The King's Death

580 19 0
                                    

Di tengah derasnya hujan, Terdapat seorang pria yang sedang berdiri ditengah ribuan mayat.

Dengan sebilah pedang ditangannya dia membunuh semua musuhnya.

Rasa putus asa sedang dirasakannya. Kehilangan segalanya. Teman, sahabat, istri, dan keluarga. Hanya karena sebuah pengkhianatan dari seseorang yang sangat dia percayai. Berujung menjadi jurang tak terbatas yang membawa dirinya membunuh semua musuhnya.

“Hahahaha apa yang kau lakukan 'bos' apa tidak cukup untuk kehilangan segalanya bagimu?! Apa aku juga yang harus membunuh mu?!!!”

“Ahh..... sangat menyenangkan mendengar desahannya dibawah ku. Selama ini... Selama ini aku telah menantikannya!! Membuat jalang itu mendesah untukku!!”

“Sayang sekali kau tidak bisa melihat ekspresinya saat itu.... ekspresi ketika dia orgasme. Ahh....  ekspresi penolakan dan kenikmatan bercampur di wajah cantiknya...
Yah.... Ketika semua lobangnya dimasukkan penis. Ahh... Suaranya sangat membangkitkan gairah dan selalu ingin menjamahnya.”

“Ahh.... ketika ibumu tunduk kepada penis ku. Dia bahkan tidak memperdulikan mu lagi. Mereka semua hanya jalang, lonte, budak sex, dan tempat pembuangan sperma.”

“Apa kau ingin mencobanya 'emperor' ?!”

Orang yang saat ini sedang berlumuran darah adalah sang 'Emperor'. Dulu ketika semua orang mendengar nama 'Emperor' hanya ada rasa takut di hati mereka. Tapi sekarang, sepertinya sang 'Emperor' sudah tumbang. Naasnya orang kepercayaannya lah yang membuatnya seperti ini.

“Aku sadar aku tidak akan pernah bisa mempertahankan posisi ku. Aku sadar suatu saat nanti akan ada yang menggantikan posisi ku. Tapi... Aku tidak tahu mengapa kamu melakukan ini”

“Tujuanku sekarang hanya satu. Membunuh semua musuhku termasuk kau.”

“Hahahahaha.... ucapan mu hanya akan menjadi angan-angan. Aku menawarkan satu kesempatan kepada mu. Bergabung lah denganku dan jadilah budak ku!!”

sang 'Emperor' hanya diam tidak bergeming mendengar perkataannya.

“Oi oi oi mengapa kau diam saja hah?! apa kau sudah putus asa?! apa kau sudah kalah?! atau... apa kau sudah takut?!

Sekali lagi sang 'Emperor' hanya diam mendengar caciannya.

“Katakanlah sesuatu dasar tolol!!!”

“Oii... apa kau bi-”

tit

tit

tit

Akhirnya sang 'Emperor' tersenyum.

“Ya kau benar aku memang sudah putus asa.  Aku memang sudah lelah. Tapi, satu hal yang tidak pernah aku rasakan. Takut.”

“Cih Dasar anjing tolol”

“Perkataan mu sudah tidak ber-”

duar

bomm

Ledakan besar terjadi ditengah-tengah mereka. Mayat-mayat yang berserakan hancur dan bertaburan dimana-mana. Langit yang awalnya gelap berubah menjadi merah. Hujan darah menjadi satu-satunya yang mengantarkan mereka semua menuju tidur abadi.

‘Kematian yah, banyak spekulasi yang aku dengar tentang kematian. Aku bahkan tidak pernah merasa takut akan kematian ku. Aku akhirnya merasakan kebebasan. Kebebasan abadi. Kebebasan yang tidak akan pernah direnggut oleh siapa pun. Ah... apa kematian seindah ini?’

Berbarengan dengan sang 'Emperor' menutup matanya, sebuah cahaya menyelimutinya. Cahaya tersebut sangat terang hingga menerangi seluruh penjuru kota New York. Tapi kejadian tersebut hanya beberapa saat. Setelah cahaya itu menghilang. Sang 'Emperor' juga menghilang. Seperti lenyap tertelan bumi.

Bad Boy With Hint SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang