"Malam ini kau sedang tidak sibuk, bukan?" tanya Mark, saat ini ia dan Chenle sedang berada di caffe milik Mark.
Sejak hari itu, Chenle seringkali datang untuk sekedar berbincang dengan Mark. Keduanya merasa bahwa mereka memiliki banyak kesamaan, sehingga apapun topik yang di perbincangkan, mereka akan tetap terhubung.
"Tentu saja, aku tak memiliki kesibukan."ucap Chenle.
"Setelah selesai menutup caffe aku akan menjemput mu, ya?"
"Kita akan pergi? Kemana?"
Mark terlihat berpikir sebentar, "Hanya makan malam bersama, lalu menonton film. Bagaimana? Jika kau bersedia aku akan memesan tiket nya sekarang."
"Baiklah, aku setuju."
Mark melempar senyuman tampan nya pada Chenle, ia merasa lega akhirnya bisa mengajak Chenle makan malam bersama.
Di tempat lain, Jaemin terlihat begitu sibuk menata kue ke dalam sebuah box. Seperti yang kita tahu, ia akan memberikan kue itu pada Jisung.
Jaemin merogoh kantung celana nya, lalu mengeluarkan benda pipih yang seringkali kita sebut ponsel.
Ia mencoba memanggil Jisung, tak lama kemudian Jisung menjawab panggilan nya.
"Jisung, hari ini boleh aku datang ke rumah mu? Aku ingin mengantar kue, sebagai bentuk penghargaan bahwa kau telah melakukan yang terbaik."
"Boleh, tapi apa yang kau maksud dengan melakukan yang terbaik?"
"Ah, maksud ku Jisung telah bersemangat untuk belajar minggu ini. Anggap saja ini adalah hadiah."
"Terlalu merepotkan mu, Kak."
"Tentu tidak..."
"Baiklah, temui aku di rumah. Namun sepertinya aku sedikit terlambat pulang hari ini, aku ada pelajaran tambahan."
"Sampai jumpa di rumah, Jisung!"
Jaemin menutup panggilan nya segera, ia tersenyum setelah mendengar suara Jisung. Hati nya berdegup kencang, layaknya seseorang yang baru merasakan jatuh cinta. Selalu saja seperti ini, rasa cinta nya pada Jisung selalu menggebu-gebu.
➽───────────────❥
Waktu menunjukkan pukul enam sore, Jisung dan Jeno belum kembali ke rumah. Hanya ada Jaemin dan Chenle disana.
"Kak Jaemin."ucap Chenle.
"Ada apa, anak manis?"Jaemin tersenyum.
"Aku akan pergi makan malam bersama kak Mark. Tolong sampaikan kepada kak Jeno bahwa aku tidak akan makan malam di rumah."
Jaemin bersorak bahagia di dalam hati, ia ingin sekali berterima kasih pada sepupu nya tersebut. Mark berhasil mengajak Chenle, ia yakin bahwa Jisung akan semakin mudah di dapatkan.
"Baiklah, nanti akan kusampaikan."
Chenle segera keluar dan menghampiri Mark yang sudah menunggu nya disana. Ia masuk kedalam mobil, Mark tentunya menyapa Chenle dengan manis.
"Kau sangat wangi, Chenle. Juga, kau menggemaskan."
Chenle tersenyum, ia merasa sedikit tersipu karena pujian yang mark lontarkan.
"Terima kasih."
Keduanya segera melaju ke sebuah mall, sesuai janji mereka akan menonton film.

KAMU SEDANG MEMBACA
music box | chenji
Fanfic[ ON GOING ] Chenle terkutuk dalam sebuah kotak musik, ia harus menyelamatkan diri nya agar segera terlepas dari kutukan tersebut. lalu, apa yang akan ia lakukan? ⚠ WARNING ⚠ ⚠bxb ⚠cerita ini tidak ada kaitan nya dengan kehidupan nyata para tokoh