Aftercare

1.7K 135 18
                                    

Gong Jun masih memejamkan matanya. Menikmati detik-detik euforia yang baru saja membuncah dari hati dan tubuhnya. Nafasnya belum teratur begitu pula detak jantungnya.

Sebuah kaki panjang dengan kulit bersih bersandar nyaman di pundak kirinya. Dikecupnya ringan namun penuh rasa rindu.

"Han.." ucapnya di sela-sela kecupannya.

"Hmm?" Yang dipanggil menjawab seadanya, masih menikmati juga buliran-buliran kebahagiaan yang baru saja dicapainya bersama sang kekasih.
Terpejam mata indahnya, terbuka sedikit mulutnya, menengadah dagunya.

"Boleh kukeluarkan sekarang?" Setelah nafasnya lebih stabil, Gon Jun memulai pembicaraan. Perlahan ia menurunkan kaki yang tegeletak manja di pundak kirinya.

"Iya toh sudah tidak terasa apapun," ujar pria yang lebih tua itu sambil dengan usilnya menggoyangkan pinggulnya.

Gong Jun tertawa kecil karena memang benar adanya. Setelah sekali klimaks, ia butuh beberapa saat untuk memulai lagi. Namun sekalinya memulai, aduh, Zhang zhehan sampai tiga kali klimaks baru pria yang hanya setahun lebih muda darinya itu tuntas. Ini bukan fiksi seperti yang ada di novel atau komik porno. Ini adalah kenyataan dan mereka sudah saling paham kondisi masing-masing.

Setelah mengeluarkan penisnya, Gong Jun langsung mengusap lubang tempat ia membuncahkan nafsunya 5 menit yang lalu itu dengan tisu kering. Sebetulnya ia agak sungkan karena ia masih ingin bermain-main dengan daerah itu namun sang pemilik pasti sudah risih dan ingin segera dibersihkan.

"Junjun! Kenapa kamu liatin terus? 'Dia' nggak akan bersih sendiri. Cepat bersihkan," perintah si pemilik lubang, putri kesayangan Gong Jun.

Bukan perintah juga sih, tapi Gong Jun tahu bahwa putrinya ingin segera berpelukan dengan tubuh bersih.
"Hehe, siap! Mau di bersihkan di sini atau di kamar mandi?" tawar Gong Jun.
"Di kamar mandi," ujarnya pasti sambil mulai menegakkan tubuhnya yang sedari tadi tergeletak di kasur. Kedua tangannya ia bentangkan, meminta pria yang sudah berdiri dari kasur untuk membantunya berdiri.

Setelah dibersihkan secara menyeluruh dan dapat "oke" dari sang putri, mereka kembali ke kasur untuk bermalas-malasan sambil memakan keripik dan menonton tv.

Tubuh pria yang lebih rendah itu bersandar nyaman di dada kekasihnya. Sambil berselimut, mereka menonton acara tv dan tertawa bersama. Kepala Zhang Zhehan bersandar di dada kiri Gong Jun. Terkadang Gong Jun menyuapi Zhang Zhehan dengan beberapa keripik saat pria itu berhenti tertawa dan mengomentari acara di tv yang mereka tonton.

"Junjun," panggil pria yang bersandar nyaman di dadanya itu.

"Hm?" Gon Jun menjawab seadanya.

"Tolong pijat kakiku?"

Posisi misionaris dengan satu kaki di pundak Gon Jun memang membuat pegal kaki Zhang Zhehan. Meskipun bukan di kaki yang cedera (mana berani Gong Jun membebani kaki princess nya, ia bahkan sudah mencari di internet posisi-posisi yang aman!), tapi tetap saja dengan stamina Gong Jun yang terkenal persisten dan tahan lama itu melelahkan bagi Zhang Zhehan meskipun ia 'hanya' tiduran di kasur.

Dengan sigap sang Laogong membuka selimut yang menutupi tubuh mereka dan mulai memijat kaki sang putri.

"Kurang?"

"Tidak, cukup," jawab Zhang Zhehan.

Dengan penuh sayang, Gong Jun memijat kaki kanan dan kiri kekasihnya. Dari jari kaki hingga paha. Jemari lentik dan panjangnya menekan dengan kuat sehingga sang pemilik kaki nyaman dan mengeluarkan sedikit erangan tanda kenikmatan. Meskipun berbeda tapi di telinga Gong Jun erangan itu sama-sama menggoda imannya.

Dan Zhang Zhehan tahu itu.

Dengan usilnya dia berkata, "ganti ganti! Pijat kaki belakangku!" Lalu dia membalikkan tubuhnya dan memposisikan dirinya tengkurap di kasur.

Jangan salah. Dia pakai celana dalam dan bokser kok. Tapi tetap saja pantat berisi yang dimilikinya menggoda iman Gon Jun untuk meremasnya. Setelah 2 minggu tidak berjumpa lalu hanya 2 ronde? Mana cukup.

Ia merayap naik ke atas tubuh pria yang lebih tua darinya itu lalu membisikkan sesuatu di telinga Zhang Zhehan dengan suara rendah kesukaannya.

Pria yang sedang tengkurap itu menyembunyikan wajahnya di kasur. Telinganya memerah disertai dengan anggukan. Gong Jun mengangkat satu sisi ujung bibirnya, matanya menunjukkan ketidaksabaran akan kepuasan yang sebentar lagi akan didapatkannya lagi.

"Satu ronde lagi boleh?"

(ID) A - Z About Junzhe 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang