EPILOG

92.3K 7.7K 2.2K
                                    

Hi! Happy reading ❤❤

Jangan lupa spam coment!

Vote!

🎵Bukti - Virgoun 🎵

[ Semoga engkau akan selalu menjadi bulan, sebagaimana aku menjadi bintang di langit sore yang sama. ]

***

"Gimana dear? Apa keputusanmu?"

"AKU BINGUNG HUAAAAAAAAA!"

Pria berjas hitam itu terkekeh gemas, memandang anaknya yang sejak satu minggu lalu dilanda kebingungan. Kini bahkan anaknya itu merengek, mengguling-gulingkan badannya seraya menangis.

Ia berjalan nendekat, mengelus lembut surai anaknya itu. "Masih bingung? Apa yang bikin kamu sebingung ini?"

"Ya aku bingung Pah... Kalo aku muncul lagi tapi ternyata dia udah bahagia gimana?"

"Papah udah bilang 'kan? Dia masih sama, bahkan lebih kacau dari hari itu. Apa kamu mau dia terus-terusan kacau?"

Gadis itu menggeleng dengan bibir bawah yang dimajukan setitik, tentu saja ia ingin kebahagiaan. Ia mendongak kala telapak tangan papahnya membingkai pipinya, ia menatap intens menunggu kata yang akan disampaikan.

"Zhiva... Dengerin papah oke? Aster masih nungguin kamu, dia masih sama seperti dulu."

Brigita Zhivanya Dimitri, gadis yang disangka sudah meninggal dunia nyatanya kini tengah merengek bak anak kecil pada sang Papah. Sejak beberapa tahun yang lalu, ia menetap di luar negeri.

"Zhiva lihat? Aster benar-benar hancur melihat kepergianmu. Ayo bangun sayang, papah yakin puteri papah ini kuat."

Justin terus berbisik, disaat Altas dan Acha tengah mengurus Aster yang tadi sempat hilang kesadaran. Disini ia sendiri masih berharap puterinya bangun, tidak, dia sama sekali tidak ikhlas.

"Pah....."

Suara itu terdengar jelas ditelinga Justin, membuatnya mendongak menengok pada sang puteri. "Zhiva?" ia bingung, apa ini?

"Zhiva masih bernafas, papah jangan sedih." gadis itu menghapus jejak air mata sang papah, lalu merengkuh tubuh itu dan memeluknya.

Justin masih tak menyangka, bahkan ia sendiri bingung harus bereaksi seperti apa. Beberapa menit yang lalu putrinya benar-benar terlihat seperti sudah tak ada lagi kehidupan, tapi kini?

"Zhiva? Kamu?"

"Pah.. Jangan bilang Zhiva masih hidup ke siapapun. Zhiva mau sembuh, papah tolong Zhiva ya?"

Sejak saat itu, Justin membawa Zhiva untuk berobat. Berpindah-pindah negara karna anak buah Altas terus berusaha mencarinya. Bahkan ia harus rela bolak-balik ke Indonesia, hanya untuk memastikan Altas tak curiga.

Sampai akhirnya jejaknya diketahui oleh Altas, secara tiba-tiba pria itu sudah berada di depan rumahnya. Dan sialnya, yang membuka pintu rumah itu Zhiva.

Keberadaan Zhiva kini hanya diketahui oleh Altas dan Justin, setiap 1 bulan sekali Altas selalu datang berkunjung. Seperti saat ini, pria itu sudah menunggu di depan pintu.

"Sana buka pintu rumah, itu pasti Daddy mu." ujar Justin setengah meledek.

Zhiva dibuat cemberut, lalu perlahan berangsur turun dari ranjang. Berlari menuju pintu utama untuk membukanya, Altas pasti sudah menunggunya.

ASTERLIO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang