00 : 17 - love potion

877 160 27
                                    

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantai 119

"Jahad, mau temani aku jalan-jalan tidak?"

[Name] mendatangi Jahad yang sedang duduk di teras penginapan sembari menatap kosong pada hamparan rumput luas di sejauh mata memandang.

Jahad menoleh ke [Name]. Garis hitam di bawah matanya terlihat jelas, menandakan bahwa dia kurang tidur akhir-akhir ini.

"Tidak."

"Ayolah! Sebentar saja kok."

"Kan aku sudah bilang tidak." Jahad mengalihkan pandangannya dari [Name]. "Pergilah dari hadapanku."

[Name] terdiam, kelihatan bingung dengan sikap Jahad akhir-akhir ini. Tanpa bertanya lebih jauh, dia berjalan menjauhi Jahad dan menghampiri Hana, Yurin, dan Blossom yang sedang berkumpul di bawah pohon.

Setelah sampai, [Name] duduk di sebelah kiri Yurin. Dia mengulas senyum tipis saat melihat Blossom yang mengistirahatkan kepalanya di pangkuan Hana---terlelap seperti biasa.

"Kau dan Jahad sedang bertengkar ya?" Yurin melirik [Name] dari ekor matanya, berusaha sangat keras biar nggak kelihatan kepo pada masalah temannya.

"Tidak tuh?" jawaban [Name] malah terdengar seperti pertanyaan.

"Kau tidak usah berbohong pada kami! Sudah jelas si Jahad lagi menghindarimu."

[Name] mengernyit, sementara tangannya mencabuti rumput di sekitarnya. "Tidak kok," [Name] masih berusaha menyangkal, karena yakin dirinya dan Jahad tidak bertengkar sebelumnya.

"Hmm..." Hana yang duduk di sebelah kanan Yurin---menggaruk pipi dengan jari telunjuknya, kelihatan lagi berpikir keras (jadi teknisnya, Yurin itu duduk dengan diapit oleh [Name] dan Hana). "Menurutku sih dia memang lagi marah. Coba kau ingat-ingat lagi kejadian yang lalu, siapa tahu saja kau tidak sengaja membuatnya marah."

"Sudah kubilang kami tidak bertengkar! Malah dia..." ucapan [Name] terhenti, tiba-tiba teringat saat malam festival di Lantai 111.

Aku akan membuat kekaisaranku sendiri dan menjadi Raja di Menara ini.

Aku bersumpah akan menyerahkan seluruh dunia ke bawah kakimu.

"---malah dia mengungkapkan hal yang cukup romantis..." lanjutnya, dengan rona merah samar yang merambat di pipi.

Suasana jadi hening, namun beberapa saat kemudian, suara parau Blossom membuat Yurin dan Hana terkesiap, "Jahad pasti sudah bosan padamu."

Lalu setelah mengatakan itu, Blossom kembali tidur. Tidak peduli dengan ucapannya yang akan menimbulkan keributan.

"Itu bisa saja terjadi!" Yurin mencengkeram pundak [Name], memaksa mereka berdua untuk bersitatap. "Cowok memang kayak gitu! Awalnya aja tertarik, tapi lama-lama malah menjauh karena bosan!"

𝗳𝗹𝗮𝘀𝗵 • ᥫ᭡ 𝗃𝖺𝗁𝖺𝖽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang