Bokap-Nyokap

6.6K 511 13
                                    

Di rumah Jeno kedatangan orangtua dari pria tampan itu,Jaehyun dan Mingyu,kedua pria itu adalah orangtua Jeno.

Jaehyun adalah ibu Jeno yang paling berisik,pria manis itu banyak menceramahi anaknya tentang ini,itu bahkan Mark meringis mendengar ocehan mertuanya.

Jeno juga jengah di omeli padahal dia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun,menurutnya apa yang dia lakukan sudah benar,mamanya saja yang terlalu berlebihan.

"Mark kalo suami kamu males jewer aja telinganya,jadi suami gak pekaan cubit aja perutnya"ungkap Jaehyun,Mingyu di pinggir sana bergidik ngeri tidak mau ikut ikutan nanti yang ada malah dia kena omel istrinya.

Mark tersenyum canggung dan mengangguk.

"Ma, bisa diem dulu gak berisik banget".

Puk!

Mulut Jeno terkena pukulan maut dari Jaehyun, lelaki manis itu menatap sinis putranya.

"Jawab terus kalau mama lagi ngomong dengerin bukannya di jawab, kecuali lagi ditanyain".

Jeno mengusap pelan bibirnya, sudah terbiasa mamanya memukul mulutnya seperti itu, Jeno juga tidak protes karna suka suka mamanya saja, jika Jeno protes maka akan semakin panjang acara ceramah Jaehyun nantinya.










Mark di buat bingung dengan sikap acuh Jeno yang tiba tiba, Mark tau suaminya ini punya sifat yang tidak pekaan dan juga masa bodo, tapi kali ini Jeno benar benar cuek dan tidak peduli, aura disekitar lelaki itu juga sangat dingin, suasana seperti mengimbangi perasaan dan sikap Jeno.

"Mas kamu tuh kenapa, aneh banget"Mark menguncang pelan pundak Jeno.

Jeno hanya melirik sedetik saja lalu kembali menatap lantai.

Lama kelamaan Jeno semakin mirip master limbad, diam saja tidak berbicara.

"mas kamu marah sama aku?aku salah apa?".

Perasaan dia tidak melakukan kesalahan fatal pada Jeno, tapi tiba tiba saat makan siang suaminya itu hanya diam dan menghabiskan makanan dengan cepat lalu naik ke lantai dua, masuk kedalam kamar, meningglkan Mark dan orangtua Jeno di ruang makan.

Pipi Jeno menjadi sasaran kegemasan Mark, karna terus saja di hiraukan Mark kan menjadi kesal.

"Ih gemes banget gak ngomong ngomong padahal diajak ngobrol malah diem aja, Jeno! kamu kesurupan setan kamar ya" Mark mencubit lebih kencang pipi tirus suaminya, sampai Jeno menarik kedua tangan Mark menjauhi wajahnya.

Jeno menatap Mark.

"Suruh pulang aja mama sama papa".

Kedua mata bulat itu mengerjap bingung, Jeno baru saja berbicara padanya, namun yang membuat Mark hanya bisa terdiam adalah celetukan yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Heh yakali aku ngusir papa sama mama, berdosa . biarin aja mereka nginep disini mau liat cucunya".

Jeno berdecak "masalahnya mama bakal ngomel ngomel terus ke saya, percaya deh nanti kalau saya kerja pasti dia bakal ngomong aneh aneh".

"Yaudah ih gak apa apa, lagian mama cuma mengekspresikan diri mas".

Jeno lagi lagi diam dan hanya bergumam kecil, yaudahlah suaminya juga susah di omongin kalau mau diem juga biarin dulu, Jeno paling gak bisa diemin Mark lebih dari 5 jam, kalau Jeno masih mau kayak gitu berarti Mark tinggal keluar kamar aja.

Mark ingin beranjak dari ranjang, namun Jeno malah menarik tangan istrinya sampai Mark kembali duduk, Mark mendengus, Jeno main narik narik saja sakit tau.

"Jangan kemana mana, sini aja temenin saya".

"Mama sama papa kamu, masa di tinggal".

"Udah ada Gevan disana, lagian mereka lagi sibuk sama cucunya, jangan di ganggu", Mark memukul pelan lengan Jeno.

"Gevan masih kecil Mas, masa dia cuma jadi boneka disana".

Jeno akhirnya mengalah dan membiarkan Mark untuk menghampiri orangtuanya di ruang keluarga, pasti Mingyu dan Jaehyun sedang senang senangnya mengajak bermain cucu pertama mereka.

Mark berjalan keluar kamar, sementara Jeno merebahkan diri di kasur menatap langit-langit, menginggat kembali saat malam itu terjadi, ketika dirinya benar benar tidak bisa mengontrol hawa nafsu melihat Mark yang begitu menggoda padahal lelaki manis itu hanya meringis sakit karna tidak sengaja ke bentur meja, namun begitulah Jeno, setelah itu terjadi gulat panas sampai 10 jam, Jeno diam diam tersenyum geli , saat sebulan kemudian mengajak Mark kedokter ternyata Mark dinyatakan hamil.

Kini hasil dari 10 jamnya mainnya bersama Mark sudah menghasilkan seorang bayi gempal yang menggemaskan.

Bayangkan saja 10 jam, siapa yang kuat selama itu, istrinya juga bisa bertahan selama 14 jam kalau mau.

Sinting!

tidak ada pikirannya memang, tapi itu fakta, buktinya Mark tidak mengeluh.

•••

Hasil 10 jamnya jeno dan Mark

Hasil 10 jamnya jeno dan Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh di coba

Cute Family | NomarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang