04 ─ should i?

801 160 0
                                    

"Kau baru pulang?" tanya Jisung pada Jeno.

"Ya, kau sudah makan malam, Jisung?"

"Sudah. Bersama kak Jaemin."

Deg, hati Jeno seperti ditusuk pisau. Harus nya ia yang makan malam bersama Jaemin, namun Jaemin pergi begitu saja.

"Ia tak mengatakan apapun?"

"Tidak. Memang nya ada apa, Kak?"

"Bukan apa-apa, aku akan istirahat sekarang Jisung. Aku lelah."

Jisung tak menjawab apapun, ia hanya melirik Jeno sekilas. Mata nya sibuk bermain permainan di ponsel.

Setelah sampai di kamar tidur nya, Jeno meletakkan tas nya di meja, lalu duduk di tepian kasur.

"Beruntung sekali bukan menjadi Jisung?" ucap Jeno pada diri nya sendiri.

Secara tiba-tiba, kotak musik milik nya bersuara. Padahal Jeno tak menyentuh nya sedikit pun. Ia langsung mematikan bunyi kotak musik tersebut. Namun, sedetik kemudian kotak musik tersebut tiba-tiba kembali berbunyi.

"Apa kau rusak?" ucap Jeno.

Lagi, kotak musik tersebut berbunyi. Seperti menjawab ucapan yang Jeno lontarkan. Tanpa pikir panjang Jeno membanting kotak musik nya ke sembarang arah. Akhirnya hening.

Jeno menatap aneh pada kotak musik milik nya, ia perlahan mendekati kotak musik nya dan melontarkan ucapan, "apakah kau bisa mendengar ku? apakah ada sesuatu dalam kotak musik ini? jika iya, berbunyi lah."

Dengan cepat kotak musik ini kembali bersuara, Jeno terkejut bukan main. Apakah kotak musik nya berhantu?

Tanpa menyentuh kotak musik tersebut, Jeno segera pergi tertidur. Namun beberapa jam kemudian, ia terbangun karena mendengar pintu kamar nya terbuka dan tertutup sendiri.

Jeno enggan menatap pada pintu kamar nya, ia merasa takut bila tiba-tiba ada mahkluk halus yang menampakkan wujud nya. Ia benar-benar tak bisa berpikir jernih saat ini. Tak lama kemudian, kotak musik itu kembali bersuara, memutar alunan nada yang indah, namun kali ini disertai suara menangis seseorang, namun hanya samar-samar.

Tanpa pikir panjang, Jeno keluar dari kamar nya. Ia mengetuk pintu kamar Jisung dan masuk ke dalam.

"Ada apa?!"

"Kau belum tidur, Jisung?!"

"Memang nya ada masalah?"

"Besok kau harus sekolah, mengapa masih terjaga?"

"Bukan urusan mu, Kak."

"Jisung..." ucap Jeno tiba-tiba.

"Apa?"

"Kau menginginkan kotak musik ku, bukan?"

"Tidak. Aku tahu kotak musik mu rusak, sehingga kau ingin memberikan nya pada ku, kan?"

"Malam ini biarkan aku tidur bersama mu."

"Mengapa?! Aku tak mau."

"Aku takut, mungkin di kamar ku ada mahkluk halus, pintu kamar ku terbuka dan tertutup sendiri. Juga kotak musik ku tiba-tiba berbunyi. Bagaimana ini? Disertai dengan suara menangis."

"Kau jangan berbohong, Kak. Di rumah ini tak ada hal-hal seperti itu."

"Kau tak percaya karena kau belum mendengar nya. Biarkan aku tidur disini."

Jisung menghela nafas nya, lalu tak lama kemudian Jeno ikut berbaring di samping nya, dan tertidur.

➽───────────────❥

Pagi hari tiba, Jeno bersiap untuk pergi ke kampus karena ada jadwal mengajar pagi ini. Jisung pun bersiap untuk pergi ke sekolah nya.

"Kau ingin kakak antar?"

"Tidak, Kak. Aku pergi menggunakan bus saja."

"Baiklah."

Jisung tidak diperbolehkan mengemudi mobil seorang diri oleh Jeno sebelum ia lulus sekolah menengah atas. Ia akan diberikan mengemudi seorang diri pada saat sudah masuk ke universitas.

"Kak, bukankah kau akan mengembalikan kotak musik milik mu ke tempat asal nya?"

"Benar. Aku lupa."

Jeno kemudian membawa kotak musik nya di kamar tidur, lalu memasukkan nya pada paper bag.

"Kapan kau akan mengembalikan nya, Kak?"

"Setelah selesai mengajar. Mungkin siang ini."

Tanpa menjawab, Jisung keluar dari rumah. Ia akan segera pergi sekolah, pasal nya ini sudah terlalu siang, ia tak mau dihukum karena kesiangan. Sedangkan Jeno, ia baru akan pergi ke kampus sekarang. Ia juga tak lupa membawa paper bag berisi kotak musik nya.

➽───────────────❥

Setiba nya di toko antik tempat ia membeli kotak musik ini, Jeno segera masuk. Ia mencari pemilik toko.

"Ada yang bisa saya bantu?"ucap pemilik toko.

"Saya datang kesini untuk mengembalikan kotak musik ini. Tak usah mengembalikan uang saya, saya hanya ingin mengembalikan ini."

"Maaf anak muda, kau tak bisa mengembalikan ini."

"Tapi mengapa? Saya bahkan tak meminta uang saya untuk kembali."

"Kau harus memiliki kotak musik ini hingga sesuatu dapat keluar dari sini."

"Apa maksud mu?"

"Kau harus menyelamatkan arwah seseorang yang terkutuk di dalam sana. Kau harus menyelamat kan nya."

"Saya tak percaya akan hal mistis seperti ini."

"Yakin kah bila kau tak percaya? Semalam pasti ada hal yang terjadi di rumah mu. Benar, kan?"

"B-benar..."

"Itu disebabkan oleh kotak musik ini. Kau harus membantu arwah yang terjebak disini untuk keluar."

"Tapi bagaimana caranya?"

To be continue...

Karena ini malam minggu, aku memutuskan untuk double update hihihi, enjoy the story guys 💖

music box | chenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang