SURAT

248 28 4
                                    

haiii tolong vote dan komenannya ya(。ノω\。)

Wawwwwwwww

SELAMAT MEMBACA

~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
FOLLOW ME!
StyleDoms
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~


Jeno dan Jaemin telah sampai di depan toko roti milik kakek park. Setelah melewati perjalanan Jaemin akhirnya bisa melepaskan tangannya dari pinggang Jeno, karena selama diperjalanan Jeno tidak membiarkan tangan Jaemin lepas dari pinggangnya, katanya sih biar enggak jatuh.

"Jen terimakasih banyak".

"Tidak perlu berterimakasih, ini kemauan gw untuk nganterin lu".

"T-tapi tetap saja kamu sudah nganterin aku kesini".

"Hmm, oke".

Jaemin turun dari motor Jeno dan berdiri didepan lelaki itu.

"Anu Jen...".

"Anu kenapa?, lu gak langsung masuk kedalam, tuh udah ada kakek park nungguin lu". Jeno memiringkan kepalanya saat melihat Jaemin masih berdiri didepannya dan tidak masuk kedalam toko, padahal kakek park sudah menunggunya didalam.

"Helmnya, aku tidak bisa melepaskannya dari kepala ku". Jawab Jaemin sambil menundukkan kepalanya, ia malu masa sudah besar tidak bisa memakai dan melepas helm.

"Oh, sini gw bantu lepasin". Jeno turun dari motornya dan membantu melepaskan helm di kepala Jaemin.

"Sudah, lu lucu banget Jaem kalo lagi malu gitu". Jeno tersenyum didepan Jaemin sambil mengusap rambut lelaki itu yang berantakan.

"Makasih, aku masuk dulu, kamu hati-hati dijalan". Entah sudah berapa kalinya Jaemin berterimakasih kepada Jeno, sungguh hari ini ia merasa sedih dan senang  karena Jeno.

"Hmm, sana masuk".

"Oke".

Jaemin berlari masuk kedalam toko yang mana didalamnya sudah ada kakek park yang sedari tadi menunggunya. Sedangkan Jeno masih berdiam diri di depan toko dan memperhatikan Jaemin hingga masuk. Tanpa diketahui oleh Jaemin, Jeno mengisyaratkan kepada kakek park untuk diam sambil menaruh telunjuknya didepan mulut.

"Maaf kakek park aku telat beberapa menit".
Jaemin melihat kakek park yang sedang menatapnya bingung, jadi ia meminta maaf agar tidak dipecat.

"Tidak apa nak Jaemin, kakek memaklumi itu. Ngomong-ngomong siapa pria tadi yang mengantarkan mu?".

"A-apa kakek melihat semua itu?". Tanya Jaemin tanpa menjawab pertanyaan dari kakek park.

"Iya kakek liat dari awal kau datang sampai kau masuk kedalam toko".

Blush tiba-tiba saja pipi Jaemin memanas dan membuat rona merah yang nampak lucu dimata kakek park.

"Kek pria tadi itu hanya teman ku, dia kebetulan lewat dan berhenti didepan ku saat aku sedang menunggu bus, untung saja dia lewat kalau tidak aku pasti telat sekali untuk datang bekerja. Dan namanya Lee Jeno".

"Apa dia pernah melakukan hal-hal aneh terhadap mu?". Tanya kakek park sambil menatap Jaemin intimidasi.

"Tidak pernah kek, memangnya kenapa?".

"Tidak apa, kakek hanya khawatir saja jika nanti seseorang akan melakukan kejahatan kepadamu nak. Kakek sudah menganggap mu sebagai cucu kakek". Jawab kakek park sambil mengusap rambut Jaemin yang halus dan wangi.

FOLLOW ME! [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang