Pagi yang cerah. Angin bertiup perlahan namun pasti. Burung berkicau merdu di atas ranting pohon. Hari ini adalah hari yang paling kusukai. Hari kelahiran seorang malaikat yang sangat sempurna dan mengisi kehidupanku dengan kebahagiaan. Ya. Ini adalah hari ulang tahun Gun, aku selalu menandai di kalenderku setiap tahunnya dan bahkan membuat 3 pengingat di hpku, untuk jaga-jaga kalau aku lupa atau melewatkan hari yang istimewa ini.
Di hari ulang tahun Gun, sejak kami kecil aku selalu mengajaknya berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan dan membelikan apapun yang dia mau. Gun adalah seorang Shophaholic, terutama dalam hal fashion dan mode, seperti tas, baju dan sepatu.
Sekarang aku sudah di depan pintu rumah Gun. Hari ini kami berdua kebetulan tidak memiliki jadwal perkuliahan. Jadi, aku memutuskan untuk menjemputnya untuk melakukan tradisi ulang tahun Gun ku tersayang.
Saat ini kami sudah tiba di salah satu Mall terbesar di kota kami. Begitu sampainya disini, Gun langsung menarik tanganku untuk bergegas ke toko Tas branded langganannya, kata gun mereka baru mengeluarkan merek terbaru dari brandnya. Saat tangan Gun menarik tanganku, aku merasa ada setruman listrik yang menjalar dari ujung tangan menuju ke seluruh tubuhku dan itu membuat semburat merah tercipta di pipiku.
Dan sialnya, Gun melihat hal itu. Dia mengira aku demam, dia mendekat kepadaku untuk memeriksa suhu di dahiku, dia sangat dekat hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya dileherku (karena Gun terlalu kecil nan imut). Dia menampilkan wajah khawatir, karena wajahku semakin merah dan kini aku hampir tidak bernafas.
"Tay, kamu gapapa kan? kok mukanya merah banget sih? ini lagi, nafasnya kok gaada? kamu kenapa? sakit ya? apa mau kita pulang aja?" cerocosnya tanpa henti sambil memegang tanganku
aku serasa berada di langit kedelapan, eh ketujuh saat ini. Gun mengkhawatirkanku, aku tak bisa menahannya lagi, aku melepaskan pegangan tangannya dari tanganku. Aku takut kalau aku tak melepaskannya saat ini juga, aku akan melakukan hal yang sangat fatal dan akan menyakiti Gun.
" A...aak..aaakku gapapa kok Gun, ayok kita lanjut aja belanjanya.. ini cuman karena semalam aku begadang mabar online game bareng white. Eh, itu ada toko es krim ayo kita belii!!" Ujarku penuh semangat guna mengalihkan perhatian Gun dan membuat suasana menjadi ceria lagi.
Saat membeli es krim ternyata hari ini adalah hari spesial bagi tukang jual es krimnya, sehingga setiap pelanggan mendapatkan satu balon dari satu es krim yang dibelinya.
Gun sangat bahagia saat mengetahui hal itu, dia sangat menyukai balon. Karena itu, aku membeli 3 es krim dan memberikan dua balon padanya.Gun sangat senang dan memintaku untuk memotonya, sebagai kenang-kenangan katanya.
Aku semakin terpesona pada Gun setelah melihat fotonya. Semakin aku memandangnya dia semakin imut menurutku. Aku semakin ingin memilikinya.. tapi aku tak bisa melakukan apa-apa, karena sepertinya di mata Gun aku tak pernah lebih dari seorang TEMAN.Hari yang istimewa ini berakhir dengan aku yang mengantar Gun pulang ke rumahnya. Gun tinggal bersama Adiknya, Khaotung. Khaotung beda setahun dengan Gun.
Aku sangat sedih hari yang indah ini sungguh cepat sekali berakhir. Karena hari ini adalah satu-satunya hari dimana aku bisa bertingkah romantis tanpa perlu menjelaskan atau menahannya, itu karena Gun mengira aku melakukannya karena menganggap dia adalah sahabatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RandomMencintainya tak berarti aku harus memilikinya.. berada disisinya untuk menjaganya sudah cukup bagiku... meski dia hanya memandangku tak lebih dari kata TEMAN.-Tay Tawan. - OFFGUNTAY -