Jangan lupa vote+komen, mohon dimaklumi typo nya ( ˘ ³˘)♥
•__•
Happy Wedding
15.07.xxxx.
"RARAAAAAA-"
"JINAAAAA-"
"Huwaaa akhirnya ga telat, tadi macet banget soalnya gue kira bakal ketinggalan" celoteh jina sambil memeluk erat sahabat nya itu, memang sejak lulus SMA jina dan rara sempat berpisah karena jina yang harus pulang ke kampung halamannya menemani sang nenek yang sedang sakit.
"Masih ada waktu, kan acaranya mulai jam sembilan" jelas Rara, jina hanya tertawa kecil ia melepas pelukannya, jina duduk disamping Rara. Menatapinya dari bawah hingga atas, entah kenapa jina ingin menangis
"Ga nyangka hari ini lo nikah, perasaan baru kemarin kita masih make seragam terus sekolah bareng" ucap jina sambil memegang telapak tangan Rara. Jina berusaha untuk terlihat tenang, ia tidak ingin sahabatnya itu ikut menangis
"Jinaaaa hiksss-" Rara memeluk kembali sahabat nya itu, ia tidak sanggup menahan air matanya lagi
"Ehh- raa ngapain nangis?, Raaa- heyy ntar make up lo luntur" jina sedikit mendorong bahu Rara supaya ia melepas pelukannya. Jina mengambil tissue dari tasnya, ia mengelap dengan hati hati air mata Rara
"Ngga tau, kek pedih gitu hati gue"
"Udah ihh, jangan nangis lagi- Siap siap yuk bentar lagi acaranya mulai"
Seperti rencana haruto, hari ini tanggal 15 Juli akhirnya Rara akan melangsungkan pernikahan nya dengan haruto disebuah gedung yang bisa dibilang lumayan mewah. Setelah berbincang dengan keluarga seminggu yang lalu, Rara menerima keputusan haruto untuk menikahinya.
.
.Karna jam sudah menunjukan pukul sembilan, jina berpamitan untuk pergi mencari tempat duduk di ruang pernikahan.
Tidak lama dari kepergian jina, donggeon memasuki ruang tunggu tersebut. Walaupun ini sudah ketiga kalinya donggeon melihat adiknya itu memakai gaun pengantin, tetapi tetap saja ia tak sanggup menahan air matanya.
Sama seperti ibunya yang hampir saja pingsan karena terus menerus menangis. Maka dari itu, sedari tadi Rara hanya menunggu sendiri diruang tunggu.
.
Rara berjalan kearah donggeon, ia mengusap air mata tersebut menggunakan jemari lentiknya. Donggeon hanya bisa menatap sendu adik perempuan nya itu.
"Dari tadi nangis mulu, kayak bocah" ucap Rara dengan nada mengejek padahal matanya juga berair
Rara merentangkan kedua tangannya, langsung saja donggeon memeluk tubuh mungil Rara.
Setelahnya donggeon tersadar bahwa sudah saatnya Rara keluar. Ia melepas pelukan itu dan mengusap tipis air mata Rara, sambil menggelengkan kepalanya mengibaratkan untuk tidak menangis lagi.
Rara menggandeng lengan kekar donggeon dan mulai berjalan keluar dari ruang tunggu.
Pintu tersebut terbuka, menunjukkan sembilan lelaki tampan yang sedang membungkuk menyambut Rara keluar.
Rara sontak menutup mulutnya terkejut, donggeon yang mendalangi semua ini, langsung memberikan Rara satu tangkai bunga mawar putih dilanjutkan dengan kesembilan temannya itu.
Setelah Rara mendapat sepuluh tangkai bunga, donggeon lanjut menuntun Rara kedepan pintu ruang pernikahan.
Dibukanya pintu tersebut menampakkan beberapa tamu undangan, dan yang paling penting sang mempelai pria berdiri didepan sana dengan senyum lebar.
Rara berjalan kearah pelaminan, diantar oleh kakak tersayang nya.
.
.Cincin sudah terpasang dijari manis Rara, air mata penuh kebahagiaan mulai membasahi pipi Rara. Ia berjalan menghampiri ibunya yang sedang menangis dipelukan suaminya.
Rara terisak keras bersamaan dengan ibunya. Anak perempuan yang ia sangat sayangi kini akan pergi meninggalkan dia, yahhh walau Rara masih bisa mampir pulang nanti. Tapi entah kenapa ibunya tidak tega Rara pergi.
"Ma-mama ja-jangan nangis lagi, nanti ak-aku i-ikut sedih" omongan Rara terbata bata, ibunya menggelengkan kepala dan mengusap air mata Rara
"Kamu baik baik disana oke, ja-jangan malu maluin mama, jadi menantu yang baik oke, mama bakal kangen banget sama kamu" rara tersenyum sambil menganggukan kepalanya
Ibunya memeluk Rara kembali, menangis sejadi jadinya, diikuti dengan sang ayah yang mencoba menenangkan Rara sambil menepuk-nepuk punggung Rara.
.
Disebelah nya terdapat donggeon bersama kesembilan temannya yang menatap Rara sendu.
"Bisa bisanya lo nikah duluan dari pada gue" ucap jerome selaku bestinya Rara
"Gebetan aja belom punya, gimana mau nikah?" Sindir minsu
Rara hanya tertawa melihat bestinya itu bertengkar dengan air mata yang bercucuran. Sedangkan woonggi langsung saja memeluk sahabatnya itu. Dan pada akhirnya semua geng TO1 memeluk Rara.
"Sebelum Rara pergi, gimana kalo kita makan es krim bareng" usul jaeyun, Rara tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
.
.Rara dibawa ke atap gedung untuk menikmati es krim sambil melihat bintang dan pemandangan kota dimalam hari.
Memakan sebuah es krim sambil mendengar canda tawa kesepuluh para lelaki yang sudah Rara kenal sejak SMA itu adalah mood booster terbaik bagi Rara.
"Jangan lupain kita raa-" ucap Jisu
"Pasti-"
END
Akhirnya book ini end juga yaampun awokaowk (ノ゚0゚)ノ
Makasih ya buat kalian yang udah membaca, mendukung book ini sampe akhir
Ga nyangka kalo book ini ngga gagal gagal banget, pokoknya makasih banget buat votenya
Dan maaf juga kalo endingnya ngga memuaskan kalian, karna dipikiran aku cuma mentok sampe sini aja -
Aku boleh nanya ngga?, Kesan dan pesan kalian tentang book ini apa?, Dijawab ya mau itu positif atau negatif, supaya bisa jadi pelajaran buat aku kedepannya (~ ̄³ ̄)~
Oke sekian book ini
Sehat selalu ya kalian..Salam manis
Tatan (◍•ᴗ•◍)❤
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN || TO1
Random| END | Kisah tentang Song Rara yang bertemu dengan sepuluh lelaki tampan termasuk kakaknya sendiri. Apakah hati Rara akan kuat yang setiap harinya dibaperin mulu? Bahasa? Random Alur? Absurd Start: 01062020. End: 15072021.