BAB I

414 54 2
                                    

"Kau mau kemana sudah rapi begini?"
Wanita itu memakai hoodie berwarna hitam dengan celana biru jeans panjang. Jangan lupakan juga rambut pendeknya yang diikat satu yang membuat penampilannya terlihat sempurna.
"Ah eonni aku harus kerumah temanku sebentar, ada urusan yang harus kulakukan dengannya."
"Baiklah ingat jangan sampai terlalu malam."
"Ya, aku pastikan itu."
Wanita itu pergi keluar dengan memakai sepatu berwarna putih serta topi yang telah bertengger di kepalanya.

"Ryujin-ah, jangan lupakan maskermu, apa kau mau menarik perhatian dengan tidak memakai masker?"
Wanita itu adalah Ryujin. Salah satu idol K-Pop terkenal yang telah memikat hati semua orang dengan bakat menyanyi dan menarinya.
"Ah ya, hampir saja aku melupakannya. Terimakasih eonni."
"Baiklah, hati hati di jalan."
"Eum "
Hampir saja dia lupa untuk memakai masker, untung ada Yeji tadi yang mengingatkannya. Setelah itu, Ryujin bergegas mengendarai mobil pribadinya keluar menuju rumah temannya.
Sebenarnya dia hanya akan mengobrol dengan temannya sebentar sambil minum teh, namun dia bilang kepada Yeji tadi bahwa ada urusan agar dapat keluar lebih lama. Karena eonni nya itu agak cerewet apabila ada member yang ingin keluar.

Setelah mengobrol dengan temannya, Ryujin mampir untuk membeli kopi dan roti mocha kesukaannya di sebuah cafe. Suasananya tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang yang tengah mengobrol atau menyelesaikan tugasnya mungkin, dia tidak tau. Dia pikir, duduk sebentar sambil menikmati jalanan Seoul tidak masalah.
"Aku ingin memesan kopi latte dan roti mocha satu."
"Hanya itu nona?" tanya seorang pelayan
"Ya, berapa semuanya?"
"Semuanya tujuh ribu won nona."
"Baiklah, sebentar."
Ryujin membuka tasnya dan mencari dompetnya. Dia sedikit panik karena tidak menemukan dompetnya di tempat biasanya dia letakkan. Karena dia pikir akan lama untuk mencari dompet, maka dia berkata kepada palayan untuk melayani orang di belakangnya terlebih dahulu.
"Aku sudah membawa dompetku tadi, tapi kenapa aku tidak menemukannya. Hmmm, kalau begitu bolehkah aku mencari dompetku terlebih dulu?, kau bisa melayani orang dibelakangku sementara aku mencari dompetku dulu "
" Baiklah nona, kau bisa bergeser ke kiri kalau begitu" sahut pelayan itu.
Ryujin masih bingung mencari dompetnya. Seingatnya, dia sudah membawa dompetnya tadi. Namun, kenapa sekarang tidak ada. Di tengah kesibukannya mencari dompet, suara seorang pria masuk kedalam telinganya dan membuatnya menoleh.

Pria itu memakai kaos hitam dengan celana training panjang dan juga topi putih serta masker sama seperti dirinya.
"Aku akan bayar pesanannya, berapa semuanya?"  tanya seorang lelaki itu
"Oh, semuanya sepuluh ribu won tuan."
Sebelum pria itu menyerahkan kredit cardnya, tangan ryujin dengan sigap mencegah lelaki itu dengan menahan tangannya.
"Kau tidak perlu membayarnya, aku bisa membayar sendiri"
Pria itu meliriknya sebentar yang membuat mata mereka berdua bertemu selama beberapa detik. Namun, suara pelayan itu menyadarkan mereka berdua. Menyadari tangannya masih menahan pria itu, lantas ryujin buru buru menarik tangannya. Dia merutuki diri sendiri karena telah lancang memegang tangan seorang pria, bagaimana jika ada kamera yang menangkap dirinya tengah bersama seorang pria. Bisa-bisa heboh dunia ini.
"Permisi tuan dan nona, siapa yang akan membayar ini?"
"Aku yang akan membayarnya."
Ryujin hanya bisa diam saja dan membiarkan pria itu membayar nya, dia sudah terlanjur malu dengan perbuatannya.

---

Setelah membayar pesanan tersebut, pria itu berjalan mendekati meja paling pojok yang jarang ditempati orang yang datang ke cafe itu. Pria itu duduk menghadap jalanan sambil mengesap kopi americano kesukaannya.
"Aku akan ganti uangnya, tolong tunggu sebentar."
Suara wanita itu terdengar ditelinganya. Ternyata wanita itu masih tidak terima dirinya yang membayar pesanannya.
"Tidak usah, anggap saja aku membelikamu kali ini." sambil menoleh kearah wanita itu. Dia melihat wajah itu, sambil membayangkan wajah yang ada dibalik masker itu.
'Sepertinya aku mengenalnya, tapi siapa' tanyanya dalam hati.

Dia mencoba mengingat dimana dia bertemu dengan wanita itu, lalu tiba-tiba wanita itu mendekat kepadanya dan berbisik.
"Bukannya kau Jaemin NCT? "
Ya, dia Jaemin NCT, idol K-Pop pria dari NCT yang populer akhir akhir ini karena visualnya yang menakjubkan.
"Apa aku mengenalmu?" dengan gerakan cepat Jaemin menoleh. Dia melihat mata Ryujin, namun dia tidak bisa mengingatnya hanya dengan melihat matanya.
"Ah ya, aku lupa untuk mengatakan namaku. Aku Ryujin. Ryujin ITZY. Kau tau ITZY kan?"
"Ryujin?" Dia tiba-tiba mengingat wanita itu, setelah wanita itu mengatakan namanya.
"Aku akan mengganti uangnya, sepertinya aku lupa membawa dompet. Bisakah kau memberikan nomer rekeningmu atau nomer rekening managermu?, aku akan transfer uangnya melalui managerku "
Jaemin masih tidak berkutik dari tempatnya, dia hanya diam dan menatap ryujin yang masih sibuk menghubungi managernya.
"Haloo, apakah kau mendengarku?" Ucap ryujin sambil mengangkat wajahnya karena jaemin diam saja.
"Ayo berikan nomer rekeningmu, aku tidak bisa berlama-lama disini. Akan menjadi topik pembicaraan apabila kita tertangkap kamera."
"Sudah ku bilang untuk tidak membayarnyakan?" Sahut jaemin dengan mengalihkan pandangannya keluar.
"Mana bisa begitu, aku akan tetap menggantinya."
Ryujin masih keras kepala dengan keputusannya, padahal Jaemin tidak masalah dengan itu. Karena tidak ingin berdebat terlalu lama, Jaemin tiba-tiba berdiri dan hendak beranjak dari tempatnya nya. Namun Ryujin menghalangi langkahnya.
"Eh kau mau kemana, berikan dulu nomor rekening nya."
Jaemin menghiraukan ucapan Ryujin dan keluar begitu saja. Sedangkan Ryujin kesal karena Jaemin tidak membiarkannya untuk membayar pesanannya.
"Dasar orang itu, padahal kan aku tidak ingin berhutang pada siapapun huh " kesalnya sambil menghentakkan kakinya dan keluar cafe untuk pulang.

"Aku kembali." Ucap jaemin setelah membuka pintu dorm.
"Oh kau sudah kembali, kenapa lama sekali. Bukannya kau hanya akan membeli kopi lalu pulang, pasti kau singgah sebentar disana kan." sapa Jeno setelah melihat Jaemin masuk kedalam dorm.
"Ah ya, hanya ingin menikmati jalanan sebentar."
Jaemin sengaja tidak menceritakan kejadian dicafe tadi kepada Jeno, karena menurutnya itu bukanlah sesuatu yang penting.
Setelah masuk kedalam kamar, Jaemin memutar lagu untuk menenangkan pikirannya. Niatnya ingin menikmati waktu sendiri tadi telah dirusak wanita itu karena kejadian tadi. Kepalanya pusing karena memikirkan hal itu.

-------

Hai hai aku kembalii. Jangan lupa vote dan komennya yaa. Makasii

Secret Idol | JaemryuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang