02 ─ it's hurt

1.1K 179 7
                                    

Lee Jeno, seorang pemuda tampan yang bersikeras ingin membeli music box atau yang biasa kita sebut kotak musik ini. Entah mengapa ia merasa jatuh cinta saat pertama kali melihat kotak musik ini. Bagaimana tidak, alunan nada yang keluar dari kotak musik ini sangat indah, tampilan fisik kotak musik ini juga indah.

Sedari tadi Jeno menatap kotak musik yang diletakkan tepat di hadapan nya. Pandangan nya tak kunjung lepas saat menatap benda cantik di hadapan nya. Sampai kemudian sang adik datang mengetuk pintu kamar nya.

"Masuklah, aku tak mengunci pintu nya."ucap Jeno sedikit berteriak.

"Kak, apakah kakak bisa membantu ku?"tanya seorang pria yang disebut-sebut sebagai adik dari Lee Jeno.

Park Jisung namanya, jangan tanya mengapa nama marga mereka berbeda.

"Kau butuh bantuan apa?"

"Aku merasa kesulitan saat mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh guru fisika. Mau kah kau membantu ku?"

Jisung adalah siswa tahun ketiga di sebuah sekolah menengah atas. Bisa dikatakan ia tak sepandai kakak nya, sehingga ia seringkali meminta bantuan kakak nya untuk menyelesaikan tugas.

"Kau ini, masih saja membutuhkan bantuan ku. Padahal kau akan segera memasuki universitas."

"Aku harus belajar banyak dari kakak." ucap Jisung.

Seperti biasa, Jeno mulai mengajarkan sang adik. Jeno adalah seorang dosen di sebuah universitas ternama, ia pandai tentunya.

Jisung mendengarkan apapun yang dilontarkan oleh kakak nya, ia merasa beruntung memiliki seorang kakak yang selalu bisa di andalkan.

"Kak, apa itu?"atensi Jisung beralih pada kotak musik yang terletak di kasur Jeno.

"Aku membeli kotak musik tadi. Bagaimana? Cantik bukan?"

Lengan Jisung kemudian mulai menyentuh kotak musik nya, tak memakan waktu banyak, ia mengagumi keindahan setiap nada yang tercipta.

"Cantik sekali, untuk ku, ya Kak?"

"Tidak! Jika kau ingin kotak musik, cari sendiri!"

"Pelit sekali." Jisung kemudian membawa buku nya, lalu keluar dari kamar Jeno dengan suasana hati yang sedikit kesal.

"Apa yang ku inginkan selalu kau dapatkan, Jisung. Ku mohon jangan mengambil semua yang ku punya." Jeno bermonolog saat Jisung keluar dari kamar nya.

Siang ini, Jeno akan menemui seorang teman nya yang juga seorang dosen. Ia bersiap saat itu juga.

Di sisi lain, Jisung merasa kesal karena Jeno tak membiarkan ia memiliki kotak musik tersebut. Sedari kecil, Jisung selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan, termasuk apapun yang Jeno miliki, sehingga ia terbiasa merebut sesuatu milik Jeno.

Ponsel Jisung berdering, ternyata seseorang memanggil nya.

"Jisung, kau sudah makan?"

"Sudah, kak."

"Aku akan ke rumah mu untuk membawakan kue yang aku buat. Lalu, mari menonton Jisung."

"Tentu, mari menonton sebuah film. Aku menunggu mu!"

Sambungan telepon pun terputus. Itu adalah Jaemin, pria yang menyukai Jisung. Jaemin adalah teman dari Jeno, namun sebenarnya Jeno menganggap nya lebih dari teman.

Jeno menyukai Jaemin, namun Jaemin menyukai Jisung. Sangat tidak adil bukan untuk Jeno? Ia terbiasa merasakan sesak di dada saat melihat Jaemin dan Jisung berdekatan, bahkan setiap saat. Jisung dan Jaemin terkadang terlihat seperti pasangan.

Jaemin tak mengetahui rasa yang dimiliki Jeno untuk nya, Jisung  tak mengetahui apapun. Jeno memilih bungkam tentang perasaan nya pada Jaemin.

Tak memakan waktu yang lama, akhirnya Jaemin tiba di kediaman Jisung dan Jeno. Ia menenteng sebuah kotak kue di lengan nya. Terlihat Jisung yang sudah menunggu nya disana.

"Jisung!"

"Kak Jaemin kau tiba. Aku sudah menunggu mu."

Jisung kemudian menghampiri Jaemin, lalu menaruh kedua lengan nya di bahu Jaemin. "Jisung aku merindukan mu!"

"Kita tak bertemu hanya tiga hari, kau sudah merindukan ku?" Jisung terkekeh.

"Tentu saja."

"Aku juga merindukan mu sebenarnya."

Jaemin dan Jisung tak menyadari keberadaan Jeno disana. Tentu saja hati nya tersayat dalam diam, Jeno kemudian berpamitan pada Jisung untuk pergi bertemu teman nya. Ia tak menatap ataupun sekedar menyapa Jaemin.

To be continue...



music box | chenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang