Blooms🌸

90 8 5
                                    

Gun POV

Aku Gun Attaphan Phunsawat, kalian bisa panggil aku Gun. Kali ini kalian akan mendengar kisah dari sisiku. Well.. let's go to the story guys..

Aku hanyalah seorang anak kuliahan jurusan musik tahun ketiga, yang sedang mulai mempersiapkan untuk project akhir kuliahku. Aku mempunyai geng yang menjadi penyemangat dan motivasiku selama aku berkuliah disini, "Baht" namanya.

Aku sangat senang berada di dalam geng ini, dan di antara sekian banyak alasan yang membuatku nyaman berada di geng ini adalah Tay Tawan. Sahabatku dari kecil, dia juga berada di geng yang sama denganku. Berkat dia, aku yang awalnya tak mempunyai banyak teman akhirnya memiliki teman-teman baru yang seru dan baik.

Kami selalu bersama dari mulai sd sampai kuliah sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami selalu bersama dari mulai sd sampai kuliah sekarang. Bahkan orang-orang yang mengenal kami akan memanggil kami "Kembar siam". Dia adalah teman dan sahabat yang sudah seperti keluargaku sendiri, aku sangat menyayanginya.

Sampai pada suatu hari aku mendengar percakapan antara Tay dan Podd di kamar mandi univ.

Tay : Podd, gua mohon ya sama lu, jangan bilang siapa-siapa terutama Gun soal semalam.

Aku mendengarnya saat baru mau memasuki pintu kamar mandi, aku penasaran jadi aku menghentikan langkahku dan mencoba untuk bersembunyi agar bisa mendengar lebih lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendengarnya saat baru mau memasuki pintu kamar mandi, aku penasaran jadi aku menghentikan langkahku dan mencoba untuk bersembunyi agar bisa mendengar lebih lagi. Bukan salahku kalau aku menguping, abisnya mereka menyebutkan namaku, jadi aku kepo deh.

Podd : Enak aja, gua bakal bilang ke geng kita dan terutama ke Gun.

Tay : Pliss.. Podd jangan, gua gamau nyakitin Gun. Pliss jangan ya..

Apa ini, aku semakin penasaran kenapa Tay sahabatku itu sampai rela memohon-mohon pada Podd untuk tidak memberitahuku. Aku tak tahan lagi, aku memutuskan untuk melangkahkan kakiku masuk untuk meminta penjelasan dari mereka berdua. Namun, belum sampai aku melangkah lebih dekat lagi menuju mereka, aku mendengar hal yang membuatku sangat terkejut. Aku bagai disambar petir di siang bolong.

Podd : Lu kenapa sih? Tay... Lu suka sama Gun dan itu wajar aja sih menurut gua, secara lu udah deket dari kecil. Ayo gapapa gua bakal bantuin lu buat dapetin Gun.

Tay : Ini gak semudah yang lu bayangkan. Gun tidak pernah memandang gua lebih dari seorang teman. Kita hanya sebatas sahabat dan kalaupun dia mandang gua lebih, ya itu sebagai abang dia. So, pliss podd gua sumpah gatau lagi mau ngomong apa.. apa perlu gua berlutut di kaki lo biar lo gak ngomong ke Gun, Podd? .

Podd : Astaga Tay.. Udah...Udah... bangun, gua janji gua gak akan bilang ke temen geng kita dan juga ke Gun. Tapi, satu hal yang perlu lu tau gua bakal terus coba bantuin lu biar bisa dapetin Gun. Walaupun itu secara gak langsung bantuannya.

Hatiku bagai ditusuk beribu pisau saat itu, aku terkejut aku tak menyangka kalau sahabatku, Tay memiliki perasaan yang lebih terhadapku. Aku tak siap menerima kenyataan ini, aku memang menyayanginya, tapi itu sebagai sahabat dan abang saja. Aku tak pernah punya perasaan lebih terhadapnya.

Tapi jika aku keluar sekarang menemui mereka dan memberi tahu tentang perasaanku yang sebenarnya kepada Tay, maka aku takut aku akan kehilangan sahabatku begitu saja. Aku tak bisa membiarkan hal itu terjadi. Akhirnya aku memutuskan untuk berpura-pura tidak mendengar dan melihat apa-apa tentang hal yang terjadi di hari itu.

Dan benar saja, keesokan harinya, Podd membantu Tay dengan segala cara agar selalu dekat denganku. Aku sangat paham dan peka, namun aku terus saja memasang ekspresi seperti biasa dan berakting bahwa aku tidak tahu tentang apa yang sedang mereka lakukan saat ini. Sampai akhirnya, mereka berhenti melakukan misi yang sia-sia itu dikarenakan Win temanku satu geng malah menjodohkan mereka berdua karena selalu terlihat bersama. Baguslah, pikirku, dengan begitu aku tak perlu pura-pura dan berakting lagi.

 Baguslah, pikirku, dengan begitu aku tak perlu pura-pura dan berakting lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin kalian berfikir aku egois, menggantungkan Tay seperti ini. Sebenarnya akupun tak bisa menyangkal hal itu, aku tak ingin kehilangannya tapi aku tak mau menjadi pasangannya. Karena menurutku, dua hati harus sama agar bisa menjadi pasangan. Jika hanya satu, maka itu hanyalah angan. Aku tak mau seperti itu. Aku hanya mau seperti sekarang ini saja. Menjadi sahabat terbaikku, abangku, dan orang yang selalu ada di sampingku. Bukan pasanganku.


Hi Readist!! Dalam beberapa part ke depan kita akan lihat dari sudut pandang Baby Gun yupp... HAPPY READING GUYS💚💚

Bonus : Foto Baby Gun yang imutt

Bonus : Foto Baby Gun yang imutt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang