TEROR RUMAH KONVEKSI EP-2

14 2 0
                                    

Dirta Beranjak Bangun dan mengambil handuk lalu pergi Mandi dengan terburu-Buru.

sedangkan Aliyah menyapu dalam kamar dengan rinci, walapun dalam keadaan hamil ia tetap mengerjakan pekerjaanya dengan baik, bukan hanya itu terkadang ia masih mengangkat beban berat tanpa sepengetahuan Dirta.

Hal tersesebut sering sekali terjadi karena Aliyah tidak ingin Merepotkan Orang Lain,Ia wanita mandiri dan kuat.

dengan terburu-buru Dirta langsung membereskan ruangan tengah, ini memang memang tugas Plus untuknya namun semalam karena terlalu larut mengobrol ia terlalu mengantuk untuk melakukanya, setelah ruangan tengah di bersihkan dengan sapu, sampah kain yang berserakan di pindahkan ke tempat sampah yang sudah di siapkan di depan rumah konveksi,

keadaan diluar masih sedikit gelap berkabut , dinginya pagi itu menusuk kulit namun Para pekerja sudah terlihat berdatangan dengan menggunakan motor legenda astrea tahun 2001

kemudian mata dirta pun teralihkan ke rumah konveksi Baru yang berada di bagian atas Rumahnya itu, pandanganya terpaku seperti membayangkan sesuatu yang menyeramkan, saat hampir setengah melamun Dirta melihat seseorang Keluar dari Tebal nya kabut ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kemudian mata dirta pun teralihkan ke rumah konveksi Baru yang berada di bagian atas Rumahnya itu, pandanganya terpaku seperti membayangkan sesuatu yang menyeramkan, saat hampir setengah melamun Dirta melihat seseorang Keluar dari Tebal nya kabut pagi itu,setelah Orang itu Sudah mendekat Barulah terlihat ,Mang Aang berjalan dengan berbalut sarung di tubuhnya hingga menutupi kepala, yang terlihat hanya wajahnya saja

wajahnya masih sembab khas wajah seorang bangun tidur

"baru bangun mang? " tanya dirta menyapa

"iyaa ta, di imah ditu Loba ucing" (dirumah itu banyak kucing) ungkap Mang aang.

"kunaon te di kelonan wae mang" sahut dirta sambil tertawa bercanda.

Namun hal tersebur tak di respon oleh mang aang,ia langung masuk kedalam dan kemudian lekas pergi dari tempat itu dengan mobilnya pagi itu.
Dirta di penuhi Kebingungan,kenapa pagi itu mang Aang Berbeda dari sebelumnya,seperti telah terjadi sesuatu yang tak beres, tapi Dirta malah meledeknya.

dengan keadaan di penuhi penasaran,Di jam Istirahat ia mengunjungi Rumah Baru tersebut untuk Sekedar Melihat-lihat ,keadaan rumah itu berantakan,terdapat goresan di dinding ruang tamu dan pintu bagian belakang pula bolong karena memang telah keropos.

Ada yang aneh dengan rumah itu, di siang Hari semua terasa Biasa saja Tapi Jika malam sudah Gelap Pasti ada yang terjadi disana.

Hal tersebut Kemudian Dirta Laporkan Kepada Bos Somad,Dan kemudian Pintu yang rusak di ganti dengan Yang baru ,bahkan yang lebih Kuat,Tembok yang terdapat noda Goresan di cat kembali dengan cat Putih.

Malam Pun tiba ,Dirta menceritakan semua Hal tersebut dengan istrinya Aliyah saat sudah berada di kamar, Ia juga menceritakan Sikap Mang aang Pagi ini.

Dirta hanya takut untuk Pindah ke rumah itu,namun dilain Sisi ia Tak enak hati menolak Perintah Bosnya Yang sudah Baik kepadanya Selama ini
kemudian Aliyah menggenggam tangan suaminya itu dengan lembut, dan Berkata

"udah aa tidur ,semua nya pasti baik baik saja"

Perlahan itulah kata kata terkahir menemani Tidur dirta.

Keesokan Harinya..

Alat Alat Konveksi yang Di pesan Bos Somad Datang di antar dengan Mobil Truk Kuning yang terparkir tak jauh Dari Halaman.

Dirta Dan para karyawan Laki- Laki membantu Kernet menurunkan Alat.

saat karyawan Mulai Kembali Bekerja,Dirta Dan beberapa Karyawan mengurus letak mesin untuk di atur di Rumah konveksi Baru.










Bersambung......

TAKUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang