05. Queen Of Gebozza.

2.9K 294 131
                                    

Holla LUI💖 kembali

Typo tolong tandai yah

Happy Reading Dear
.
.
.
.

Menjadi seorang istri dalam usia muda bukanlah hal yang mudah, selain tanggung jawab yang bertambah, seorang wanita harus lebih ekstra merawat suami serta menjaga rumah tangganya.

"Rafka, lo gak mau sekolah apa?" Clara sedikit menggoncang bahu Rafka, namun lelaki itu tidak bergeming sedikitpun.

Gemas karena tidak ada jawaban,Clara menarik sebelah telinga Rafka dan berteriak di sana "RAFKA!"

"WOY RAFKA!"

Sedikit gertakan membuat mata rafka merenggang.

"Hm!" Hanya deheman tipis yang masuk kedalam telinga Clara.

"Bodo ah, mau telat juga gue gak peduli yang penting gue udah buat sarapan, jangan lupa sarapan!"

Rafka menatap punggung hadis yang sudah keluar, kedua telapak tangannya ditarik kebawah kepala untuk dijadikan bantalan.

Haha istri gue!

Waktu belum terlalu terlambat untuk pergi sekolah, begini kata Rafka 'tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu' Oleh karena itu Rafka tidak memusingkan jam masuk sekolah.

***

Suasana sepanjang lorong masih sangat sepi, kegiatan belajar mengajar masih terlaksana dengan hikmat di setiap kelas, karena masih pagi. Coba  saja bandingan dengan 2 jam sebelum pulang, ruangan kelas bahkan patut disebut pasar.

Sebelum bulan berganti, seperti biasanya Clara akan menyetorkan jurnal kehadiran ke wali kelas.

Di tengah-tengah langkah menuju kantor, seorang yang tak asing tertangkap dalam netra tajamnya.

"Subhanallah, udah gue bangunin masih telat aja," Gumam Clara lirih.

"HALLO BU BOS!" Teriakan melengking dari Arsen mengalihkan pandangan gadis dengan buku ditangannya, ia sebenarnya ingin pura-pura tidak melihat, tapi kalau sudah begini mau bagaimana lagi.

"SEMANGAT," Teriak Clara mengacungkan kepalan tangan.

Sepertinya Arsen sangat bangga dengan apa yang dilakukannya kini, padahal tidak ada hal yang membanggakan justru itu sangat memalukan.

"Diem lo tolol," Tegur Dion menurunkan tangan Arsen yang sedang melambai ke arah Clara.

"Bangga banget lo?" Tanya Awan yang masih setia hormat dengan mata menyipit menangkal sinar matahari yang menerpa.

"Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah." Nyanyi Arsen.

"Syukur sih syukur tapi kalau yang kaya gini gak patut di syukuri."

"Gagara si bos ah."

"Kok jadi gue."

"Ya gue kan udah bilang lewat samping jangan lewat belakang, bu setan alias bu jin-ny pasti patroli di sana!"

"Udah diem."

"Wan,Wan, Shila tuh Wan!" Percaya dengan ucapan Arsen Awan cepat-cepat menarik tubuh Zaki untuk menghalanginya.

ARAFKA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang