♔ 03 ♔

5 1 0
                                    

"Hey! Kau kan .........."

"Maaf, tapi saya bukan Sam. Saya kakaknya, Steven" responnya tanpa menunggu kedua pelanggan itu menyelesaikan ungkapan mereka.

Memang sudah terbiasa Steven menghadapi pelanggan seperti ini, karena mayoritas pengunjung kafe adalah murid dari SMA Pelita Mulia. 

Banyak orang mengira bahwa dia adalah adiknya, Sam. Hal ini dikarenakan muka kedua kakak-adik ini hampir identik.

Setelah mengetahui keadaan sebenarnya, Sonya dan Bilqis pun segera memesan menu dan mengembalikan buku menunya kepada Steven.

Sonya yang sadar bahwa Bilqis telah melamun cukup lama pun segera melambai-lambaikan tangannya di depan wajah manusia yang duduk di seberangnya.

Bilqis yang kemudian tersadar pun kemudian merogoh kantung jaketnya, mencari HP miliknya.

"Kenape lu?" tanya Sonya terhadap tingkah aneh Bilqis tadi. "Suka ya?" lanjutnya, masih dalam keadaan setengah bingung.

"Ih, engga lah. Gue mah setia ama babang Lucas" balas Bilqis, merasa tidak terima akan ucapan temannya tadi.

"Kek dia tau aja lo idup. Dasar emang." ujar Sonya sembari menoyor kepala Bilqis secara pelan.

Percakapan kecil tadi pun segara berakhir, dan seperti layaknya remaja lain, kedua individu yang menduduki meja nomor 25 itu pun kembali mengutak-atik gawainya sendiri.

Sampai akhirnya pesanan mereka berdua pun datang, kini diantarkan oleh pelayan yang beda.

Mereka segera meletakkan HP mereka di meja dan mulai menyantap kudapan di meja, dengan Sonya yang memesan satu pasta carbonara dan Bilqis dengan rose pasta

Tak salah lagi, kedua teman akrab ini merupakan penggemar fanatik pasta. Selain karena rasanya enak, mereka beranggap bahwa pasta itu sangat aesthetic jika dijadikan status maupun unggahan.

Sayang, mereka tidak bisa sering-sering makan makanan berkalori banyak seperti ini demi menjaga tubuh langsing mereka.

Karena dalam masyarakat, orang cantik mudah mendapatkan banyak hal sementara mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan yang sangat ketat, akan diejek.

Untung saja belakangan ini sudah mulai banyak gerakan untuk memberikan respon positif kepada orang-orang yang merasa dirinya gendut, jelek, maupun yang lain-lain.

Setelah makanan mereka berdua selesai, Sonya izin sebentar kepada Bilqis untuk pergi ke toilet. 

Ia sedikit terburu-buru, ia mendobrak pintu kamar mandi dan segera memuntahkan segala pasta yang tadi ia makan ke dalam wastafel.

Ini juga salah satu kunci kesuksesan Sonya, yaitu memuntahkan makanan yang tentunya tidak sehat dan bisa menyebabkan bulimia dan memudahkan dirinya untuk terjangkit penyakit.

Mengetahui bahwa TWICE Momo pernah hanya memakan satu balok es batu, ia mengikutinya dan sudah berjalan cukup lama.

Yah, tinggal tunggu tanggal mainnya aja dimana Sonya akan kembali ke ruangan rumah sakit dengan infus yang menempel di tangannya. 

Sejak memasuki jenjang SMA saja ia sudah enam kali dilarikan ke rumah sakit. Namun, Sonya tetaplah Sonya. Sikap keras kepalanya itu yang susah sekali diubah hanya akan membuat repot orang tuanya.

Ia berkumur-kumur sejenak sampai seorang pria keluar dari salah satu bilik kamar mandi yang tadi masih terkunci, menandakan orang tersebut mendengar suara muntahannya.

Terlebih, Sonya sadar bahwa ia salah memasuki kamar mandi, yakni ia sekarang berada di toilet pria.

Saking malunya, ia segera berlari terbirit-birit keluar, lupa membersihkan muntahannya di wastafel.

FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang