11- Khawatir

277 48 10
                                    

Haiiiii gimana kabar kalian?

Jam berapa kamu baca part ini?

Mau bilang apa sama Alvi?

Sama Anara?

Sama Syena?

Sama kak Regan?

Sama kak Regan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-⭐-

"Anara!"

Sebagian pusat mata teralihkan saat Regan berteriak, menepuk-nepuk pelan pipi Anara yang tak sadarkan diri. Wajah Regan panik setengah mati apalagi sebagian anak-anak OSIS langsung berlari ke arahnya.

Naura—salah satu anggota OSIS yang paling pintar dalam urusan pengobatan langsung melihat kondisi Anara. Gadis itu memegang dahi Anara, merasakan detak jantung dan nadi nya.

"Nau, Anara kenapa!?" Tanya Regan panik dengan mata yang berair apalagi saat melihat mata Naura membulat setelah mengecek kondisi Anara.

Naura menggeleng seperti tak menyangka. Ia langsung menoleh ke arah Regan, "Lo sekarang cepat bawa Anara ke Rumah Sakit! Detak nadi nya sangat lemah!!"

Regan terdiam. "Cepetan Re!!!" Naura membentak sangat panik. Ia tak tau apa yang terjadi dengan Anara, tapi dalam dirinya, ia dapat merasakan ada sesuatu yang buruk terjadi pada Anara.

Juna—teman dekat Regan langsung membelah keramaian yang berada didekat Regan. Cowok itu dengan cepat mengangkat tubuh Anara, menyelipkan tangannya di tengkuk leher dan paha bawah anara, "Gue bantu Lo bawa dia! Cepetan!"

Regan mengangguk lalu berlari cepat meninggalkan keramaian. Acara sekolah masih tetap berlangsung karena suara-suara kepanikan tadi tak terdengar jelas oleh suara riuh dan musik yang menggema.

Regan membuka pintu mobil depan saat mereka sudah sampai di parkiran tempat Regan memarkirkan mobil nya. "Cepat masukin Anara!" Titah Regan langsung,

Juna memasukkan Anara dengan perlahan ke dalam mobil dengan posisi gadis itu tetap duduk. Regan kembali menutup pintu saat Juna sudah menempatkan Anara,

Cowok bermata hijau kecoklatan itu menyentuh pundak Juna, membuat dirinya menoleh dan menatap tatapan dalam dari Regan.

"Gue, titip acara sekolah malam ini ke Lo. Tetap jadiin pesta itu meriah, jangan sampai ada yang kecewa. Gue cabut dulu" ucap Regan lalu menuju pintu kemudi nya saat Juna mengangguk padanya.

LOVE YOU, ANARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang