MBB Chap 2

3.1K 318 31
                                    

   

      Happy Reading 🖤❤

.

========================

" Aakkhh...aduh !!" pekik Saint mengadu kesakitan, saat bokong nya mendarat di lantai dengan tak elit nya.

" Kalau jalan pakai mata mu...kau mau cari mati ya !?" hardik Perth, wajahnya sudah memerah menahan amarah karna tanpa sengaja minuman yg Saint bawa tumpah ke baju nya.

" Ma_maaf...aku tak sengaja " ucap Saint dengan rasa takut

" Maaf mu tak akan membuat baju ku bersih !!" ucap Perth nyalang

" Tapi...aku kan tidak sengaja, lagi pula aku juga jatuh...dan bokong ku sakit sekali..." ucap Saint sambil meringis, menahan rasa sakit pada bokongnya.

" Cih...alasan saja, pokoknya kau harus bertanggung jawab..." ucap Perth

" Heh...apa maksud mu ?" heran Saint

" Ikut aku..." tanpa aba-aba Perth menarik tangan Saint, dan tak memperdulikan teriakan Saint yg meminta tangannya untuk di lepaskan.

Brakk

Dengan kasar Perth membuka pintu toilet, dan membawa paksa Saint untuk masuk ke dalam.

" Eh...kau_kau mau a_pa ?" gugup Saint, saat melihat Perth membuka bajunya.

" Cuci ini hingga bersih...lalu keringkan !!" Perth melempar baju nya ke arah Saint dan jatuh tepat di wajah Saint.

" Iya iya...aku cuci, ngomong baik-baik kan bisa, tidak perlu marah-marah seperti itu..." gerutu Saint, lalu ia mencuci baju Perth yg terkena noda minuman nya di wastafel.

Dengan bertelanjang dada Perth bersandar di dinding toilet, sembari menyalakan sebatang rokok.

Sambil mencuci baju Perth, sesekali Saint melirik ke arah Perth. Tubuhnya langsung meremang dan berkeringat, saat melihat tubuh tegap milik Perth, di tambah dengan perut bak roti sobek ala model L men. Sungguh hot pikir Saint, bagai roti fresh yg baru di angkat langsung dari oven nya.

" Cuci yg benar...mata mu jangan jelalatan kemana-mana..." ucap Perth, yg mengetahui kalau sedari tadi Saint sering mencuri pandang kepadanya.

" Siapa yg jelalatan...salahkan kaca ini, hingga aku bisa melihat tubuh telanjang mu..." cicit Saint, dan melimpahkan kesalahan pada cermin yg menempel di depan wastafel.

" Banyak mulut..." gumam Perth pelan, namun cukup terdengar oleh Saint.

Dasar Saint bandel, entah ia polos atau terlalu bodoh, dengan santai ia malah membalas gumamam Perth.
" Banyak apa...sejak aku lahir hingga sebesar ini, mulut ku cuma ada satu..." cicit Saint

Kontan saja Perth langsung menoleh, dan menatap horor kepada Saint.
Namun yg di tatap tak tau, karna ia sedang sibuk mencuci dengan wajah menunduk.

10 menit kemudian.

" Ini...baju mu sudah bersih " Saint menyodorkan baju Perth yg baru selesai ia cuci.

" Dasar bodoh...kau pikir aku akan memakai baju basah seperti itu..." ucap Perth sambil melotot kepada Saint

" Lalu aku harus bagaimana...tadi kan kau sendiri yg menyuruh ku untuk mencucinya..." sahut Saint sebal

" Keringkan...apa kau tak tau gunanya hand dryer yg ada di sana..." sarkas Perth, seraya menunjuk ke sudut ruangan yg terdapat hand dryer yg biasa di pakai untuk mengeringkan tangan.

My Brandal Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang