang [Name]!"

"Ge-er banget!"

Astaga, Eduan dibuat geleng-geleng kepala! Dulu, dia pikir---dirinya lah yang memiliki kepercayaan diri paling tinggi, tapi ternyata ada lagi orang yang melebihinya.

Ternyata benar menurut Administrator, bahwa di atas lantai masih ada lantai.

Eduan menuang anggur ke gelasnya dan menyerahkannya ke [Name], "kau mau menyatakan cinta 'kan? Menurutku jika ingin mendapatkan nyali yang cukup, kau harus mabuk dulu."

[Name] mengerjapkan matanya beberapa kali. "Kau serius?"

"Tentu saja! Kalau seandainya ditolak, kau tidak akan terlalu sakit hati karena sedang di bawah pengaruh alkohol!"

[Name] menenggak habis anggurnya dan menyerahkan gelasnya ke Eduan. "Tambah lagi."

"Siap!"

______________________________________

[Name] berjalan sempoyongan dengan wajah yang dirambati warna merah karena pengaruh alkohol. Malam ini terlihat lebih gelap karena bulannya tertutup awan kelabu.

Penglihatannya memburam dan kepalanya juga sakit, ini menyebalkan! [Name] jadi cepat-cepat ingin tidur. Tapi dia ingin menyatakan cinta kepada Hon, jadi kasurnya bisa menunggu nanti.

Dia berjalan mendekat ke sosok yang berada di bawah pohon, itu pasti Hon 'kan? Tidak salah lagi! Itu pasti dia!

[Name] tersenyum ketika sudah berada di hadapannya dan menatap sosok yang lebih tinggi darinya. "Aku mencintaimu."

Terjadi jeda beberapa saat sebelum sosok itu melempar pertanyaan padanya. "Kenapa?"

Wajah [Name] tambah merah, dia menghela napas untuk meredakan kegugupannya. Alasan ya? Eduan bilang kalau ada pertanyaan seperti ini dia harus menjawab langsung dari hatinya. "Aku menyukai semua hal tentangmu. Kau adalah Fisherman yang hebat, aku suka sekali saat kau sedang bertarung, kau terlihat sangat keren..."

Memang benar, Hon itu terlihat sangat keren. Cara dia bertarung menggunakan pedangnya terlihat begitu indah.

[Name] menunduk, kok canggung sekali sih? Kenapa Hon belum mengatakan apapun?

Dia mendongak lagi untuk menatap Hon. Gelap. Penglihatannya juga semakin memburam karena alkohol sialan itu, jadi dia tidak bisa membaca ekspresinya...

Melihat wajahnya saja dia tidak bisa.

"Ah begitu ya..."

Aku ditolak ya? Walau Eduan sudah bilang ini akan terjadi, tetap saja aku sakit hati...

Ketika [Name] akan terjatuh karena kakinya melemas, sosok itu menangkapnya dan membawanya ke pelukannya.

Kalau dipikir-pikir, ini tidak seperti Hon. Tingginya berbeda, bahkan rambutnya juga berbeda. Hon kan berambut panjang kalau ini...

Tunggu.

Ini siapa?

Aku... sedang menyatakan cinta pada siapa?

______________________________________

Eduan berjalan keluar penginapan setelah menghabiskan anggurnya. Yah... walaupun sebagian besar [Name] yang menghabiskan. Perempuan itu langsung keluar untuk menemui Hon saat sedang mabuk berat, jadi Eduan sedikit khawatir dan berencana untuk melihatnya.

Langkah Khun Eduan terhenti ketika melihat Hon sedang duduk di teras sambil membersihkan pedangnya, dia mengernyit dan memutuskan melangkah ke arahnya. "Kenapa kau ada di sini? [Name] di mana?"

Hon menaikkan satu alisnya dan melihat pemilik surai biru yang juga balas menatapnya. "[Name]? Entahlah, sejak dua jam lalu aku berada di sini."

Kali ini Eduan tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Tunggu, jadi [Name] ada di mana? Bukannya seharusnya dia menyatakan cinta ke Hon? "Jangan bercanda! Di mana [Name]?"

Arie Hon berdecak. "Kau berkata seolah-olah aku telah menculiknya! Aku tidak tahu dia ada di mana!"

Gawat!

______________________________________

______________________________

_________________________

©Manhwa False confession

𝗳𝗹𝗮𝘀𝗵 • ᥫ᭡ 𝗃𝖺𝗁𝖺𝖽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang