duapuluhtiga

26.7K 3.4K 320
                                    

"Ngapain?"

Abra balikin badannya terus rentangin tangannya minta maksud dipeluk sama Agam yang langsung aja pacarnya itu peka terus narik Abra ke dekapan dia dan dia angkat yang jadinya dia gendong si Abra. Agam jadi nyiumin gemes kepala cowok itu banyak-banyak.

"Ngapain?"

"Tadi beresin meja kantor lo, berantakan soalnya," kata Abra sambil nduselin kepalanya di leher Agam.

"Capek?"

Abra narik kepalanya terus natap Agam sambil geleng. "Gak kok," katanya. "Agam dulu gimana kalo sendirian? Beresin sendiri?" tanya dia yang udah di duduki Agam di meja makan.

"Kadang," jawab cowok itu sambil ngolesin selai kacang di roti tipis di tangannya.

Sekolah hari ini libur karena ada tanggal merah jadi dua manusia adam ini baru serapan jam 11 pagi, alasannya ya karena Agam baru bangun karena tuh cowok tadi malam begadang untuk nyelesain kerjaan kantor dia beda sama Abra yang selalu ketiduran kalo gak di sofa Agam ya di pangkuan Agam.

Makanya tadi pagi dia udah duluan bangun dan karena belom laper dianya gabut yang alhasil beresin ruangan kerjanya si Agam. Cowok itu kasihan sama Agam kaya masih sekolah tapi udah harus capek banget kaya gitu.

"Mikirin apa?" tanya Agam sambil nyerahin roti yang habis dia kasih selai itu ke Abra.

"Mikirin Agam," kata Abra yang udah ngunyah rotinya terus senyum lebar dengan pipi gembung.

"Lucu kamu."

Agam nyubit pelan pipi Abra terus dengan tiba-tiba bibir cowok itu maju ke sisi luar bibir Abra yang ada remahan dan Agam jilat lembut tempat itu. Dengan gak tau dirinya Agam narik lagi bibirnya sambil senyum tipis padahal matanya Abra udah membulat karena kaget.

"Enak." tangan Agam noel kecil hidung kecil Abra.

"A-Agam?"

"Nafas dulu, Abra."

Pipi Abra makin merah dengar kata-kata Agam yang selalu aja terang-terangan apalagi sifat cowok itu. Abra beneran gak sanggup. "Apaan sih?"

"Makanya jangan gemesin."

"Masa salah gue?"

"Terus salah siapa?"

"Gak tau."

"Yauda salah gue aja."

"Agam bagus gak?" tanya Abra sambil berdiri tegak hadap ke Agam yang lagi sibuk benerin rambutnya di kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Agam bagus gak?" tanya Abra sambil berdiri tegak hadap ke Agam yang lagi sibuk benerin rambutnya di kaca.

Agam ngangguk terus fokus lagi ke kaca di depan dia. "Bagus kok."

"Kenapa biasa aja?"

"Apanya?"

"Respon lo."

DESTINY [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang