➖ Aku Memahaminya.

68 9 5
                                    


Ada beberapa malam dimana tidak ada satupun anggota kapal yang menempati kamar dan melakukan kesibukan di sisi kapal, malam dimana badai mengguncang kapal dengan kuat dan menimbulkan kekacauan seperti air yang menggenangi bagian kapal atau beberapa barang berpindah dari posisi awal.

Mingi menyadari badai telah berhenti, namun dia belum membiarkan diri merasa lega karena dia dan anggota lain perlu merapihkan kapal hingga kembali pada situasi awal, apakah membersihkan air yang menggenang atau membenarkan letak barang atau menyingkirkan barang yang tidak lagi dapat digunakan.

Melihat Seonghwa yang meluruskan langkah saat dia mengambil peralatan untuk membersihkan air yang menggenangi bagian kapal, Mingi menyadari arah yang dituju.

"Kau tidak mengganti pakaianmu?" Mata Seonghwa memperhatikan Mingi, melihat tetes air di rambutnya dan pakaian basah yang kini menempel pada tubuhnya

"Aku tidak melihat lainnya mengganti pakaian," Mingi melihat pakaian basah yang dikenakan oleh Seonghwa, "bahkan Seonghwa-Hyung tidak mengganti pakaian."

"Tapi kau mendapat hantaman yang keras" Kata Seonghwa mengarah pada situasi dimana air memasuki bagian kapal, keras menerpa Mingi dalam prosesnya

"Bukan hanya aku yang mendapat hantaman" Khawatir yang diperlihatkan manik Seonghwa, Mingi pikir dia memiliki tatapan yang tidak berbeda pada saat ini

"Aku tahu San dan Yunho mendapat hantaman," Ah, Mingi tidak memiliki maksud untuk membicarakan dua anggota kapal yang lain, maka dia memberi ralat

"Hyung, aku membicarakanmu" Diam menyambung ralat yang diberikan oleh Mingi, sebelum Seonghwa memperlihatkan reaksi dengan mengerutkan dahi tak mengerti

"Aku mendapat hantaman?" Masih mengerutkan dahi karena tidak mengerti, Seonghwa mengulang apa yang dikatakan oleh Mingi untuk menanyakan maksud jelasnya

"Kau menempati posisi tinggi untuk membantu dalam memberi instruksi. Menyakitkan hanya dengan melihat" Ingatan Mingi tidak menemukan situasi lain dimana dia mengkhawatirkan orang lain

"Menempati posisi tinggi dan memberi perintah bukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain" Balas Seonghwa, tidak memikirkan dia melakukan suatu hal yang besar

"Kalau kau tidak melakukannya, memberi instruksi, mungkin aku tidak memiliki ide mengenai apa yang harus dilakukan dan hanya berdiam" Mingi memiliki yakin dalam bicaranya

"Aku tidak memikirkan aku melakukan hal yang besar" Seonghwa menatap Mingi, memiliki senyum pada wajahnya yang memberitahu dia bersenang hati dengan kata si remaja

"Sekarang kau tahu ada yang memikirkan lakumu sebagai hal yang besar" Bibir Mingi membentuk garis senyum, mengikuti apa yang dilakukan oleh sang wakil kapten

"Kau yang mengatakannya" Kelihatan seperti Seonghwa belum percaya pada apa yang dikatakan oleh Mingi, Mingi merasakan bibirnya tidak membentuk senyum dengan benar

"Tapi Seonghwa-Hyung percaya pada apa yang aku katakan, benar?" Tanya Mingi membuat dia menerima beban di kepalanya, tangan Seonghwa yang memberikan usapan halus

"Iya, aku percaya pada apa yang kau katakan" Seonghwa memiliki nada halus yang menenangkan, tidak selalu dia gunakan saat bicara namun selalu dia berikan pada Mingi.

Mingi tidak memikirkan dia pernah dipedulikan, atau ada seseorang yang ingin dirinya ada tanpa harus melakukan apapun, dan pikiran mengenai seseorang yang menghargainya dan berusaha memahaminya tanpa kata bukan sesuatu yang melewati kepalanya.

Tapi saat ini dia menemukan seseorang yang merasa gelisah saat dia ada dalam ancaman bahaya, seseorang yang ada di sisinya saat dia merasa takut, seseorang yang menginginkan dia dan menghargainya. Seonghwa sungguh merupakan hal besar bagi Mingi.

SelcouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang