Getaways

615 71 7
                                    

Maaf telat upload. Harusnya pagi tadi tapi malah ketiduran.

Kalau sesuai sama list harusnya sekarang "goofy" tapi aku nggak bisa bikin lelucon kayak zzh 😂 jadi setelah cari-cari kata yang lain dapet ini.

.oOo.

Zhang Zhehan menggerang frustasi. Ia mengacak-acak rambutnya yang mulai mencapai pucuk daun telinganya. Peluh yang mengalir di pelipisnya menunjukkan betapa kerasnya ia berusaha. Pria itu dengan kasar mengambil hp di atas meja kerjanya dan mencari sebuah nama yang terpampang kerap ia hubungi.

Di tempat lain, Gong Jun baru saja menyelesaikan pengambilan gambar untuk iklan terbarunya. Sang asisten yang tahu bahwa hp milik bosnya berdering dan menampilkan nama "Zhang Laoshi" langsung menyerahkannya pada sang pemilik.

"Halo? Han, ada apa?"

"Kau sudah selesai?" Bukannya menjawab, Zhang Zhehan malah balik bertanya.

"Sudah, baru saja selesai. Tapi belum hapus make up. Ada apa sayang?"

"Pulang."

"Huh?"

"PULANG SEKARANG!"

Gong Jun tak tahu ada masalah apa tapi yang jelas kekasihnya tidak dalam kondisi yang baik seperti biasanya.

Dengan cepat ia membereskan pakaian yang sedang ia kenakan dan menggantinya dengan pakaiannya sendiri. Tak payah menghapus make up. Masker terpasang, ia langsung mengajak asistennya untuk segera pulang.

Cukup lama di perjalanan. Ada penutupan jalan karena terjadi kecelakaan. Gong Jun panik namun tetap berusaha tenang saat akhirnya sampai di rumahnya meskipun 15 menit lebih lama dari waktu seharusnya.

"Bos, barang-barang yang ini di bawa masuk atau ditinggal di mobil?"

"Tinggal saja. Kerjaan hari ini sudah selesai. Kau boleh pulang."

"Sungguh? Terima kasih bos!"

Lalu asistennya yang sudah bekerja dengannya sejak beberapa tahun lalu itu menghilang entah ke mana. Malam minggu, wanita muda awal 20an, ah pasti dengan kekasihnya.

Gong Jun mengangkat tangan kirinya untuk melihat waktu saat ini sudah cukup malam atau belum. Ia berencana membeli makan malam untuk mereka berdua, tapi ia ingat beberapa hari yang lalu ia sudah belanja. Ia bisa memasak sedikit untuk berdua malam ini. Dengan segelas wine dan temaram lampu kota pasti romantis makam malam berdua. Begitu pikirnya

Ia membuka pintu apartemennya dan melihat cahaya dari jendela mewarnai rumahnya. Seluruh ruangan tidak ada lampu yang menyala. Tidak ada tanda kehidupan?

"Han, kau di rumah?"

Tiba-tiba ia dikagetkan dengan sesuatu yang lembut menabrak wajahnya, terutama bibirnya. Sesuatu yang lembut dan hangat itu berusaha memijat bibir milik Gong Jun yang tersenyum kecil mengtahui siapa penyerangnya itu.

"Juuun...," desah pemilik benda hangat yang masih belum mau melepaskan bibir Gong Jun. Lehernya seperti dikalungi sesuatu yang juga sambil mengelus leher belakangnya. Rambutnya pun seperti ada yang meremas-remas tidak sabar.

"Sayang, kenapa tidak menyalakan lampu?"

Gong Jun tahu itu siapa.

"Aku mau dirimu," masih seperti tadi, ia tidak menjawab pertanyaan Gong Jun.

"Tapi aku baru saja pulang sayang, masih bau. Teleponmu tadi membuatku tergesa-gesa untuk pulang jadi keringatku masih banyak. Ini saja sekarang aku habis lari dari lift," ujar Gong Jun beralasan. Ia tau apa yang diinginkan kekasihnya

"Aku ingin kau SEKARANG!"

Oke. Sang puteri sudah mengeluarkan perintahnya. Tidak ada yang bisa berkata tidak padanya.

Gong Jun pasrah saja berdiri di pintu masuk rumahnya. Setidaknya mereka di dalam rumah. Mau berbuat apapun tidak ada penonton gratisnya.

Setelah mengecup wajah tampan kekasihnya, pria itu mulai meraba tubuh tinggi Gong Jun sembari mengulum kulit di dadanya yang kancingnya sudah terbuka semua. Kecupan dan kulumannya menjalar dari leher, dada, perut hingga atas pinggang.

Tangannya yang tadi sibuk di mana mana, mulai berganti pekerjaan menjadi pembuka celana jeans Gong jun. Dengan perlahan ia menurunkannya. Ia tak sabar, namun dengan menurunkannya perlahan, ia bisa melihat sedikit-demi sedikit kejantanan kekasihnya yang hampir setahun ini memuaskannya. Sedikit demi sedikit hingga seluruhnya terpampang di depan wajahnya.

Ia tersenyum puas.

Gong Jun sudah sedikit terangsang.

Tanpa sepatah kata izin pada sang pemilik, Zhang Zhehan mengecup terlebih dahulu sambil salah satu tangannya menggenggam sebagian kejantanan milik Gong Jun. Seluruh bagian ia kecup hingga akhirnya ia masukkan ke dalam mulutnya. Tidak semua, tidak muat.

Dengan tangan dan lidah terampilnya, Zhang Zhehan memijat dan mengulumnya dengan penuh semangat.

"Han, aku.. mau keluar," ujar Gong Jun memperingati kekasihnya.

Tangan besarnya menggenggam kepala kekasihnya dan menghujam lebih kencang di mulutnya hingga desahan yang lolos dari mulutnya membuatnya semakin bersemangat. Hingga akhirnya Gong Jun klimaks dan mengeluarkan isi nya di mulut Zhang Zhehan.

Gong Jun terengah-engah. Sangat lemas, tapi sangat puas.

Zhang Zhehan mengeluarkan yang ada di mulutnya dan menangkupnya dengan tangannya.

Masih gelap. Masih remang-remang. Gong Jun mendengar ada suara becek yang berintensitas tinggi. Ia kenal suara ini.

"jun...," desahnya di telinga Gong Jun. Masih ada beberapa tetes sperma di mulutnya, Gong Jun mencium dan hafal bau itu.

"Masih bisa?" Tanyanya sambil memijat kenjantanan yang masih setengah tegak itu dengan tangan yang basah oleh sperma dan air liurnya.

Gong Jun tidak bisa menolak tawaran itu kan?

.oOo.

"LAGU???" Gong Jun bertanya sambil sedikit berteriak.

Mereka sudah di atas kasur setelah menyelesaikan urusan hasrat mereka di ruang depan, dapur dan kamar mandi.

"Ih, nggak usah teriak lah. Iya aku sedang menulis lagu. Aku ingin menyanyikan itu di konserku nanti," ujar Zhang Zhehan sambil bermanja-manja di dada bidang telanjang kekasihnya.

"Maksudku kau tadi bergelagat seperti itu karena stress mikir bikin lagu???"

"Kamu ga paham, Juuuun. Aku buat lagu tentang cintaku ke fans, tapi yang terbayang kamu terus. Pada akhirnya aku stres karena nggak bisa bikin lagu dan stres karena terangsang mikirin kamu," protesnya sambil memajukan bibir bawahnya. Ia merajuk.

Gongjun memijat batang hidungnya dengan lelah. Namun kemudian ia tertawa ringan.

"Hanya memikirkanku sampai membuatmu terangsang? Apa yang kau pikirkan?"

Gong Jun mendekat ke wajah Zhang Zhehan yang bersemburat merah.

".... Ya banyak pokoknya! Sudah ah, aku capek. Bangunkan aku jam 4 pagi besok. Aku ada pemotretan," Zhang Zhehan mengelak untuk menjawab dan memendam dirinya di dalam selimut.

"Pemotretan? Buka baju nggak?"

"Kenapa?"

"Ya aku nggak mau dimarahin Xiaoyu gege lagi karena sudah membiarkan 'nyamuk' menggigitimu"

Zhang Zhehan mengecek tubuhnya yang terbalut selimut.

"JUNJUUUUNNNN!!!!"

.oOo.

Oiya di chap berapa gitu aku janji mau kasih bonus kan? Sebetulnya waktu itu mau buat ngerayain 500 pembaca. Belum sempet, eh malah pake hiatus 1 bulan :" dan sekarang malah udah di atas 1k

Makasih banyak buat yang udah menyempatkan buat baca dan komen. Terima kasih juga buat yang cuma baca. Gapapa kok aku juga sering gitu cuma baca doang 😂

(ID) A - Z About Junzhe 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang