62.

1.2K 114 8
                                    


Dua bulan kemudian...

Mata gua terbuka lebar melihat Fay yang sedang bekerja di satu toko buku langganan gua. Ini toko buku punya dia? Kenapa gua baru tau.

Fay menoleh ke arah gua dan menyadari keberadaan gua. Dia menatap gua dengan tajam lalu dia datang menghampiri gua. Gua kebingungan sendiri karna gua nggak tau harus apa saat dia mendatangi gua.

"Kenapa?" Tanya dia.

"Dih. Nggak kebalik, ya? Harusnya gua yang nanya. Kenapa lu datengin gua. Gua cuma lagi liat-liat doang." Kata gua.

"Are you stalking me?" Tanyanya.

"Apa untungnya gua nguntit lu?" Tanya gua balik.

Dengan kasar gua menaruh buku yang gua ambil tadi dan memilih untuk keluar dari toko buku tersebut dari pada harus ribut sama dia. Gua nggak mau toko buku ini rusak cuma karna perkelahian gua sama Fay.

Gua masuk ke dalam mobil dan pergi menuju cafe gua yang berada di dekat toko buku Fay tadi. Dua minggu lalu cafe gua buka cabang di daerah ini, dekat toko bukunya Fay.

Kurang dari 15 menit, gua sampai di depan cafe gua dan langsung masuk ke dalam. Gua melihat karyawan gua yang sedang bekerja semua. Termasuk Trisha, Tristyn, dan Lila. Ya, gua jadinya mempekerjakan mereka di sini.

"Lila." Panggil gua.

Lila yang dipanggil langsung menghampiri gua secepat mungkin. Gua memandang noda cokelat yang ada di wajahnya tersebut dan gua hanya bisa menggelengkan kepala gua.

"Bersihin muka lu. Ada cokelat." Kata gua. Lila pun mengambil selembar tisu lalu membersihkan wajahnya tersebut.

"Fay punya toko buku di sini?" Tanya gua dan Lila menggelengkan kepalanya.

"Dia kerja di sana. Dia ditendang sama keluarganya karna dia hamil dan cowoknya sama sekali nggak mau tanggungjawab. Jadi dia harus cari kerja sendiri." Kata Lila.

Udah gua bilang, dia bakalan ngerasa susah. Bener aja perkiraan gua. Nggak mungkin dia dengan mudah beradaptasi dengan hidupnya sekarang.

"R-Ruby gimana?" Tanya Lila.

Sesuai janjinya, Ruby kembali bulan lalu dan lanjut menjalani rehabilitasinya. Barusan gua pulang dari sana dan mampir ke toko buku tadi. Tanpa sengaja gua bertemu Fay di sana.

"Baik." Kata gua sambil meninggalkan Lila dan duduk di salah satu bangku kosong yang ada di dalam cafe.

Hidup gua udah mulai berjalan seperti dulu lagi. Ya, walaupun gua masih suka memikirkan kakek. Tapi, gua yakin kakek udah tenang di sana dan gua nggak boleh terus larut dalam kesedihan.

Dari ekor mata, gua dapat melihat dua orang sedang berdiri di samping gua. Saat gua menoleh ke samping gua melihat Yanan dan Kak Nellie di samping gua.

"Duduk, Kak. Mau dipesenin apa?" Tanya gua.

"Udah pesen." Kata Yanan sambil menggendong Levi.

Gua yang rindu sama Levi langsung mengambil alih dia dari Yanan. Gua harus mempertemukan Levi dengan Rex lagi. Mereka berdua harus main kayak dulu lagi.

Oh iya, yang gua lihat akhir-akhir ini, Kak Nellie sama Yanan kelihatan semakin dekat. Gua sendiri senang melihat mereka berdua karna menurut gua mereka berdua itu pasangan yang serasi.

"Jaehyun mana?" Tanya Kak Nellie.

"Abis ngampus baru ke sini. Kayaknya sih dikit lagi dia dateng ke sini. Semoga aja dia nggak dateng ke cafe di sana. Aku udah bilang buat datengnya ke sini." Kata gua sambil menaruh Levi di bawah dan mengikatnya di bangku.

Espoir ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang