SEREN
"Seren!"
Aku memutar badan dan mendapati Karin yang memanggilku.
"Tungguin" serunya saat melihatku hendak memasuki lobi gedung kantor.
"Gimana kemarin?" Tanyanya saat kami berjalan bersama memasuki area Kantor
"Gimana apanya?" Jawabku bingung mendengarkan pertanyaannya.
"Kemarin bukannya jalan sama Pak Bara ya?" Tanyanya saat kami memasuki lift untuk membawa kami ke lantai 32 tempat kerja kami.
"Siapa bilang? Ga ada ya gue jalan sama Pak Bara" jawabku membenarkan
"Kata Mas Jo, Lo Jalan sama Pak Bara"
"Dih Mas Jo Lo percaya. Gue kemari ada meeting sama klien nemenin Pak Bara. Bukan ngedate"
"Kirain Ren. Kalo beneran kan gapapa" Karin menyenggol bahuku saat pintu lift terbuka dan menampakan sosok Pak Bara yang sedari tadi kami bicarakan. Aku hanya mendengus. Lalu tersenyum kikuk saat Pak Bara juga memasuki lift bersama kami.
"Pagi pak" sapaku sambil menganggukkan kepala memberi hormat.
"Pagi Ren, Pagi Rin"
Suasana lift menjadi canggung. Tidak ada pembicaraan diantara kami bertiga. Aku yang berada dibelakang bersama Karin hanya diam. Kecuali Karin yang sedari tadi menoel-noel bahuku dengan bahunya berusaha untuk menggodaku.
Aku bekerja di perusahaan ini sudah 6 tahun lamanya. Sejak aku lulus kuliah aku langsung bekerja di perusahaan ini karena dahulu aku magang di sini bersama Karin.
Kurang lebih tiga tahun yang lalu, Saat Pak Bara bergabung menjadi atasanku, sejak itu pula aku selalu dijodoh-jodohkan dengan pak Bara. Awalnya becandaan tetapi lama-lama pak Bara memang menunjukkan ketertarikannya kepadaku.
Sebetulnya Pak Bara adalah laki-laki yang selain good looking dia juga laki-laki hebat dan cerdas. Dia disiplin dan tegas dalam memimpin. Tapi entah mengapa aku enggan untuk menanggapi Pak Bara.
Suara denting lift berbunyi. Pintu terbuka, kami keluar dan aku segera bergegas menuju kubikelku. Saat aku duduk tiba-tiba Mas Jo menghampiri ku dengan kursinya.
"Kayaknya ada yang bentar lagi Jadian nih" kata Mas Jo Kepadaku
"Apaan si Mas Jo. Bikin gosip mulu. Mana ga bener lagi" jawabku seadanya
"Kemarin gue liat, Lo sama si bos Ren. Ya gue pikir Lo ngedate berdua" Mas Jo menyengir melihat ku yang cemberut.
"Mana ada mas. Kita nungguin klien mas. Tuh dari PT Eagle Corp"
"Kirain. Maap ya Ren ya" kata Mas Jo merayuku suapa aku ga marah. Aku pun mengehala napas, ya sudahlah. Mas Jo emang seperti itu Raja Gosip di Kantor.
Belum juga lima menit aku duduk di bangku, Pak Bara memanggilku.
"Seren bisa keruangan saya sebentar?""Ya pak"
Jawabku segara menuju keruangan.Aku pikir aku membuat kesalahan hingga harus dipanggil pagi-pagi menghadap Pak Bara. Ternyata dugaanku salah. Pak Bara memintaku untuk menyiapkan dokumen kerjasama dengan Eagle Corp yang tempo hari kita bicarakan.
"Kata pihak Eagle Corp kemarin, nanti kerjasama ini akan diurus oleh pak Adrian. Orangnya masih di Amerika. Minggu depan baru pulang, jadi kamu tolong siapkan berkasnya ya Ren. Jangan sampai kelewatan. Ini kerjasama yang penting"
"Iya pak" aku hanya mengiyakan permintaan pak bara. Bisa apa sih seorang karyawan biasa seperti ku kalau tidak menuruti atasan ya kan pasti di pecat.
Aku keluar dari ruangan Pak Bara, saat itu suara denting telfonku berbunyi. Sebuah email masuk di notifikasi. Sebuah notifikasi yang membuatku merasa antara marah dan kesal. Penantian ku akhirnya terpecahkan. Dia menghubungi ku.
Elangadrian@gmail.com
Seren, Apa Kabar?
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENADE SENJA
Romance"Seren, gue pulang" Kata Elang sumringah dengan mata yang berbinar-binar dan senyum yang melebar. "Dia siapa? Adek Lo nambah ya selama di Amerika?" Seren bertanya penasaran dengan anak kecil manis dan juga ganteng yang digandeng Elang. "Dia Anak...