11

3.2K 561 56
                                    

Happy weekend manteman~

And happy readimg <3

.
.

Itu adalah ketika usianya menginjak dua belas tahun, dimana Wei Wuxian mulai merasakan perasaan aneh terhadap Lan Wangji, tetangga sekaligus teman adiknya.

Awalnya ia berpikir jika apa yang dirinya rasakan terhadap Wangji sama seperti perasaannya terhadap Xuan Yu.

Wei Wuxian kerap kali memanjakan Wangji, sampai membuat bocah itu begitu menempel dan bergantung padanya.

Setiap hari Wangji datang ke rumahnya, menunggu Wei Wuxian pulang sekolah dikamarnya. Dan meski Xuan Yu terkadang memaksa untuk bermain bersamanya, Wangji menolak.

Dia hanya ingin bermain dengan Xian Gegenya saja.

Wei Wuxian pikir itu hal normal.

Sampai suatu ketika, saat dirinya yang tertidur setelah mengajari Wangji dikamar bocah itu, sesuatu yang lembut menyentuh permukaan bibirnya, disertai bisikan, "Xian Gege, aku menyukaimu."

Ia belum sepenuhnya terlelap ketika samar-samar, siluet Wajah Lan Wangji berada begitu dengan dengan dirinya.

Wei Wuxian terkejut, namun tak berani membuka matanya. Ia hanya kembali berpura-pura tidur sampai bocah Lan itu keluar dari kamarnya.

Saat itu dirinya tak terlalu mengambil pusing.

Memang apa yang bocah seusia Wangji  tau tentang suka menyuka? Bahkan dirinya sendiri masih belum mengerti tentang hal rumit seperti itu,

Selaim jantungnya yang berdebar kencang setiap kali bertemu dengan si bocah tetangga.

Setelah kejadian dikamar Wangji, Wei Wuxian seolah menghindari Wangji, ia akan bersembunyi saat bocah itu mencarinya dirumah, atau menghabiskan waktu lebih lama diluar rumah selepas pulang sekolah.

Waktu itu, ia hanya bocah kecil yang masih bodoh tentang perasaan semacam itu.

Kemudian, dipertemuan mereka ditaman kompleks, Wei Wuxian akhirnya luluh.

Saat melihat Lan Wangji duduk seorang diri diatas ayunan, ia merasa tak tega dan menghampirinya.

Hanya untuk mendengar sebuah fakta bahwa bocah itu dan keluarganya akan pindah keluar negeri.

Wei Wuxian tentu merasa sedih, namun tak ada yang bisa ia lakukan selain memeluknya, dan membuat sebuah janji bahwa mereka pasti akan bertemu lagi dimasa depan.

Dan itu benar,

Namun cara mereka bertemu adalah satu hal yang sangat disayangkan.

Mereka bertemu diwaktu dan situasi yang tidak tepat.

.
.

Langit masih betgemuruh lantang, lecutan petir mengamuk dilangit gelap, namun itu tak menyurutkan tekad Wangji yang akhirnya bisa kembali memgutarakan perasaan yang selama ini selalu terpendam.

Tak peduli meski pemuda didepannya berlumuran darah, atau bagaimana kedua iris abu itu menatap nyalang dirinya,

Wangji sama sekali tidak memperdulikannya.

UNDERCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang