“Tadaima...(aku pulang) kaa-san... aku sudah membeli pesanan mu.”
Seorang pemuda berwajah cukup tampan, dengan rambut coklat dan bermata ungu membuka pintu rumahnya untuk menemui kaa-san (ibu) nya.
(kalo ini bayangin aja pake kaos biasa sama celana pendek)
“Eh? dimana kaa-san? apa dia pergi?”
“Hmm... yah mungkin sebentar lagi kaa-san pulang. Yosh... saatnya bermain game.”
Andai dia tahu kalau kaa-sannya tidak akan pulang sampai besok pagi.
Di kamar Zen
“Hmm... masakan mu sangat harum Mamako-san. Kalau seperti ini rasanya pasti sengat enak.” (Zen)
“Ara... kamu bisa saja Zen-kun. Ayo... cepat dimakan mumpung masih hangat.” (Mamako)
“Itadakimasu”
hap
hap
hap
“Em... ini sangat lezat, Mamako-san apa kamu bisa memasakkan ku setiap hari?”
“Habiskan dulu makanan mu baru bicara. Hm... kalau itu... baiklah aku akan memasakkan ku setiap hari. Datang saja ke kamar ku saat jam makan, Zen-kun”
“Arigatou Mamako-san”
Setelah selesai makan, mereka berdua merasa kekenyangan. Dan Zen akan memulainya kukuku.
“Ah... Zen-kun ini sudah malam, aku akan ke kamar ku dulu. Sampai besok Zen-kun.”
Saat Mamako ingin membuka pintu Zen langsung memeluknya dari belakang.
grep
“Hee... kamu mau kemana Mamako-chan, kita belum selesai kau tahu?”
“Eh?! Zen-kun a-apa yang kamu lakukan. Lepaskan aku”
Mamaku berusaha melepaskan pelukan Zen.
“Ah... kau sangat wangi Mamako. Apa kamu sengaja ingin menggoda ku?”
“Me-menggoda?! apa yang kamu katakan Zen-kun. K-kamu... kamu pasti mabuk ya mabuk. Zen-kun tolong lepaskan pelukan mu”
cklek
Bukannya melepaskan Mamako, Zen malah mengunci pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy With Hint System
FantasíaBerasal dari kelurga rendah, akhirnya dia meraih puncak di kehidupannya. Menjadi ketua dari segala ketua. Awal dari segala kekuatan di dunia ini. Orang yang paling dihormati di seluruh negara. _Hidup lah dengan prinsip dan tekad mu. Tapi, jika kau t...