Cerita tentang Fanesha Efata Lazuardi & Nathaniel Gio Adinata
-Dari sekian banyak lelaki yang pernah menyatakan rasa cintanya, kamu satu-satunya lelaki yang akan ku balas rasanya.
Fanesha Efata Lazuardi, siswi yang mendapatkan gelar 'Cewek Galak SMA...
"Demen banget kayaknya lo hukum Nathaniel. Suka lo, Fan?" tanya Abigael, sahabat sekaligus sepupu Fanesha.
Fanesha yang mendapat pertanyaan yang nyatanya mengarah ke tuduhan itupun mendongak menatap Abigael.
"Lihat tuh sapu, baru kemarin gue beli udah dirusak sama Nathanjing!" jawab Fanesha tak santai.
Abigael menatap tak percaya ke arah sapu itu. "Bener bener keterlaluan. Sabar Fan, biar gue yang labrak sontoloyo itu!"
Abigael melangkahkan kakinya menuju kantin Mak Gendra, atau yang biasa dipanggil Mak Ngen. Kantin sekaligus tempat favorit sontoloyo, sang tersangka perusak barang kelas milik XI IPA 2.
"WAITING SONTOLOYO! I'M COMING SOON KASIH LO JURUS SERIBU SELEPETAN!" teriak Abigael tak santai.
"Mau lo kelilingin setiap sudut kantinnya Mak Ngen, gak akan nemu. Gue nya aja ada di sini," gumam Nathan yang sedari tadi nguping di balik pintu kelas.
"Bro, lo berdua jangan masuk dulu. Biar gue aja yang masuk," Nathan memberi arahan pada Algerian dan Samuel.
"Mau ngapain lo? Gue sama Algerian juga mau masuk. Lagian di dalam cuma ada Fanesha," jawab Samuel tak terima.
"Sttt...justru itu. Gue mau godain ketos cantik."
Diam-diam Nathan melirik Fanesha yang sedang menatap hampa sapu di depannya.
"Sayang sayang pala lo peyang! Gara-gara lo rusakin sapu, gue mesti keluarin uang kas buat beli yang baru" sarkas Fanesha, ketos SMA pelita sekaligus bendahara XI IPA 2.
"Baru datang udah diomelin aja beb," jawab Nathan dengan raut wajah yang dibuat sedih.
"Beb beb. Gue bukan bebek!"
Bukannya nyerah, Nathan semakin gencar menggoda ketos yang katanya cantik ini. "Yang bilang lo bebek siapa, masa cantik gini dibilang bebek sih" gemas Nathan sembari mengacak-acak rambut Fanesha.
"Ying biling li bibik siipi, misi cintik gini dibiling bibik sih" Fanesha menyenyenye-kan kalimat yang baru saja dilontarkan Nathan, membuat cowok didepannya itu semakin gemas dengan tingkahnya.
Demi apapun Nathan ingin mencubit pipi Fanesha sekarang. Nathan mencoba melirik ke kanan kiri, lalu melirik ke arah Fanesha yang sedang menulis. Setelah dirasa aman, cowok bermarga Adinata itu pun mendekati Fanesha, dan mencubit gemas pipi tembem itu. Kemudian berlari keluar kelas.
Fanesha yang sedari tadi sedang fokus menulis, tersentak karena tangan Nathan dengan tidak sopan mencubit pipinya. "NATHANJING!!!" umpat Fanesha geram.
...👑...
Bu Rani, guru fisika kelas XI IPA 2, sedang menjelaskan materi.
Semua murid nampak serius mendengar penjelasan dari guru berparas cantik ini. Kecuali Nathan dan Algerian, sedangkan temannya satu lagi, Samuel, juga sedang mendengar penjelasan dari Bu Rani. Memang diantara mereka bertiga hanya Samuel yang otaknya waras.
"NATHAN! ALGERIAN!" teriak Rani dari depan.
"Jangan teriak-teriak Bu. Ruangan ini gak ada bolongannya, pengang telinga saya Bu" jawab Algerian dengan entengnya.
"Babu handal," gumam Nathan mendengar bacotan Algerian. Dengan begitu, Nathan tidak perlu mengalihkan pembicaraan Bu Rani, alih-alih agar ia tidak dihukum.
"Coba baca materi yang tadi saya dikte kan!"
"Mampus gue," gumam Nathan.
"ehm, karna saya murid yang baik, sopan,pekerja keras dan rajin menabung, maka saya memberi kesempatan agar teman saya, Algerian, membacakan materi dari Bu Rani yang terhormat" sontak, seisi kelas XI IPA 2 tertawa mendengar jawaban nyeleneh dari Nathan.
Tet...tet...tet Bunyi bel SMA Pelita terdengar nyaring, pertanda pembelajaran hari ini telah usai.
"Alhamdulillah gak jadi baca," ucap Algerian dengan cengiran khasnya.
"Semerdu-merdunya suara Siti Badriah, lebih merdu lagi suara bel pulang sekolah" ~Algerian Agraham~
Samuel Andi Pratama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
