2. Mengikhlaskan

72 13 10
                                    

Semua butuh waktu,menghargai sebuah prosesadalah hal terbaik yangbisa kita lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua butuh waktu,
menghargai sebuah proses
adalah hal terbaik yang
bisa kita lakukan.
______________________________

Happy Reading:)
.
.
.

Sebuah motor memasuki pekarangan rumah dengan keadaan yang sangat basah.

Ia baru saja tiba di depan rumahnya 15 menit kemudian setelah Sabrina menyuruhnya pulang. Bajunya sedikit lembab akibat hujan yang ia terobos.

Hari ini ia berniat untuk pulang ke rumah sebentar untuk mengambil beberapa pakaian sebelum kembali ke kostan nya. Chandra mengetuk pintu itu namun tidak ada yang membukanya. Mungkin tidak kedengaran karena sedang hujan pikirnya, lalu ia kembali mengetuk pintu dengan sedikit lebih kuat.

"Mama! ada di rumah gak?" panggilnya seraya mengintip ke arah jendela yang terletak di sebelah pintu. Angin yang berhembus membuat bibirnya sedikit bergetar akibat dingin. Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok wanita yang sudah berumur namun masih tetap kelihatan cantik di mata Chandra.

Mamanya sedikit terkejut melihat Chandra dengan baju yang basah, "loh tumben pulang, mau ambil baju?"

"Iya Ma," lalu Chandra menyalimi sang Mama.

"Ayo masuk, tuh liat! bibir kamu udah gemeteran kaya gitu! siapa suruh terobos hujan?!" Chandra hanya cengengesan lalu masuk ke dalam Rumah.

"Papa belum pulang ya Ma?" tanya Chandra yang tidak melihat sosok Papa yang biasanya sedang meminum secangkir kopi di ruang tamu.

"Belum, tadi Papa bilangnya mau pulang agak malem soalnya lembur," ujar sang Mama seraya memberikan handuk pada Chandra.

"Ohh yaudah kalo gitu ma, aku ke kamar dulu mau mandi," kemudian Chandra berlalu dari ruang tamu menuju kamarnya di lantai dua.

Sebelum mandi, ia mengecek ponselnya terlebih dahulu untuk melihat apakah ada notifikasi pesan dari Sabrina atau tidak. Nyatanya tidak ada pesan apapun. Chandra menjadi sedikit khawatir, takut kalau gadis itu kehujanan.

Sabrinaa♡ >

Sab udah sampai rumah belum? |
16.36

Chandra terus memerhatikan ponselnya, namun tak ada balasan dari Sabrina. Mungkin saja Sabrina sudah sampai rumah tapi lupa untuk mengabarinya, Chandra berusaha untuk tidak berpikiran buruk.

Ia meninggalkan ponselnya di atas kasur, kemudian Chandra bergegas untuk mandi.


-☹︎☻︎☹︎-

Hujan sudah mulai mereda, kini hanya terdengar suara tetesan air dari atas genteng. Chris membawa nampan berisi bubur dan segelas air hangat untuk sang adik.

Sabrina & NocturneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang