kehidupan baru

14K 765 10
                                    

[Lokal]


"Mas beli makanan ya kalo pulang".

"Mau makanan apa?"

"Yang pedes pedes boleh tuh".

"Nanti sakit perut,yang berkuah aja biar produksi asinya bagus".

"Seterah mas aja,pokoknya aku tunggu!sama minumannya jangan lupa".

"Dilaksanakan buat ibu negara".

Mark tersenyum dan mematikan sambungan telphonenya setelah menitip makanan pada suaminya.
















"Saya pulang".

Mark yang tengah merapihkan meja,berlari kecil membuka pintu untuk suaminya,membawakan tas dan coat suaminya.

Jeno masuk dan menenteng bungkusan di tangan kanan dan kirinya pesanan dari si manis sebelum dia pulang ke rumah,Jeno mampir dulu untuk membelikan makanan untuk Mark.

Mark menutup pintu,seraya berjalan menuju dapur melihat plastik berisi sebungkus soto hangat dan minuman milktea.

"Mas sotonya cuman sebungkus?kita makan berdua?"tanya Mark,mengambil mangkuk sembari menoleh kebelakang melihat Jeno yang tengah membuka kancing kemeja.

"Itu buat kamu,saya udah makan"jawab Jeno,melepas arloji di tangannya.

"Loh mas udah makan,ku kira kita makan berdua".

Jeno terkekeh,dia belum bilang tadi kalau Jeno sudah makan di kantor.

"Udah kamu makan aja,saya mau bersih bersih dulu ya".

Mark menganggukan kepala,Jeno berjalan melangkahkan kedua kakinya menuju kamar sembari menenteng coat dan tas yang Mark letakkan di sofa.

Lelaki manis itu kira suaminya belum makan ternyata Jeno sudah makan,ah tapi biarkan yang penting Jeno sudah membelikan titipan makanan darinya.









Mark duduk di sofa dengan televisi menyala,pria manis itu duduk bersila sambil menyeruput milkteanya,lelaki itu menatap dengan serius drama yang tengah tayang di televisi,drama favoritnya makanya Mark tidak menyadari jika Jeno berdiri di samping sofanya.

Jeno duduk di samping Mark membuat Mark terkejut dan hampir saja melemparkan bantal sofa ke wajah Jeno,jika Jeno tidak cepat tanggap menahan bantal tersebut.

"Kamu mau ngapain?".

"Aku kira siapa, ngagetin aja".

Lelaki manis itu berdecak dan meletakkan bantal tersebut di pahanya,kepala Mark bersandar pada pundak suaminya sambil menyeruput milktea,menatap televisi dengan nyaman.

"Dedek udah nangis berapa kali?"tanya Jeno.

"Jarang nangis cuma,anak bayi kalo minum susunya kuat banget jadi kalo lambat sedikit ngamuk dia".

Jeno mengusap pundak Mark lembut"susu buat Gevan taro di botol aja,nanti kalo dia kebangun malem malem bisa saya urus".

"Enggak usah,kalo dia kebiasaan minum di botol nanti gak mau nyusu langsung ke aku"bibir lelaki manis itu mengurucut,menginggat dua bulan yang lalu Gevan menangis menolak untuk di susuinya dan hanya mau minum lewat botol dot padahal bayi mungil itu masih berumur 2 bulan,dianjurkan oleh dokter untuk menyusu langsung saja mumpung asinya banyak memproduksi.

Pria tampan itu menganggukan kepala,Jeno mengerti perasaan Mark ketika di tolak putra mereka sendiri untuk menyusu pasti Mark sedikit tertekan saat itu apalagi,dan dua bulan yang lalu juga Mark terkena syndrom baby blues,emosional Mark yang meledak ledak,merasa bahagia namun tak lama menangis tanpa alasan yang jelas di tambah depresi berat ketika Gevan tidak ingin dengan lelaki itu.

Jeno khawatir tentang istri dan bayinya,beruntung dokter yang menangani memintanya untuk tenang,membantu Jeno menangani Mark sendiri walaupun dokter tetap memantau.

Pria itu mencoba mengajak Mark untuk mengambil.waktu berdua saling terbuka dan bercerita keadaan Mark pun berangsur angsur membaik.

Dan kini hari mereka kembali berjalan lancar di temani si kecil.

Jeno merengkuh tubuh mungil Mark,mencium puncak kepala lelaki manis itu dan berbisik"makasih udah mau jadi pendamping hidup saya,makasih udah mau berjuang melahirkan anak saya dan menjadi ibu yang baik"bisik Jeno,membuat Mark mengeratkan pelukan keduanya.

...

Tulisan ketiga padahal yang lain belum selesai dan maju chapternya tapi udah buat baru.

Cute Family | NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang