jalan jalan

4K 365 8
                                    

cute family | nomark

"Haechan, ih lu rusuh banget sih minggir dari sini" Renjun mendorong kepala Haechan, agar menyingkir dari pipi Gevan, bayi 5 bulan itu juga hanya pasrah di cium terus menerus oleh pamannya yang sangat gemas dengan dirinya.

Mark duduk di tengah tengah diantara rubah dan beruang, walaupun Mark sudah memisahkan jarak antara Haechan dan Renjun, keduanya masih saja ribut, bahkan Renjub tak segan menjambak rambut Haechan.

Haechan mendengus.

"sakit Jun, aku cuma mau nyium Gevan" protes Haechan.

"ya tapi Gevan mau muntah lo ciumin mulu" Renjun kesal sekali, Haechan ini kalau gemas dengan sesuatu terkadang kadang jadi menyebalkan.

bayi 5 bulan itu memandanggi kedua pamannya bergantian, kepalan tangannya ia masukkan kedalam mulut menikmati keributan yang sedang terjadi di kiri dan kanannya.

kepala Mark berdenyut pening, seharusnya yang paling benar itu Mark duduk di depan di kursi penumpang di samping kursi kemudi Jeno, namun karna paksaan Renjun dan Haechan yang ingin bersama Gevan terpaksa Mark harus ikut duduk bertiga dengan kedua mahluk yang selalu bertengkar itu.

katanya pacar tetapi terlihat seperti musuh.

ya mungkin itu gaya pacaran mereka, Mark tidak paham lagi.

"gemes banget elah, gemes gue ya ampun, pipinya mau jatoh" Haechan menggepalkan tangannya, menggigit pipi dalamnya melihat Gevan yang memainkan ludah.

"dedeknya lucu banget sksksks, emosi gue liat lo jadinya chan"

"kok aku salah lagi?"

"ya karna lo serba salah, kalo serba bener itu gue!"

Haechan melempengkan wajahnya.

terserah Renjun.

"udah udah jangan ribut, aku pindah aja nih ke depan, kasian mas Jeno sendirian, dia nyetir kalo gak diajak ngobrol jadi ngantuk"

Renjun dan Haechan reflek menahan kedua lengan Mark.

"eh jangan dong, tapi kalo lu mau pindah, pindah aja, asal Gevan sama kita"

"heem bener kata Haechan".

"kalian kalo di suruh ngasuh gak bener, nanti merah semua muka anak aku"

"ah elah kak, lu juga awalnya kaku kan, kita bisa kok"

Mark menggelengkan kepala, untuk sekarang enggak dulu, nanti saja nunggu Haechan dan Renjun punya bayi baru Mark bisa mempercayai kedua manusia bar bar itu.

cute family | nomark

2 jam yang lalu mereka sampai ke villa, tempat penginapan, Mark sudah merapihkan koper dan bawaan yang ia bawa dari rumah.

kini Mark berlalu ke dapur untuk mengambil air putih, karna tenggorokannya yang kering hanya meminum sedikit air selama di perjalanan.

"KA MARK, RENJUNNYA NIH!" teriak Haechan dari ruangan televisi.

Mark menghela nafas setelah meminum air putih mendengar teriakan Haechan, lantas lelaki agustus itu menghampiri Haechan dan Renjun yang sedang berebutan, atau lebih tepatnya Renjun menguasai sofa dan menguasai remote tv agar Haechan tak bisa mengganti saluran televisinya, sehingga Haechan berteriak seperti itu karna dia juga ingin menonton saluran televisi yang ingin dia tonton.

"Haechan, kenapa teriak teriak"

Haechan menoleh pada Mark, dengan tubuh yang direbahkan pada karpet, sembari tangannya mencoba meraih raih remote tv dari tangan Renjun, walau percuma.

"gue mau nonton tv juga, tapi Renjun gaboleh pinjemin" ujar Haechan.

Mark menatap Haechan berlaku seperti anak kecil.

"Haechan, Renjun, kalian ini pacaran atau musuhan sih, ribut mulu, gak capek?"

"tau nih, si bagongnya nyebelin soalnya kak" sahut Renjun, menendang kaki Haechan yang naik ke sofa.

"tapi kan aku baik yang, nurut sama kamu"balas Haechan melirik Renjun dengan tatapan memelas.

"nurut sih nurut tapi kamu suka gajelas. Haechan" omel Renjun.

"kalian ribut terus, aku aduin ke mama nih, pokoknya aku gak mau ya kalian sampe marah marahan, kalo sampe Renjun marah, liat aja ya Haechan" tutur Mark, dia tau sifat Renjun dan Haechan, mereka sama sama kekanakan.

Haechan menelungkupkan wajahnya dia cuma bisa pasrah saja. Mark menatap Haechan, sambil menggelengkan kepala dia berasa memiliki 3 anak.

"Mas Jeno dimana ya?" tanya Mark.

"lagi angkat telphone tadi" Mark ber oh ria, lalu mengangguk "aku ke kamar duluan ya".

"iya kak"

Mark melangkahkan kakinya, menuju kamar, mungkin Gevan sudah bangun sekarang, karna tadi saat dia tinggal ke dapur bayi itu masih terlelap.

saat Mark memasuki kamar, dia melihat Gevan yang sudah tengkurap di kasur untung saja di kiri dan kanan ranjang tersebut sudah Mark jaga menggunakan bantal dan guling, lelaki manis itu menghampiri Gevan.

namun saat melihat Gevan, Mark menatap wajah memerah bayi 5 bulan itu, mata bulatnya berkaca kaca dengan bibir melengkung kebawah, mencoba untuk menegakkan kepalanya namun karna lelah mungkin mengangkat kepala, bayi itu lebih memilih meletakkan pipinya menempel di kasur.

"uh, jangan nangis nak".

"kaget ya tadi, bangun gak ada siapa siapa"

Mark mengangkat tubuh gempal bayi itu lalu di gendong, menepuk nepuk punggung sempit Geno.

"mama tinggal sebentar doang kok, gak lama banget, udah cup cup cup".

cute famil | nomark

Cute Family | NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang