16- Tanggung Jawab masa lalu

334 47 18
                                    

Hai hai Friend🤗✨ apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai Friend🤗✨ apa kabar?

Absen hadir dulu yukk!!

Satu kata nih buat Alvi?

Pi ridingggg love!

***

Bel pulang sekolah kini sudah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dari kelasnya. Alvi dengan cepat memasukkan semua buku ke dalam tas dan langsung keluar dari kelasnya.

Disisi lain Anara juga baru keluar dari kelasnya saat suara Syena yang memanggilnya membuat Anara berhenti dan menoleh.

"Ra, tungguin gue bentar yahh,, kita pulang bareng!" Sahut Syena segera memasukkan bukunya kedalam tas.

Anara tersenyum dan mengangguk. "Iyah, boleh!" Jawab Anara sambil menunggu Syena. Tak lama, Anara dan Syena pun keluar dari kelas mereka.

Baru saja keluar, Anara sempat tersentak saat Alvi melewati dirinya dengan langkah cepat seakan ingin menghampiri hal yang penting.

"Alvi!" Panggil Anara membuat Alvi berhenti seketika. "Kamu mau kemana?" Tanya Anara.

Namun, Alvi tidak berbalik. Cowok itu melanjutkan langkah cepatnya. "Maaf, Ra! Gue gak punya waktu buat ngomong sama Lo! Nanti, ya.." Ucapnya lalu melengos pergi.

Anara menghela nafas. Ia jadi bingung dengan cowok itu. Sikapnya dari pagi tadi berbeda. Sangat dingin dan selalu bertatapan tajam seakan sedang marah akan sesuatu.

"Ra?" Panggil Syena membuat Anara yang melihat Alvi pergi langsung menoleh.

"Hm?"

Syena menatap Alvi bingung. "L-lo... Sadar gak? Kalo Alvi mau nemuin sesuatu. Dia gak jalan ke gerbang sekolah, tapi dia jalan ke..."

Mereka berdua terdiam. Lalu keduanya melotot saling mengerti. "Rooftop!"

Seketika diri Syena menjadi khawatir. Alvi adalah anak yang nekat. Syena takut, jika Alvi akan melakukan hal yang berbahaya lagi. "Kita susulin Alvi!" Ucap Syena lalu menarik tangan Anara untuk mengikuti Alvi. Jujur, hatinya menjadi tidak tenang saat itu juga.

"Semoga apa yang gue pikirin kali ini salah!" Syena membatin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE YOU, ANARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang