Happy reading~
.
.Siapa pria itu?
Adalah apa yang memenuhi seisi kepala Wei Wuxian saat ini.
Ia bahkan tak peduli pada guru yang mengoceh tentang rumus dan angka didepan sana, atau beberapa siswa yang mencoba mengganggunya dengan melempar bola-bola kertas kearahnya.
Ia sama sekali tidak peduli.
Semua atensinya berpusat pada sosok pria berwajah tembok yang bisa mengenalinya dengan mudah.
Siapa orang itu sebenarnya?
Karena, meski ia mencoba menggali dan merunutkan kembali semua ingatan miliknya, Wei Wuxian tidak bisa menemukan pria itu difase manapun dalam hidupnya.
Ia buntu.
Tanpa sadar, kedua tangannya mebgepal erat.
Ini tidak bagus.
Sekarang, masalahnya bukan lagi tentang siapa atau bagiamana orang itu bisa mengenalinya, ia bisa memikirkan itu nanti.
Yang terpenting, ia harus memastikan orang itu untuk tetap menutup mulut dan menyimpan rapat rahasianya.
Wei Wuxian harus membungkamnya sebelum orang itu membocorkan identitasnya dan mengacaukan semua rencana yang sudah ia susun dengan sempurna.
Brak!
Semua orang diruangan itu terkejut atas ulah Xuan Yu yang baru saja menggebrak meja dengan kasar. Serta merta seluruh atensi jatuh padanya yang kini berdiri dari duduknya.
Mungkin mereka bertanya-tanya, perihal perubahan sikap cukup drastis dari si culun yang biasanya menunduk layaknya idiot.
"Xuan Yu, apa yang kau lakukan? Kembali duduk ditempatmu!" Bentak sang guru.
Pria dengan buku tebal ditangannya dan kacamat yang bertengger dihidung mancungnya menatap sengit pada Wei Wuxian, mengancam jika ia tidak menurut maka akan ada hukuman yang menanti.
Namun Wei Wuxian hanya tersenyum remeh, tanpa kata ia meninggalkan bangkunya dan hendak keluar dari kelas begitu saja.
"WEI XUAN YU!!!"
teriakan si guru muda menggelegar.
Beberapa murid melonjak terkejut namun beberapa lainnya malah sudah merasa excited, menantikan hal apa yang akan dilakukan guru mereka pada si idiot Xuan Yu.
"Apa?" Tanya Wei Wuxian cukup kurang ajar.
"Kau- sejak kapan kau bisa bersikap kurang ajar begini, ha? Kembali ketempat dudukmu atau aku akan menghukummu!"
Wei Wuxian tertawa, membuat semua orang disana kebingungan.
Dan lagi-lagi satu pikiran yang sama terlintas dibenak mereka,
Apa itu benar-benar Xuan Yu?
Si idiot yang biasanya bertingkah bak anak anjing yang penurut dan penakut, kini tak ubahnya singa buas yang siap menerkam siapapun yang mengganggunya.
Beberapa orang menganggap ini akan menjadi hal yang sangat menarik, namun berbeda dengan si guru yang sudah menggeram murka, ia merasa jika Xuan Yu tengah merendahkannya saat ini.
Tanpa pikir panjang, ia menerjang Wei Wuxian dan menjambak rambutnya, menyeretnya paksa untuk kembali duduk dibangku miliknya, "turuti perintahku selagi aku masih bersabar." Desisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER
FanfictionWei Wuxian kembali ke tanah kelahirannya hanya untuk membalaskan dendam adiknya yang tewas setelah menjadi korban perundungan selama bertahun-tahun. Ia menyamar sebagai Wei Xuan Yu dan kembali kesekolah untuk memberi pelajaran pada para brengsek yan...