9

3.3K 640 63
                                    

Warning!
Work ini mengandung konten kekerasan yang melibatkan penyiksaan dan psikopatisme

Bagi yang gak kuat, silahkan mencari work yang lebih aman^^

Happy reading~
.
.

Dikeesokan paginya, kegaduhan terjadi secara bertubi-tubi disekolah itu.

Mulai dari jasad Jin Chan yang tergantung mengenaskan dilapangan terbuka sampai berita mengenai pelecehan yang dilakukan seorang guru dari sekolah mereka menyebar diberbagai flatform dengan sangat cepat.

Wajahnya terpampang tanpa sensor, memenuhi halaman utama surat kabar dan videotron diseantero kota.

Yang mana tentusaja, kecaman dan tudingan langsung ditujukan secara terang-terangan pada pihak sekolah yang masih membisu atas kasus ini.

Semua telepon dikantor guru berdering tanpa henti, dari berbagai media dan keluhan para orangtua murid yang ingin menarik anak mereka dari tempat itu dan berhenti memberi donasi.

"Kenapa masalah ini bisa bocor keluar?!" Teriak sang kepala sekolah, Mr. Tan mengamuk, menyapu bersih benda-benda diatas mejanya hinga berantakan, berserakan dilantai.

Ditambah kematian salah satu muridnya dengan cara yang amat mengerikan, menimbulkan spekukasi bahwa seseorang berusaha menyerang dan menghancurkan mereka dari dalam.

Dirinya tak habis pikir, mengenai siapa orang yang bisa melakukan hal seberani ini!

Rasa curigapun mulai tumbuh dari masing-masing mereka, dengan memikirkan setiap kemungkinan dari orang-orang yang berpotensi berkhianat.

Tanpa mereka sadari, mereka mulai bersikap waspada satu sama lain.

"S saya sudah mencoba menelusuri asal mula berita ini, namun saya tidak bisa menemukan alamat IP yang sebenarnya. Itu selalu berubah-ubah dari satu server ke server lain."

Mendengar penuturan bawahannya, pria tua itu semakin mengamuk. Ia memaki setiap orang yang berlutut tak berani melawan.

Satu tendangan hampir Mr. Tan layangkan ketika seseorang berlari tergopoh-gopoh menghadapnya. Wajahnya tampak pucat dengan keringat dingin bercucuran, seolah kabar buruk yang ia pikul akan ditumpahkan ditempat dengan atmosfir dingin itu.

"APA?!" bentaknya, merasa terganggu dengan ulah pria yang baru saja datang sambil menggebrak pintu.

"Putera bungsu Tuan Wen!" Katanya tanpa menyelesaikan kalimatnya.

"Wen Chao?"

Pria itu mengangguk, "dia dan teman-temannya dilarikan kerumah sakit. Keadaannya sangat parah."

Kini, kakinya tak bisa lagi menapak. Pria tua itu ambruk dengan pikiran kacau.

Kenapa?

Siapa?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Ia bertanya-tanya mengenai kemungkinan orang yang bisa melakukan hal ini.

Jika itu Jin Chan dan si guru bejat, mungkin ia masih bisa mengendalikan media dan aparat hukum,

Tapi jika urusannya dengan keluarga Wen, yang mana merupakan pemilik yayasan ini, lain lagi ceritanya.

Ia bisa kehilangan segalanya jika sampai sesatu terjadi pada puteranya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Salah seorang guru bertanya, ia tak hentinya mengusap telapak tangannya yang sudah dibanjiri keringat.

UNDERCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang